Mohon tunggu...
I am a free soul
I am a free soul Mohon Tunggu... Wiraswasta - A mother of two beautiful souls

Give me fruits and take me to the woods. I am easy to please.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan Maut Itu Menuju Surga Lain di Lombok Selatan

12 Juni 2014   21:02 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:02 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat itu saya merasa sudah mempertaruhkan nyawa demi melihat pantai pantai di selatan Lombok, sepadankah?

Pengalaman saya di Lombok Selatan akan selalu muncul seketika setiap kali saya mendengar atau membaca apalagi mengunjungi Lombok. Tak hanya soal pengalaman menikmati keindahan pantai pantainya tapi maut yang hampir saja menghentikan petualangan saya saat itu.

[caption id="attachment_342094" align="aligncenter" width="600" caption="Jalan baru yang (konon) akan menghubungkan langsung Selong Belanak ke Sekotong"][/caption]

Pada akhir Oktober 2013, saya mengunjungi Lombok bagian selatan selama beberapa hari dan memilih Kuta sebagai tempat untuk menginap karena saya berniat untuk menjelajahi pantai pantai yang ada di pesisir selatan. Sebulan setelah itu, saya kembali ke Lombok dan memilih Senggigi untuk di jadikan tempat beristirahat karena tujuan saya mengunjungi pantai jejerannya Senggigi, Malimbu hingga Tanjung Sira juga Gili Tramena. Tapi ternyata, rencana berubah karna sehari setelah tiba di Senggigi saya di undang teman lama untuk berkunjung ke Selong Belanak. Mmmhh... Okelah, kembali ke Selong Belanak secepat itu tidaklah saya rencanakan tapi tentu bukan masalah juga buat. Satu karna teman lama yang mengundang dan kami juga sudah lama tidak bersua, dua karna Selong Belanak adalah salah satu pantai yang sangat saya sukai.

Hari itu cuaca sangat tidak bersahabat. Mendung tebal dan saya sangat yakin akan turun hujan tak lama lagi. Tapi berhubung sudah janji, sayapun melaju ke Selong dengan motor sewaan. Tanpa jas hujan, hanya berbekal sebuah kantong plastik untuk membungkus hp kalau kalau benar hujan. Memasuki persimpangan Gerung, hujan sudah mengguyur. Tanpa peringatan gerimis dulu, tanpa basa basi langsung menyapa dengan derasnya. Saya hanya sempat membungkus hp dengan plastik dan memasukkannya ke bagasi motor. Sisanya, ya basah - Persimpangan Gerung  menghubungkan 3 tempat utama Lombok yang masing-masing terhubung dengan surga wisata utamanya yakni Mataram lanjut ke Senggigi, Tanjung Sira dan trio Gili Trawangan cs. Kemudian Praya, Bandara lanjut ke Kuta, Tanjung Aan, Selong Belanak, dst. dan Pelabuhan Lembar lanjut ke Sekotong, Gili Nanggu dkk. sampai Bangko Bangko.

[caption id="attachment_342040" align="aligncenter" width="600" caption="Persimpangan Gerung"]

1402552860960654167
1402552860960654167
[/caption]

Kata orang orang, perjalanan Senggigi - Selong biasa di tempuh sekitar 1,5jam. Tapi saat itu karena hujan deras terus mengguyur, 1,5jam berlalu dan tanda tanda tiba di Selong belum terlihat. Tidak memungkinkan untuk melihat peta, jadi saya hanya bertanya kepada orang orang yang terlihat di pinggir jalan yang juga memilih tetap kehujanan seperti saya.

Sekitar 2 jam 15 menit, tibalah saya di Selong dan ajaibnya hujanpun berhenti dan matahari kembali muncul. Sungguh saat yang tepat karena waktu itu sudah senja dan tak lama lagi matahari akan terbenam. Sunsetnya pasti keren doooong pikir saya. Teman saya kebetulan memiliki sebuah villa di puncak bukit Selong Belanak. Jangan tanya saya bagaimana indahnya pemandangan dari atas sana. Foto foto yang saya sertakan inipun tak sanggup menceritakannya. Setelah sangat bersyukur karna tiba disana hujan sudah reda dan bisa menikmati keindahan sunset yang meskipun tak sempurna tapi sudah sangat mengagumkan, sepertinya nasib baik sedang betah nempelin saya karena teman memaksa saya untuk bermalam di villanya dan melarang keras untuk kembali ke Senggigi sore itu. Jadilah saya menginap di Selong dengan balutan pakaian hangat pinjaman teman.

[caption id="attachment_342041" align="aligncenter" width="600" caption="Pemandangan dari villa ke arah pantai Selong Belanak. Villa 3 kamar ini juga di sewakan untuk umum dengan harga yang tidak terlalu mahal untuk kelasnya. "]

14025529392045423002
14025529392045423002
[/caption]

[caption id="attachment_342043" align="aligncenter" width="600" caption="Pemandangan dari villa di pagi hari"]

14025530221492510523
14025530221492510523
[/caption]

Keesokan paginya, saya bangun agak awal dan bergegas menuju pantai Selong Belanak. Cuaca masih tak ceria menyapa tapi cukup cerah untuk sekedar menghangatkan badan. Melihat Kalkun di jalan menuju pantai menjadi tambahan cerita tersendiri pagi itu. Maklum sebelumnya saya belum pernah melihat kalkun berjalan jalan di alam liar :D.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun