"Baju baru, alhamdulillah, 'tuk dipakai di Hari Raya..."Â
Masih ingatkah penggalan lagu di atas? Lagu yang dinyanyikan pada tahun 90-an tersebut, selalu diputar saat Ramadan atau Hari Raya Lebaran. Apalagi, sang penyanyi adalah artis Dhea Ananda yang cantik dan imut. Dia menyanyikan lagu tersebut dengan riang gembira.
Lagu tersebut memberikan gambaran bahwa setiap menjelang Hari Raya Lebaran, maka masyarakat berkompetisi untuk belanja pakaian baru. Oleh sebab itu, belanja Kado Lebaran menjadi sebuah kebiasaan puluhan tahun silam. Sekarang, masyarakat bisa belanja Kado Lebaran secara online maupun offline.
Banyak pendapat pro dan kontra tentang belanja Kado Lebaran. Apalagi, saat Pandemi Virus Corona seperti sekarang ini. Di mana, banyak orang sedang berupaya untuk mengencangkan ikat pinggang. Masyarakat mulai berpikir untuk belanja kebutuhan yang sangat mendesak.
Lantas, bagaimana dengan masyarakat yang tetap "keukeuh" mau belanja Kado Lebaran?. Setiap orang punya hak untuk belanja Kado Lebaran. Tetapi, masyarakat perlu memahami beberapa hal penting. Agar, belanja Kado Lebaran gak bikin kantong jebol. Setidaknya, ada 7 trik yang bisa anda gunakan agar belanja Kado Lebaran tepat guna. Â
Hal pertama yang harus diperhatikan untuk belanja Kado Lebaran adalah menentukan anggaran. Dan, Kado Lebaran apa yang akan dibeli. Karena, dengan menentukan anggaran, maka pengeluaran untuk Kado Lebaran jelas ada dananya.
Anda tidak mungkin bisa belanja Kado Lebaran, jika tidak ada anggarannya, bukan? Apalagi, jika anda memaksa untuk berhutang pada orang lain. Hanya untuk belanja Kado Lebaran. Bisa-bisa, bukannya anda hepi saat Hari Raya Lebaran. Tetapi, sedih karena memikirkan hutang. Â
Menggunakan Rumus "334"
Ada cara unik, agar anda bisa dengan mudah untuk mengalokasikan anggaran. Khususnya, buat belanja Kado Lebaran. Anda bisa mencoba rumus alokasi anggaran yang bernama Rumus 334.
Apa yang dimaksud dengan Rumus 334 itu? Anda bisa menyisihkan sebesar 30 persen untuk tabungan dan investasi, serta untuk pembayaran kewajiban seperti seperti cicilan dan utang sebesar 30 persen. Kemudian, sisanya sebesar 40 persen bisa anda gunakan untuk mengabulkan keinginan anda. Seperti berbelanja Kado Lebaran dan lain-lain.
Rumus 334 tersebut sangat membantu anda untuk mengatur keuangan. Agar, anda tidak menghabiskan keuangan tanpa arah dan tujuannya. Juga, anda mampu membagikan anggaran sesuai dengan kebutuhannya. Jadi, anda tidak "gelagapan", jika ada kebutuhan insidentil (mendadak) kapanpun.
Jangan Tergiur Barang Diskon
Siapapun pasti tergiur dengan adanya harga promo atau barang diskon. Apalagi, jika barang tersebut sangat menarik hati. Banyak orang yang mengumbar keuangannya untuk belanja barang diskon. Tanpa melihat kondisi keuangan mereka.