Mohon tunggu...
I am a free soul
I am a free soul Mohon Tunggu... Wiraswasta - A mother of two beautiful souls

Give me fruits and take me to the woods. I am easy to please.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Semburat warna dan romansa di balik kabut Gunung Batur

15 Juli 2014   19:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:16 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedikit tips dari saya bagi yang ingin mendaki Gunung Batur untuk melihat sunrise:

* Gunakan sepatu khusus untuk trekking, atau sepatu olah raga yang nyaman jika tak ada sepatu trekking

* Mendaki gunung subuh subuh mungkin terbayang cuaca yang sangat dingin. Memang, tapi saat sudah mulai berjalan, kita akan berkeringat. Menggunakan pakaian tebal berlapi menjadi tak nyaman lagi. Jadi, sebaiknya saat mulai mendaki gunakan kaos lengan panjang dan celana selutut atau di bawah lutut. Tapi ingat untuk berbekal pakaian tebal untuk di pakai setibanya di puncak. Karena saat di puncak kita sudah tidak bergerak dan cuaca sangat dingin.

* Bawa bekal secukupnya. Di atas terdapat beberapa warung yang menjual mie dan minuman hangat.

* MOHON supaya tidak membuang sampah apalagi sampah non organik sembarangan. Bawa kembali pembungkus roti, makanan, minuman yang Anda bawa keatas kembali turun dan buang di tempat sampah.

* Setelah turun, pastikan Anda mampir makan di warung warung sekitar Danau Batur. Mereka punya menu khas Kintamani, Mujair Nyat Nyat.

** Semua foto di ambil menggunakan iPhone. Harap di maklumi jika kualitas kurang bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun