RELIEF MUSIK CANDI BOROBUDURÂ
Ada pertanyaan sederhana yang sering kita dengar. Apa sih yang dilakukan pengunjung saat berkunjung ke Candi Borobudur? Di era digital, ketika hampir semua orang memiliki smartphone. Maka, biasanya pengunjung naik ke candi dan melakukan swafoto atau foto bersama teman dan keluarga.
Apakah pengunjung mengamati keberadaan relief? Hanya segelintir orang yang mau mengamati lebih dalam. Mayoritas, hanya sekedar numpang lewat saja, bukan? Dengan demikian, pengunjung belum mendapatkan manfaat yang lebih maksimal. Dari objek Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia tersebut.
Padahal, dengan menikmati keindahan relief candi yang ada secara seksama. Pengunjung  bisa menghubungkan kondisi saat ini dengan masa lalu. Dengan kata lain, pengunjung bisa belajar sejarah lebih baik.
Respon pengunjung disebabkan karena manusia mempunyai kecerdasan berbeda-beda. Maka, berbeda pula dalam menangkap sebuah objek relief. Menurut Teori Gardner dalam telaahnya Widya Nayati (2018) di majalah Bakti Budaya Vol. 1 No. 2 Oktober 2018 menyatakan bahwa setiap manusia memiliki kecerdasan yang berbeda.
Ada 9 kecerdasan manusia, yaitu 1) Verbal-Linguistic; 2) Mathematical-Logical; 3) Musical; 4) Visual-Spatial; 5) Bodify/Kinesthetic; 6) Intrapersonal; 7) Interpersonal; 8) Naturalist; dan 9) Eksistential. Â Nah, kecerdasan musik (Musical) manusia mampu menganalisa keberadaan relief musik Candi Borobudur. Â
Lebih dari 200 relief musik Candi Borobudur yang berada di 40 panel. Serta, relief musik Candi Borobudur tersebut menampilkan lebih dari 60 jenis instrumen alat musik, yaitu alat musik petik, tiup, pukul, dan membran.
Sebagai informasi bahwa Instrumen alat musik terbagi menjadi 4 jenis, yaitu 1) Idiophone (dipukul atau diketok); 2) Membraphone (dari kulit); 3) Chordophone (dari senar atau tali); dan 4) Aerophone (bunyi karena udara).
Relief musik Candi Borobudur memberikan bukti kondisi masyarakat Jawa saat itu. Masyarakat telah menggunakan alat musik untuk keperluan pertunjukan maupun upacara.
Masyarakat Jawa menuangkan seluruh pemikiran, daya cipta, dan perasaan dalam musik. Bahkan, musik mampu membuat orang menghargai keindahan. Dan, mendapatkan ketenangan batin. Dari relief musik yang terukir indah di Candi Borobudur tersebut menunjukan bahwa Borobudur pusat musik dunia. Â Â