DANA LEBARAN
Bagi umat Islam, merayakan Hari Raya Lebaran adalah sebuah kebahagiaan. Apalagi, jika bisa merayakan Lebaran bersama anggota keluarga. Dan, hari Raya Lebaran akan membutuhkan dana yang besar. Oleh sebab itu, anda diwajibkan untuk mengalokasikan dana khusus keperluan Lebaran.
Beberapa kebutuhan yang bisa menghabiskan dana, seperti dana untuk membuat masakan atau kue Lebaran, belanja pakaian Lebaran, keperluan zakat dan lain-lain. Bahkan, tidak sedikit keluarga yang mengecat kembali rumahnya agar tampil baru. Tentu, hal ini membutuhkan dana yang cukup. Namun, saat anda mengalokasikan dana khusus Lebaran, maka proses pengecatan rumah tidak ada masalah.
Lagi, yang bikin kepala pusing adalah ibu-ibu yang ingin tampil cantik dan menawan. Mau tidak mau, ibu-ibu harus belanja perhiasan. Juga, banyak yang harus menebus perhiasan yang sedang sekolah di pegadaian. Jujur, dana untuk mempercantik penampilan wanita di Hari Raya Lebaran merupakan keperluan yang besar. Kecuali, bagi wanita yang ingin tampil sederhana di Hari Raya Lebaran. Maka, belanja perhiasan atau menebus perhiasan di pegadaian bisa dihindari. Â Â Â Â
DANA MUDIK ATAU PULANG KAMPUNG
Rencana anggaran yang paling seru adalah Dana Mudik atau Pulang Kampung. Perlu dipahami bahwa mudik merupakan ritual tahunan yang "mati-matian" harus diwujudkan. Ada pepatah yang menyatakan bahwa mencari rejeki di kota, tetapi jangan lupa pulang kampung.
Banyak orang beranggapan bahwa mudik menjadi ajang untuk pamer kesuksesan. Entah, sukses mencari uang dan jabatan. Atau, sukses mendapatkan jodoh. Tetapi, yang jelas, mudik menjadi ritual untuk menyambung silaturahmi.
Biasanya, keluarga akan memperkenalkan semua garis keturunan saat Lebaran. Itulah sebabnya, Hari Raya Lebaran adalah saat yang ditunggu-tunggu untuk bisa reuni keluarga. Apalagi, kejadian tersebut terjadi setahun sekali.
Namun, di sisi lain, mudik bukanlah perkara mudah. Mudik mampu menggerus simpanan dana anda. Saat ritual mudik tersebut, biasanya biaya transportasi dan sewa kendaraan tidak tahu diri. Bagi yang berkantong tebal, maka ritual mudik tidak jadi masalah. Bahkan, mudik lewat udara menjadi pilihan menarik. Tetapi, bagi yang berkantong tipis atau ingin mendapatkan pengalaman mudik. Maka, mudik melalui jalaur darat menjadi solusi yang harus ditempuh.
Tiket angkutan umum atau sewa kendaraan (rental) yang tinggi menuntut anda untuk merencanakan anggaran sejak awal. Apalagi, acara bagi-bagi angpao tidak pernah hilang dalam budaya masyarakat kita. Saat mudik, anda juga perlu memikirkan dana untuk berbagi dengan anggota keluarga di kampung. Sebuah prestige, jika anda bisa berbagi rejeki dengan keluarga di kampung.Â