Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

DSP Likupang: Surga Tersembunyi, Kolintang, dan Terancamnya Penyu Hijau

19 Februari 2022   22:31 Diperbarui: 19 Februari 2022   22:38 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda mendengar kata "Sulawesi Utara", maka pikiran anda akan langsung merekam kata-kata identik seperti Manado, Bunaken dan Wanita Cantik. Tentu, tidak salah kata-kata tersebut. Karena, sejatinya Sulawesi Utara beribukota di Manado. Wisata yang terkenal adalah wisata menyelam terkenal di dunia ada di Bunaken. Tambah lagi, Sulawesi Utara khususnya di Manado dikenal dengan gudangnya Wanita Cantik.

Tetapi, dari 3 kata yang sangat familiar di atas, pernahkah anda mendengar kata "Likupang"? Masih asing di telinga, bukan? Sangat dimaklumi, jika anda belum familiar dengan Likupang. Saya pribadi menjadi familiar dengan Likupang sejak 3 tahun lalu. Ketika, Likupang menjadi viral di media sosial karena keindahan alamnya.

Lokasi Likupang di ujung utara Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Destinasi wisata tersebut bisa dicapai dari Manado selama 1,5 jam dengan kendaraan bermotor.

Memang, pesona Wonderful Indonesia alam Likupang tidak kalah dengan pesona Bali. Pesona pantai, pemandangan yang rimbun, dan pulau eksotis yang memanjakan mata wisatawan, membuat Likupang menjadi destinasi wisata unggulan. Likupang cocok untuk liburan tropis yang ideal bagi para wisatawan.

Perlu diketahui, Likupang mempunyai destinasi wisata yang luar biasa.  Keindahan alam Likupang mempunyai potensi menjadi destinasi wisata  unggulan Indonesia kelas dunia. Itulah sebabnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menetapkan Likupang sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) di Indonesia.

Likupang kini menjadi DSP Likupang. Dan, DSP Likupang membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Oleh sebab itu, pemerintah gencar melakukan peningkatkan infrastruktur. Agar, dapat mendukung perkembangan DSP Likupang sebagai destinasi wisata unggulan kelas dunia. Seperti, peningkatan infrastruktur Bandara Sam Ratulangi Manado.  

 

SURGA TERSEMBUNYI (THE HIDDEN PARADISE)

Tidak salah, jika DSP Likupang menyimpan keindahan alam yang tersembunyi. Ibarat wanita cantik ala gadis Manado. Maka, gadis tersebut sedang dipingit, sambil menunggu kedatangan pria yang akan meminangnya. Itulah sebabnya, DSP Likupang mendapatkan sebutan The Hidden Paradise in North Sulawesi, yang hanya di Indonesia Aja.

Keindahan alam, dari bukit, pantai hingga pulau yang masih asri siap memanjakan mata para wisatawan domestik dan mancanegara. Bukit Pulisan memberikan pemandangan hamparan padang rumput yang luas. Bukit tersebut berseberangan langsung dengan pemandangan laut biru jernih, yang sangat menakjubkan siapapun. Hamparan laut biru tersebut tampak berbatasan dengan pasir putih dan pemandangan yang rimbun.

Pesona keindahan Bukit Pulisan di DSP Likupang (Sumber: Indonesia Travel)
Pesona keindahan Bukit Pulisan di DSP Likupang (Sumber: Indonesia Travel)
Ketika, anda puas menikmati keindahan bukit. Maka, anda bisa melakukan petualangan untuk menyelusuri keindahan pantai yang memukau. Maka, destinasi pantai pertama bisa anda kunjungi adalah Pantai Likupang. Jernihnya air laut dan pesona pasir putihnya bagai permata yang terkena sinar matahari. Bahkan, di kawasan wisata ini menawarkan wisata snorkeling, memancing dan menyelam untuk menikmati keindahan pemandangan pesona bawah laut.

Pesona pasir putih Pantai Likupang (Sumber: Indonesia Travel)
Pesona pasir putih Pantai Likupang (Sumber: Indonesia Travel)

Selain Pantai Likupang, maka wisatawan bisa menikmati keindahan Pantai Pulisan, Pantai Sampiran, Pantai Surabaya dan Pantai Paal. Namun, dari beberapa pantai tersebut, maka Pantai Paal bisa menjadi destinasi anda selanjutnya. Pantai Paal berlokasi di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur siap menghipnotis anda. Jangan lupa siapkan kamera untuk merekam momen indah anda.  

Pantai ini menawarkan pemandangan air laut berwarna gradasi biru tosca yang eksotis. Sama seperti Pantai Likupang, Pantai Paal juga dihiasi dengan air laut yang jernih. Itulah sebabnya, Pantai Paal sangat cocok untuk snorkeling dan berjemur sambil menikmati deburan ombak yang tiada henti.

Pantai Paal di DSP Likupang (Sumber: Indonesia Travel)
Pantai Paal di DSP Likupang (Sumber: Indonesia Travel)

Seperti DSP Mandalika Lombok, maka DSP Likupang juga menawarkan keindahan alam berbagai pulau yang masih asri. Jika anda hobi menyelam, maka berkunjung ke Pulau Gangga tidak boleh terlewatkan. Pesona dunia bawah lautnya benar-benar memanjakan mata.  

Selain Pulau Gangga, maka anda bisa mengunjungi eksotisnya Pulau Lihaga yang tidak berpenghuni. Sama seperti Pulau Gangga, Pulau Lihaga pun menawarkan keindahan dunia bawah laut yang luar biasa. Anda juga bisa menikmati pesona birunya air laut, sambil duduk santai di pinggir pantai. Pulau Lihaga dianggap bagai Mutiara tersembunyi yang dikelilingi pasir putih yang lembut.

Pulau Lihaga bagai Mutiara tersembunyi yang dikelilingi pasir putih yang lembut (Sumber: Indonesia Travel)
Pulau Lihaga bagai Mutiara tersembunyi yang dikelilingi pasir putih yang lembut (Sumber: Indonesia Travel)

KOLINTANG 

Selain keindahan DSP Likupang yang mempesona bagai Surga Tersembunyi (The Hidden Paradise). DSP Likupang juga menyimpang cerita indah nan menarik. Yaitu, keberadaan alat musik Kolintang yang legendaris. Kolintang menjadi alat musik tradisional khas Minahasa Sulawesi Utara.

Alat musik Kolintang telah digunakan masyarakat sebagai kearifan lokal. Alat musik Kolintang sering digunakan untuk mengiringi upacara adat, tari, menyanyi, dan bermusik. Pada tahun 2013, alat musik Kolintang diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).

Alat musik Kolintang khas Minahasa Sulawesi Utara (Sumber: detikcom)
Alat musik Kolintang khas Minahasa Sulawesi Utara (Sumber: detikcom)
Alat musik Kolintang menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf RI) Bapak Sandiaga Salahudin Uno. Bahkan, Menparekraf RI tersebut mendorong agar alat musik Kolintang bisa mendunia. Maka, alat musik Kolintang harus tampil di event musik internasional. Kabar gembira, Menparekraf RI bergerak cepat agar alat musik Kolintang bisa diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO. Seperti, tampak dalam postingan media sosial instagram pribadi Menparekraf RI tersebut.

Gerak cepat Menparekraf RI agar alat musik Kolintang diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO (Sumber: sandiuno/Instagram)
Gerak cepat Menparekraf RI agar alat musik Kolintang diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO (Sumber: sandiuno/Instagram)

Tentu, masyarakat Indonesia berharap besar tindakan cepat Menparekraf RI bisa menghasilkan yang terbaik. Yaitu, alat musik Kolintang bisa diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO.

PENYU HIJAU

Tidak dipungkiri bahwa DSP Likupang memiliki kawasan wisata yang masih terjaga kelestariannya. Lihat saja di Desa Ekowisata Bahoi yang menawarkan sensasi perpaduan perlindungan laut seperti terumbu karang, padang lamun, dan hutan bakau. Juga, Cagar Alam Tangkoko masih menyimpan satwa liar yang dilindungi seperti tarsius, kera hitam jambul, burung maleo, kuskus, dan rangkong.

Itulah sebabnya, Kemenparekraf/Baparekraf RI mendukung DSP Likupang agar bisa menciptakan sustainability tourism (pariwisata berkelanjutan). Kawasan destinasi wisata yang memastikan terjaganya keindahan alam, baik dunia flora maupun dunia fauna.   

Peristiwa alam DSP Likupang yang mengagetkan, sekaligus menggembirakan adalah munculnya penyu hijau (Green Turtles) atau Chelonia mydas di Kawasan pantai Likupang. Kemunculan penyu hijau pada tahun 2007 benar-benar mengejutkan penduduk setempat dan World Wildlife Fund Indonesia.

Sebagai informasi, penyu hijau yang mampu bertahan hidup hingga 90 tahuh, berkembang biak di kawasan laguna dan pesisir. Saat masih kecil, penyu hijau memakan kepiting kecil dan ubur-ubur. Tetapi, setelah besar, penyu hijau menjadi pemakan tumbuhan laut. Maka, kemunculan penyu hijau menjadi petunjuk, bahwa ekosistem laut Sulawesi Utara khususnya di sekitar Pantai Likupang dalam kondisi baik.   

Kemunculan penyu hijau di Pantai Likupang tersebut merangsang perhatian seluruh lapisan masyarakat. Mengapa? Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), penyu hijau masuk dalam IUCN Red List (daftar merah IUCN). Hal ini dikarenakan keberadaan penyu hijau dalam status genting (endangered) yang terancam punah. Populasi penyu hijau jumlahnya sedikit, karena pengaruh alam dan pemangsa.

Tetapi, populasi penyu hijau yang terancam punah, juga dipengaruhi oleh perburuan satwa liar yang dilakukan manusia. Manusia berburu penyu hijau untuk mengambil pelindung tubuh penyu (karapaks dan plastron) untuk dijadikan hiasan. Telur penyu hijau digunakan sebagai obat. Dan, daging penyu hijau sebagai bahan makanan.   

Penyu hijau (Green Turtles) atau Chelonia mydas yang terancam punah (Sumber: greeners.co)
Penyu hijau (Green Turtles) atau Chelonia mydas yang terancam punah (Sumber: greeners.co)

Dengan adanya kondisi penyu hijau yang terancam punah. Maka, saya berharap besar kepada pemerintah, agar secepatnya melakukan penangkaran semaksimal mungkin. Bukan itu saja, pemerintah perlu menerapkan punishment (hukuman) secara tegas kepada siapapun yang kedapatan berburu penyu hijau.

Jika, memahami tempat berkembang biak penyu hijau, maka keberadaan penyu hijau bisa menjadi indikator. Bahwa, ekosistem laut DSP Likupang dalam kondisi baik. Hal ini dikarenakan, tumbuhan laut tumbuh subur yang akan menjadi makanan penyu hijau.

Kita berharap bahwa keindahan alam DSP Likupang yang luar biasa, bisa terjaga dengan baik. Bukan hanya menjaga keindahan alam di daratan, tetapi keindahan alam bawah laut. Serta, ekosistem laut yang ada harus terjaga dengan baik. Apalagi, jika mampu mempertahankan kelangsungan hidup penyu hijau.

Maka, terjaganya populasi penyu hijau tersebut, akan menjadi pemandangan menarik bagi anak cucu kita. Jangan sampai keberadaan penyu hijau punah, karena kita lalai menjaganya. Ingat, menjaga keindahan alam di daratan dan bawah laut DSP Likupang adalah tugas kita bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun