[caption id="attachment_342067" align="aligncenter" width="448" caption="Nah, bagaimanapun keadaannya saya tetap harus senyum narsis"]
[caption id="attachment_342069" align="aligncenter" width="600" caption="Mereka yang membantu saya, sepakat pose jari metal sebelum di jepret dan keluar hasilnya ternyata kami memiliki versi yang berbeda :D. Terima kasiiihhh..."]
Suatu saat nanti, saya akan kembali untuk melihat seperti apa jadinya jalan itu dan tentunya untuk bisa melihat pemandangan pemandangan indah di kawasan sana yang belum sempat saya datangi. Sebelum menulis artikel ini saya sempat cek di internet situasi terakhir jalan ini dan sepertinya sudah di aspal.
Lombok selatan memiliki potensi wisata yang luar biasa. Pantai pantai terbaik, perbukitan hijau, perkebunan kelapa dan lugunya penduduk desa. Mudah mudahan akan tetap seperti ini dan tak seketika berubah di penuhi bangunan beton karena adanya jalan baru ini.
[caption id="attachment_342099" align="aligncenter" width="600" caption="Bayangkan jika jalan ini sudah aspal mulus, berkendara sambil menikmati keindahan laut"]
Lantas, untuk menjawab pertanyaan saya di awal kalimat, sepadankah apa yang saya pertaruhkan? Tentu! Selama melakukan perjalanan, seumur hidup saya ini bahaya yang paling besar yang pernah saya hadapi. Tapi bisa jadi, saya adalah wisatawan pertama yang mengabadikan proyek jalan ini. Siapa yang tau?
Pastikan Anda mengunjungi pesisir selatan Lombok jika Anda menyukai wisata pantai. Di jamin terpuaskan. Bisa jadi Anda akan melihat pantai pantai terbaik yang pernah Anda lihat seumur hidup. Jika berkendara dengan motor, pastikan membawa perlengkapan seperti jas hujan. Meskipun di Lombok banyak pengendara yang tidak menggunakan helm, saya sarankan untuk tetap memakainya demi keselamatan (bukan demi polisi).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H