“Di sini itu biasanya digunakan orang untuk belajar atau Praktik Kerja Lapangan (PKL), pernah ada peserta dari NTB dan Papua tapi paling sering dari Jawa Tengah mas,” tambah Pak Giyatno
Sesi kedua pelatihan ini adalah praktik penerapan pembuatan baglog dengan menggunakan jerami. Anggota PHP2D Tim Jatiragi di damping Pak Giyatno membuat baglog dengan diawali penyiapan bahan utamanya yang berupa jerami, kemudian jerami tersebut ditata dan selanjutnya disiram dengan air secukupnya, setelah itu ditambahkan bekatul dan Dolomit sebagai sumber nutrisi bagi jamur nantinya.
Setelah selesai menambahkan bahan yang ada, tatanan jamur kemudian ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama dua hari supaya terjadi proses fermentasi.
Tahapan selanjutnya adalah tahapan inokulasi atau tahap pembibitan, setiap orang yang masuk ke ruang pembibitan ini harus bersih dan steril, maka sangat dianjurkan untuk mencuci tangan dan memakai hand sanitizer. Hal ini dilakukan untuk mejaga baglog agar tidak terkontaminasi.
Acara pelatihan diakhiri pukul 12.30. Sebelum Tim Jatiragi meninggalkan P4S Aneka Jamur, Tim Jatiragi melakukan sesi foto bersama dengan Bapak Giyatno. Untuk hasil pelatihan yang telah dilaksanakan, nantinya akan di pantau terkait perkembanganya di kemudian hari.
“Rezeki sudah ada yang mengatur mas. Sing penting dapure ngebul terus” tutup Pak Giyatno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H