Ngerasa ga sih...
Dapet temen baru tu berarti dapet cerita-cerita baru dan dapet pengetahuan baru?
Baca: Family Trip Sulawesi Tengah (1): Antara Budgeting, Deg-degan... Â
Nah ini nih yang terjadi di minggu ini. Berawal dari keinginan naik ke Argopura bersama Mba Agung Istri dan Mba Feibe, saya pun akhirnya berkenalan dengan Pak Made Surya Saputra. Sebenarnya sih, ini juga kali pertama saya bertemu Mba Agung dan Mba Feibe, tapi wait.. kita kupas Pak Made dulu ya, hihi Beliau unik banget soalnya.
Baca juga: Pendakian Gunung Muria Jalur Natas Angin: Meluluhkan Raga https://www.kompasiana.com/catarina74688/627b56487901690b69433de2/pendakian-gn-muria-jalur-natas-angin-meluluhkan-raga
Pak Made ini pendekar ultralight, Geiss. Uniknya, Beliau mendesign carrier tanpa framenya sendiri. Dengan pampangan karakter Doraemon yang buesar plus bungkusan kerupuk yang menggelantung di sisi carrier, yakin deh.. ini mah satu-satunya seantero jagad.Â
Kalau bareng Beliau di grup sosmed, kalian pasti akan terpana. Beliau paling kenceng sharingnya, postingannya per hari melebihi koran online. Mulai dari sharing cara pack logistik per porsi selama 4 hari yang lengkap dengan teh dan gula, cara perawatan sleeping bag dan jaket berbahan bulu angsa yang dishare 2 hari sebelum hari keberangkatan, cara pack sleeping tools biar lebih compact, dan yang ter-hot tadi malam, gambar jalur Gunung Argopuro lengkap dengan elevasinya. Itu malam sebelum berangkat. Â See unik kan?
Baca juga: Pendakian Gn Agung, 3.142 mdpl jalur Sewarung Gawe Puregai (... https://www.kompasiana.com/catarina74688/6253db163794d1517e53cd15/pendakian-gn-agung-yakin-lewat-jalur-ini-lagi
Tapi yang paling menarik buat saya adalah saat Beliau berbagi cara mempack tools dengan vacuum plastic bag. Bagi para pendekar ultralight, ini nih ide bagus. Sleeping tools dan jaket berbahan bulu angsa akan terpack sempurna: padat, tipis, dan usefull karena bisa jadi frame punggungan si carrier.Â
Dan untuk saya yang ga termasuk pendekar ultralight, cara ini pun menjadi solusi untuk merapikan almari dan kamar. Hayo jujur... Â kalian punya masalah juga kan dengan penyimpanan tas-tas ransel, sleeping bags, atau jaket-jaket yang berbahan tebal atau berbulu angsa? Bener-bener perlu space luebarr kannn?
Baca juga: Pulau Kenawa: Short Trip di Luar Ekspektasi https://www.kompasiana.com/catarina74688/624e4ac332c4c614906d1b02/pulau-kenawa-short-trip-di-luar-ekspektasi
Bahan yang diperlukan hanyalah vacuum plastic bag. Untuk mendapatkannya, tinggal ketik vacuum plastic bag -- compression clothes laundry, lalu pilih varian size dan harga. Berikut cara penggunaannya.
- Masukkan tas-tas ransel atau jaket bulang ke dalam plastik
- Tutup dengan kuncian biru.
- Pastikan lubang udara (di seberang kuncian) terbuka sempurna. Bila masih lengket, gesek-gesek plastiknya dengan jari.
- Tekan plastik dekat lubang, hingga udara keluar dan packingan menjadi padat sempurna.
Baca juga: Gn. Merbabu Jalur Suwanting: Aksi Minus dan Efeknya dalam Pe... Â
See...problem solved.
Almari rapi, ruangan kamar pun rapi, dan tools kita aman dari debu.
Makasih banget ya Prof Made :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H