Pembicaraan telepon adalah privasiÂ
Saya adalah orang yang paling malu, jika pembicaraan lewat telepon terdengar orang lain. Saya berupaya agar biar saya saja yang memahami isi dari telepon tersebut. Itulah sebabnya, saya berusaha untuk menghalangi suara terdengar orang lain, dengan telapak tangan. Bahkan, saya tak sungkan-sungkan untuk membelakangi atau menjauhi banyak orang, jika menerima telepon.
Saya memahami bahwa pembicaraan telepon adalah privasi. Tidak boleh ada orang lain yang mendengar pembicaraan saya. Apalagi, pembicaraan yang bersifat rahasia, tanpa seijin saya.
Jadi, ketika telepon berdering persis di perempatan lampu merah. Saya berusaha menepi jauh dari kerumunan pengguna jalan lain, yang sedang ngantri di lampu merah. Saya pastikan, telapak tangan saya menghalangi suara agar tidak bocor ke luar. Juga, suara penelepon yang saya terima dari nun jauh di sana terdengar jelas. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H