Hidup tidak selamanya indah. Kadang manis dan kadang pahit. Warna-warni kehidupan itu justru  makin terlihat indah laksana pelangi. 11 Bulan lamanya, kita bebas makan apa saja di siang hari.
Kini, umat Islam diwajibkan berpuasa di siang hari hingga terbenamnya matahari selama sebulan penuh. Pahit? Tentu tidak. Karena, pernyataan orang bijak, di balik rasa pahit terdapat rasa manis tiada tara. Seperti jamu yang anda minum, terasa pahit bukan? Tetapi, jamu sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Bagaimana dengan menu buka puasa? Maukah anda berbuka puasa dengan menu yang terasa pahit? Sepertinya, menu buka puasa yang pahit dihindari banyak orang. Apalagi, buka puasa identik dengan menu yang manis. Karena, untuk mengembalikan kadar gula darah yang habis selama berpuasa di bulan Ramadan.
Namun, bulan Ramadan kali ini, saya mencoba menu buka puasa yang tidak seperti biasanya. Menu buka puasa yang terasa sangat pahit yaitu SAYUR PARE. Sayur yang sejatinya diolah dari buah pare, yang rasanya pahit.
 "Pah, nanti sore kita buka puasa dengan menu sayur pare, mau?"
Kalimat yang terucap dari mulut istri saya, 2 jam menjelang buka puasa. Saya hanya mengiyakan saja. Siapa takut? Lagian, hidup saya sudah terasa pahit. Buat apa takut merasakan sayur yang pahit. Menurut ilmu matematika, minus dikalikan minus akan menghasilkan positif. Jadi, perasaan hidup yang pahit (-) dikalikan dengan rasa pare yang pahit (-), maka akan menghasilkan suasana manis (+). Iya, kan?
BUAH PARE KAYA NUTRISI
Sebagai informasi bahwa buah Pare berwarna hijau sebelum matang. Kemudian, menjadi warna oranye ketika sudah matang. Buah pare tergolong anggota dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceae.
Sejatinya, buah Pare bukanlah asli buah nusantara. Buah pare berasal dari Asia Selatan. Dan, banyak ditemukan di Asia, Afrika dan Karibia. Dalam Bahasa Inggris, buah Pare disebut sebagai Balsam-pear, Bitter Melon, Bitter Gourd dan Bitter Squash. Tetapi, dalam Bahasa ilmiah dikenal dengan nama Momordica Charantia.
Akhirnya, saya pun mantap menerima tantangan istri. Untuk menikmati menu buka puasa yang rasanya pahit. Tentu, untuk menghilangkan rasa pahit, maka saya pun tidak lupa menyiapkan menu penawarnya. Lantas, bagaimana cara mengolah buah pare? Mula-mula buah Pare dibelah menjadi dua. Selanjutnya, isi dari buah pare yang berwarna putih seperti sponge (gabus) tersebut dibuang.
Ada tips untuk mengurangi kadar pahit buah pare. Anda bisa memasaknya dengan ikan teri. Mengapa? Rasa asin ikan teri akan mengurangi rasa pahit saat dimakan. Anda bisa mengolahnya bisa menjadi Sayur Pare Ikan Teri Pedas, seperti yang saya lakukan. Atau, mengolahnya menjadi ragam sayur pare yang lain. Semua tergantung selera anda. Â Â Â Â
- Kalori: 20.
- Karbohidrat: 4 gram.
- Serat: 2 gram.
- Vitamin C: 93 persen dari saran asupan harian.
- Vitamin A: 44 persen dari saran asupan harian.
- Folat: 17 persen dari saran asupan harian.
- Kalium: 8 persen dari saran asupan harian.
- Seng: 5 persen dari saran asupan harian
- Besi: 4 persen dari saran asupan harian.
Maka, dengan banyaknya kandungan nutrisi, buah pare mempunyai kaya manfaat. Adapun, kandungan nutrisi buah pare yang begitu tinggi sangat bermanfaat untuk:
- Mengobati diabetes dan menurunkan gula darah.
- Meningkatkan Kesehatan Pernafasan.
- Meningkatkan Kesehatan Kulit.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh.
- Menurunkan risiko kanker.
- Menjaga Kesehatan Mata.
- Membantu mengontrol berat badan.
- Menurunkan kolesterol.
Ternyata, saat berpuasa di bulan Ramadan sangat cocok jika mengkonsumsi buah pare. Karena, buah pare mampu menjaga sistem kekebalan tubuh.
Di mana, kandungan antioksidan pada Vitamin C sangat penting untuk menangkal berbagai penyakit. Agar, anda bisa melaksanakan ibadah puasa dengan baik selama sebulan penuh.
PENAWAR RASA PAHIT
Seperti telah disinggung di atas bahwa untuk menghilangkan rasa pahit sayur pare. Maka, saya pun menyiapkan menu sebagai penawarnya. Untuk penawar rasa pahit sayur pare, maka saya mengkonsumsi menu Mie Goreng Pedas.
Mie goreng tersebut ditambahi potongan kol (kobis) dan tomat. Ditambah sedikit potongan cabe rawit agar rasa pahitnya bisa netral karena rasa pedas. Bersyukur, mie goreng ini bisa menetralisir rasa pahit sayur pare. Â Â
Dengan demikian, mengkonsumsi sayur pare sebagai menu buka puasa bukanlah hal yang ditakuti. Apalagi, sayur pare sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Saya sudah mencobanya dengan menu buka puasa yang tidak biasa. Bagaimana dengan anda? Apakah mau menikmati sayur pare sebagai menu buka puasa? Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H