Mohon tunggu...
Catarina Tenny Setiastri
Catarina Tenny Setiastri Mohon Tunggu... Guru - Ibu, guru, dan pejalan.

ig: catarinatenny22 Saya Ibu dan guru, yang memiliki minat melakukan perjalanan ke tempat-tempat baru, yang cenderung senyap. Mengalami dan meresapi dengan berinteraksi dengan orang lokal, dengan penggiat alam atau pejalan lainnya. Destinasi bukan satu-satunya tujuan dalam perjalanannya; ia puaskan dirinya dengan pengalaman baru bersama keluarga, mencari letupan-letupan keajaiban di tiap pengalaman yang singgah. Keajaiban yang ia percaya selalu ada dariNya, yang membuat ia bertumbuh menjadi lebih baik dan lebih berguna, pun tumbuh dalam imannya yang ga seberapa.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Gunung Batur, Bali: Tebang Banyak Pohon, Entah Apa Peruntukkannya

7 Desember 2022   14:02 Diperbarui: 22 Januari 2024   19:35 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa- potongan batang pohon, hari ini. Dokpri

Gn. Agung, 3142 mdpl 

Menyedihkan! Mengerikan! Lebih mengerikan lagi, saat siang ini (Rabu, 7 Des 2022), salah satu rekan (Mas Titus) mengirimkan foto-foto dan video, pandangan mata untuk apa yang sebenarnya sudah terjadi di dekat campsite 2, Batur. Lokasinya ada pada rimbunan pohon pinus pertama di sebelah kanan, dari entry point Pasar Agung.

 Parenting Remaja: Shock!

LIhat potongannya, ini bukan pakai kampak tapi gergaji, right? Dokpri
LIhat potongannya, ini bukan pakai kampak tapi gergaji, right? Dokpri

Energi Membludak Sebelum Liburan 

Foto-foto itu semakin membuat bergidik, membuat sakit kepala, dan marah teramat sangat, karena batang-batang pohon cemara ditebang, dibiarkan begitu saja. Jika memang memerlukan api unggun karena dinginnya malam, tapi mengapa yang ditebang adalah batang-batang yang basah. Lalu jika perlu api unggun, mengapa tak mencari ranting-ranting kering? Lalu apa alasan menebang sebanyak itu? Apakah tidak terfikir bahwa untuk usia pohon sebesar itu, perlu bertahun-tahun untuk menunggunya berkembang.

Gn. Catur, 2096 mdpl. Bali

Gn. Muria: Meluluhkan Raga.

Wait! Ada yang bukan karena ditebang! Potongannya terlalu rapi untuk sebuah kampak, itu alur gergaji! Ternyata, mereka juga pakai gergaji. Goshhh...  mereka bawa gergaji naik ke gunung Batur? It's just like they planned it already. Siapa "mereka" ini? Apa tujuan dari semua aktfitas ini? 

Indahnya Gn. Batur: Tak Lekang Oleh Waktu.

Batang-batang pohon di lokasi pembuatan api unggun. Dokpri
Batang-batang pohon di lokasi pembuatan api unggun. Dokpri
Gn. Ungaran: Pendakian dengan Anak.

Di tempat pembuatan api unggun pun, batang-batang pohon yang diangkut untuk kayu bakar masih berupa batang pohoon sepanjang 2,5 - 3 meter. Yang terbakar pun hanya bagian tengahnya saja. Jadi buat apa menebang sebanyak itu? Pohon hidup yang sengaja ditebang, tanpa alih-alih sebab yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun