Dipaksa dewasa oleh usia, dituntut oleh keadaan, diuji dengan luka dan kekecewaan, dipukul mundur oleh keadaan, namun dipaksa untuk bertahan oleh impian dan masa depan.Â
Ketika waktu bermain direnggut oleh usia dan tuntutan hidup, ketika kepala diisi oleh beban pikiran yang bahkan membuat pusing sepanjang waktu, lalu harus memikirkan bagaimana caranya untuk bertahan hidup.Â
Kesepian, kehilangan banyak teman, masalah keuangan, percintaan, pekerjaan, pendidikan, semuanya berperang memenuhi isi kepala. Bingung, terjebak dalam situasi yang membuat pikiran buntu.Â
Tanggung jawab yang semakin besar, harus bisa menerima keadaan bila tidak sesuai keinginan. Beberapa orang larut dalam berbagai kesibukan hingga lupa untuk mengkaji diri.Â
Sudah sejauh mana kita melangkah? Masih sanggupkah kita merasakan lelah? Namun pada kenyataannya hidup memang bukan hanya milik kita, bahagia dan sedih dibagi dengan sangat adil. Sekeras apapun kita berjuang. yang memang untuk kita akan tetap menjadi milik kita sesuai dengan porsinya.
Waktu kecil seringkali kita merasa iri dengan orang dewasa. Mereka  bisa tinggal jauh dari orang tua, bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Namun, semua yang kita bayangkan waktu kecil ternyata tidak sesuai dengan yang dirasakan setelah menjadi dewasa. Semua tak sebaik dan semulus yang kita bayangkan.Â
Kehilangan banyak teman, ruang lingkup pertemanan yang terbatas terkadang membuat kita ingin kembali ke masa dimana bisa berkumpul atau jalan-jalan bersama teman-teman dan membicarakan hal-hal ringan.
Terkadang saat melihat kehidupan orang-orang yang terlihat sangat bahagia, kita mulai berpikir apakah mereka tidak mempunyai masalah dalam hidup?Â
Bagaimana caranya agar kita bisa menjadi seperti mereka? Nyatanya, dibalik tawa yang mereka keluarkan, wajah bahagia yang sering mereka pancarkan, terdapat ribuan masalah yang mereka simpan. Namun, sebanyak apapun masalah yang kita hadapi, sebanyak apapun beban hidup kita, di sisi lain kita harus tetap bersyukur karena Tuhan memberikan kita kesempatan untuk menjadi dewasa, menjadi orang yang bisa bertanggung jawab dan menghargai diri lewat permasalahan-permasalahan hidup yang kita alami. Â
Karena pada dasarnya, menjadi dewasa tidak tumbuh dalam waktu semalam, apalagi hanya dengan satu permasalahan. sebab pendewasaan diciptakan oleh usaha dan kesabaran, dibentuk dari ujian dan permasalahan hidup, dan dipertahankan dengan keteguhan diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI