Dengan demikian, Lebaran Ketupat memberikan filosofi mendalam khususnya bagi umat Islam. Pesan Istimewa dari sebuah kuliner ketupat yang diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Ketupat yang mempunyai segi empat terlihat indah.
Saat orang mengakui segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya (ngaku lepat). Maka, sejatinya orang tersebut sedang menjalani sebuah proses "empat Tindakan" (laku papat) untuk mencapai kata fitrah (kesucian).
Jadi, Sunan Kalijaga bukan hanya memperkenalkan sebuah kuliner yang baru. Kuliner yang terbungkus oleh daun kelapa yang banyak tumbuh di daerah pesisir tanah Jawa. Tetapi, Sunan Kalijaga telah memperkenalkan sebuah filosofi atau pesan moral bagi manusia, khususnya umat Islam.
Sunan Kalijaga telah meninggalkan jejak sejarah. Sebuah kearifan lokal yang tetap terpelihara hingga kini. Sebuah kuliner KETUPATÂ yang sarat makna relijius. Bukan hanya "nyamleng" (nikmat) saat disantap di Hari Raya Idul Fitri. Tetapi, membuka pintu maaf selebar-lebarnya, demi menuju puncak fitrah (kesucian). Dan, di saat Lebaran Ketupat, makna mendalam itu tersampaikan kepada umat manusia.
Selamat merayakan Lebaran Ketupat 7 Syawal 1441H. Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. "Nyuwun Agunging Pangapunten Sedaya Kelepatan". Mari menikmati ketupat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H