Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adab Menerima Panggilan Telepon Saat Berkendara Motor

25 Februari 2022   16:19 Diperbarui: 25 Februari 2022   16:27 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlunya adab dalam menerima telepon saat berkendara motor (Sumber: shutterstock/diolah)

 

Tindakan terburuk adalah menerima telepon, ketika anda dalam posisi berkendara motor. Saya memahami bahwa, mungkin bagi anda tidak akan mengganggu perjalanan. Tetapi, manusia mempunyai kekuarangan, di mana dia tidak bisa fokus ketika menghadapi hal-hal yang tidak baik secara mendadak.

Ketika, anda sedang konsentrasi berkendara, apalagi dalam kondisi macet. Sementara, anda mendadak menerima telepon yang membuat anda tidak nyaman atau emosi. Percayalah, konsentrasi anda akan buyar. Karena, anda sedang emosi untuk meluapkan kemarahan atau kesedihan yang mendalam. Kondisi ini berpeluang terjadinya kecelakaan.

Sedangkan, ketika anda menerima telepon, dalam posisi smartphone terjepit di antara helm dan kepala. Menurut saya, posisi smartphone tersebut rentan sekali terjatuh, saat anda melewati atau menghindari jalan rusak atau berlubang.

Smartphone dalam kondisi tersebut dipastikan semakin panas, ketika anda lama menerima telepon. Opini saya, panasnya suhu smartphone tersebut berpeluang memberikan radiasi ke kepala khususnya ke otak. Karena, smartphone menempel erat ke bagian kepala. Untuk kondisi ini, mungkin pembaca bisa memberikan masukan yang baik. Tentang, dampak nyata apa, ketika  smartphone  dalam kondisi on dan panas, yang ditempelkan ke bagian kepala.  

Menepi, berhenti, dan mematikan mesin sepeda motor.

 

Bijak dalam berkendara motor adalah sebuah keniscayaan. Saya pernah melihat seorang cewek hampir menabrak truk yang mengerem mendadak di depannya. Pasalnya, cewek tersebut dengan asik bertelepon ria dengan tangan kirinya. Sementara, tangan kanannya berusaha untuk mengendalikan sepeda motor dalam posisi berjalan. Lebih mengenaskan, cewek tersebut tidak memakai helm sebagai pengaman. Berbahaya, jika terjadi sebuah kecelakaan.

Ada ungkapan menarik dalam dunia lalu lintas, "pelanggaran adalah awal dari sebuah kecelakaan". Maka, menerima telepon sambil berkendara sepeda motor adalah salah satu pelanggaran lalu lintas. Bukan hanya berbahaya bagi diri sendiri, tetapi berbahaya bagi pengguna jalan lain.

Maka, hal bijak yang perlu anda lakukan adalah menepi, berhenti dan matikan sepeda motor, ketika anda menerima telepon. Pada kondisi ini, anda berada pada posisi siap untuk menerima kabar dari penelepon nun jauh di sana. Dan, fokus anda adalah menjawab setiap kalimat yang anda terima, baik berupa hal baik maupun jelek.  

Saya pribadi, sampai detik ini, alhamdulillah belum pernah sekalipun menerima telepon sambil berkendara motor. Saya berusaha menepi, agar fokus saya tercurah untuk menerima kabar lewat telepon tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun