Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kiriman Ikan Asin dan Mimpi Besar JNE Untuk Memberdayakan UMKM Indonesia

4 Januari 2022   21:16 Diperbarui: 4 Januari 2022   21:55 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kontribusi 31 tahun JNE untuk memberdayakan UMKM Indonesia (Sumber: JNE & Jazirah.id)

Mas, ikan asinnya sudah saya kirim lewat JNE. Besok atau 2 hari lagi sampai di Denpasar.

Menggembirakan, kalimat yang terdengar jauh melalui perangkat gadget, dari Palabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat. Ya, sebelum pandemi Covid-19, saya sempat pesan ikan asin khas Palabuhan Ratu. Seperti, ikan jambal roti dan ikan layur pada kakak saya. 

Kakak saya tinggal dan berprofesi sebagai pengajar di ssalah satu sekolah kejuruan negeri di Palabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat. Ngomong-ngomong, ikan asin yang dikirim ke saya adalah salah satu produk UMKM, yang berada tidak jauh dari tempat tinggal kakak saya. 

Benar, apa yang dikatakan kakak saya. Kiriman barang tersebut sampai ke tangan  saya pada hari kedua menjelang sholat dhuhur. Saya pikir, ikan asin yang dikirim kurang lebih 1 kg. Ternyata, ikan asin yang saya terima beratnya lebih dari 4 kg. Bukan hanya ikan asin jenis ikan layur dan jambal roti. Tetapi, ada beberapa jenis ikan lainnya yang ada di kiriman tersebut. Tentu, dapat menambah selera makan. Alhamdulillah, rejeki anak sholeh.

   Ikan asin sebagai salah satu produk UMKM yang digemari banyak orang (Sumber: Happyfresh.com & Hargabulanini.com)
   Ikan asin sebagai salah satu produk UMKM yang digemari banyak orang (Sumber: Happyfresh.com & Hargabulanini.com)

BANGKITNYA UMKM DIGITAL

Pandemi Covid-19 itu, ibarat tamu tak diundang, yang datang begitu saja tanpa mengentuk pintu terlebih dahulu. Jujur, ia datang ketika kita semua belum siap menerima kondisi dan risiko yang akan terjadi. Apalagi, badai pandemi Covid-19 tersebut lebih ganas daripada krisis keuangan tahun 2008 lalu.

Kali ini, pandemi Covid-19 telah menghancurkan berbagai sektor ekonomi. Tiada ampun, semua lini usaha mengalami dampak yang menyedihkan. Tidak sedikit, usaha yang mengalami kolaps atau bangkrut. Bahkan, kurang lebih 39 juta UMKM mengalami bangkrut. Hal ini, dikarenakan UMKM cenderung melakukan usahanya masih cara konvensional. 

Dampak pandemi Covid-19 juga menimpa ke banyak korporasi atau perusahaan. Hingga, perusahaan melakukan aksi tutup usaha. Baik tutup usaha untuk sementara (jangka waktu yang tidak ditentukan). Maupun, tutup usaha secara permanen.  Akibatnya, tingkat pengangguran naik secara signifikan. Karena, banyak karyawan yang di-PHK atau dirumahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun