Walaupun sewa porter untuk membawa barang, bukan berarti kita membawa seluruh barang yang pengen dibawa. Ga mau mikir,"butuh ga sih ni?" "perlu ga sih?" "ah entar biar Mas porter aja yang repack." Lupa ya, yang disewa tu jasanya untuk membawa, bukan jasanya untuk berfikir perlu atau ga barang-barang ini dibawa." Dan akhirnya, jeng-jeng... angka timbangan melebihi 30 kg dan yang ga dibawa adalah air minum. Wkwk, ini kaget kedua saya waktu itu.Â
3. Mbok ya mandiri.
Mau naek tapi ga mau terbeban air, lah.. Temen lain yang disuru bawa, klo aus tinggal minta trus disodori. Ampunnn. Kaget ketiga nih.
4. Mengeluh sepanjang perjalanan.
Cape dengernya. Beban carrier udah dibagi ke temen yang lain, tapi keluhan tetap sama. Di satu saat, wes ga tahan lagi, "Bisa kata-katanya diganti, please? Bukan aduh tapi wow!" Wkwk, sejak itu yang kudengar "wow, wow, wow" walau dalam suara yang kuyu.
5. Ga antisipasi buat ujan
Ya jadinya, selamat wes... pakaian di carrier basah semua. Mbo yadibungkus plastik.
6. Ga simulasi masang tenda
Yang bawa tenda sampe duluan, tapi yang bawa frame masih di bawah. Pas udah ketemu, posisi pas ujan lebat plus angin. Pasang tenda ga bisa-bisa, mungkin karena panik. Pasang tenda pun di tengah campsite padahal angin kenceng banget. Alhasil tenda jadi sumber air, di dalam seperti kolam.
Aksi minus dan efeknya dalam pendakian ini masih ada yang lain, hanya battery low, Geiss..
Yang pasti, pendakian di luar kota, di tempat yang belum pernah, dan bersama teman baru, siap-siap kaget bernomer-nomer. Dan masukkan itu jadi pengalaman yang memperkaya pemahaman tentang arti sebuah kehidupan, wkwk.. apaan sih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H