Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sadranan, Tradisi Ziarah Makam Jelang Ramadan

18 Mei 2020   01:58 Diperbarui: 18 Mei 2020   02:21 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) mulai terlihat banyak di Mushola. Mereka berkumpul dekat mejanya masing-masing. Sambil membaca dan menghafal Al-Qur'an. Mereka menunggu kedatangan sang Ustad, yang akan membimbing mereka. Belajar tentang ilmu membaca Al-Qur'an dan ilmu penting lainnya.

Warga yang mendapat jatah menyediakan makan atau kue juga mulai bersiap-siap diri, untuk dikirim ke Mushola. Sungguh pemandangan ini, tak bisa dinikmati di luar bulan Ramadan. Tradisi Sadranan menjadi awal masyarakat untuk memakmurkan Masjid atau Mushola di bulan Ramadan.

Nilai Penting Sadranan

Nilai penting dari Sadranan sangatlah bermakna. Pertama, tradisi tersebut sebagai implementasi dari kearifan lokal. Di mana, maasyarakat bisa saling bersilaturahmi. Hal ini bisa anda temukan saat mereka sebelum dan sesudah berziarah di pemakaman umum.

Kedua, sebagai pertanda akan masuknya bulan Ramadan. Dan, tradisi Sadranan ini menjadi awal dari sebuah aktifitas, untuk memakmurkan bulan Ramadan. Yang akan diaplikasikan di Masjid atau Mushoola.

Ketiga, Sadranan ini menjadi jalan manusia untuk mengingat terus akan kematian. Ketika, masyarakat berziarah dan berdoa di makam demi keselamatan keluarganya di akhirat. Maka, masyarakat akan menyadari bahwa kematian akan datang kepada siapapun, kapan dan di manapun.

Keempat, Sadranan mampu menghidupkan ekonomi. Hal ini terlihat dari naiknya permintaan bunga untuk ziarah. Pendapatan pedagang yang didominasi ibu-ibu naik secara signifikan.      

Dengan demikian, nilai penting tradisi Sadranan bukan hanya memberikan manfaat dari sisi religi. Tetapi, bisa memberikan manfaat dari sisi ekonomi. Kolaborasi antara manfaat dunia dan akhirat yang berjalan secara harmonis.

Tradisi Sadranan akan terus hidup dalam masyarakat khususnya Ngawi Jawa Timur. Bukan hanya sebagai kearifan lokal, tetapi tradisi Sadranan akan menciptakan jiwa-jiwa yang siap memakmurkan bulan Ramadan.

Itulah tradisi Sadranan yang ada di kampung halaman saya. Bagaimana dengan tradisi menjelang bulan Ramadan di daerah anda? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun