Semua pukulan yang dilemparkan berbentuk persegi panjang, menyerupai karakter Cina untuk matahari; kita mulai dari hati dan melemparkan pukulan lurus, bertindak dalam bentuk tali pada busur. Jika lawan melempar pukulan dalam bentuk kail atau hiperbola, serangan itu muncul dalam formasi kurva, sangat mirip dengan bentuk pegangan yang sebenarnya pada busur. Kami menyebut gerakan ini naik di sepanjang haluan. Secara bersamaan, bahkan dibandingkan dengan pukulan lurus yang dimulai dari pinggang, versi Wing Chun masih menggunakan jarak yang lebih pendek; oleh karena itu, semua pukulan kita bergerak dengan ketat dari daerah dekat jantung (Kata Mutiara IP Man).
Petikan di atas adalah salah satu kata Mutiara yang diucapkan oleh Grand Master Wing Chun IP Man. Jika anda suka film laga (Kungfu), maka film IP Man menjadi tontonan wajib. Saya pribadi telah menonton IP Man dari sekuel 1 hingga sekuel terakhir IP Man 4 The Finale. Bahkan, sudah menonton sekuel IP Man dengan bintang yang lain. Namun, film IP Man sendiri identik dengan aktor Donnie Yen.
Dari semua film, IP Man sering melibatkan orang lain. Sebagai bentuk solidaritas untuk menentang segala penindasan. Semua sekuel IP Man sangat menarik untuk ditonton. Namun, pada sekuel IP Man 4 The Finale merupakan laga terakhir aktor Donnie Yen membintangi film Kungfu, dikarenakan faktor usia. Â
Hal menarik dari IP Man 4 The Finale adalah kehadiran aktor Scott Adkins. Jika anda suka melihat film-film yang dibintanginya. Maka, dia selalu menjadi tokoh utama dalam filmnya. Salah satu film yang menjadi penonton terkesima adalah film Yuri Boyka. Menarik, ketika tampil di IP Man 4, menjadi tokoh yang antagonis, musuh utama IP Man.
Sebagai informasi. Scott Adkins sendiri adalah aktor yang giat mempelajari seni bela diri. Aktor lain yang turut meramaikan ketegangan film IP Man 4 adalah  Wu Yue, Danny Chan, Vanness Wu, Kent Cheng, Wu Yue, Lynn Hung, dan lain-lain.
Sejak film IP Man rilis tahun 2008, benar-benar mendapat tempat di hati penonton. Dan, film IP Man 4 hadir di awal tahun 2020 lalu di Indonesia. Kehadirannya mendapat tempat di hati penonton Indonesia, yang ingin tahu kelanjutan dari film IP Man sebelumnya.
Alur cerita film IP Man 4 mampu mengaduk-aduk emosi penonton. Tetapi, IP Man 4 menjadi perjalanan akhir sang legenda. Di mana, selama hidupnya, IP Man selalu mengalami diskriminasi sejak sekolah di St. Stephen Hongkong.Â
Dan, di IP Man 4 menjadi akhir perjuangan Grand Master. Bukan hanya demi kelanjutan sekolah anaknya. Tetapi, membangun solidaritas untuk mempertahankan seni bela diri China di negqra Amerika.Â
Film IP Man 4 digarap apik oleh sutradara Wilson Yip, dengan latar belakang kota San Fransisco di tahun 1964. Dan, Chinatown menjadi latar cerita utama dalam film tersebut. Ada beberapa hal yang patut disimak dalam film IP Man 4 The Finale, yaitu:
 Kemandirian Hidup
Yang menjadi pertanyaan dalam IP Man 4 adalah harapan besar IP Man sebagai orang tua yang bertanggung jawab. IP Man menginginkan anaknya bisa melanjutkan pendidikan di sekolah terbaik. Tidak seperti dirinya yang menggeluti seni bela diri Wing Chun.
Keinginan anak lelaki yang bernama IP Chun, untuk menggeluti seni bela diri Wing Chun sangat besar. Dia sering membuat masalah di sekolahnya, yang akhirnya dikeluarkan oleh pihak sekolah.
Begitu pedulinya IP Man pada anaknya, maka IP Man ingin menyelamatkan sekolah anaknya. Dengan memindahkan ke negeri Paman Sam, Amerika.Â
Oleh sebab itu, IP Man sangat bersemangat melakukan perjalanan ke Amerika. Setelah mendapat tiket penerbangan dari muridnya, Bruce Lee. Bruce Lee sendiri mengembangkan teknik bela diri Wing Chun di Amerika.
Meski, IP Man telah divonis kanker kepala dan tenggorokan, karena rajin merokok. Tetapi, demi sekolah anaknya, maka perjalanan ke Amerika pun dilakoni. Untuk memberikan dukungan kepada Bruce Lee. Karena, sering mendapatkan rintangan dan diskriminasi dari warga sekitar. Saat mendirikan perguruan seni bela diri Wing Chun tersebut. Â Â
Namun, keinginan yang meski diwujudkan oleh IP Man adalah kemandirian pada diri anaknya. Dengan bersekolah ke luar negeri, maka jiwa mandiri IP Chun akan terbentuk. Itulah sebabnya, IP Man meluangkan waktunya untuk pergi ke Amerika.
Perlu diketahui bahwa perantau China (baca: Tiongkok) telah datang ke Amerika sejak awal abad ke 19. Mereka menjadi imigran yang berkontribusi besar dalam membangun jalan kereta api. Yang menjadi penghubung untuk pertambangan.
Namun, kontribusi imigran asal Tiongkok ini masih belum diakui sebagai peran yang bear. Bahkan, imigran Tiongkok masih menjadi bahan diskriminasi dan perundungan (Bullying)
Itulah sebabnya, sebagian besar imigran yang ada saat itu, lebih baik mengambil posisi bertahan dan tidak vokal. Selanjutnya, untuk membangun solidaritas imigran Tiongkok, maka muncullah Chinatown. Di mana, di dalamnya hidup para Master seni bela diri Tiongkok.
Bahkan, untuk mempererat persaudaraan sesama perantau. Para Master bela diri membuat Asosiasi Kebajikan Tiongkok atau Chinese Benevolent Association (CBA). Asosiasi tersebut menjadi wadah para imigran dalam menjalankan kehiduipannya. Dengan kata lain, jika ingin hidup nyaman di Amerika. Maka, wajib melapor ke asosiasi tersebut, dan asosiasi tersebut akan melindunginya.
Sama halnya dengan IP Man bahwa untuk mendapatkan sekolah terbaik di Amerika. Maka, perlu mendapatkan  Surat Rekomendasi (Recomendation Letter) dari CBA. Yang dikepalai oleh Master Tai Chi Wan Zhong Hua (diperankan oleh Wu Yue).
Sayangnya, pencarian Surat Rekomendasi tersebut mendapatkan rintangan dari Kepala CBA. Di karenakan, anak didik IP Man, Bruce Lee telah lancang membuat buku seni bela diri dalam edisi Bahasa Inggris. Juga, berani mengadakan kompetisi seni bela diri tanpa ijin dari CBA. Â
Sejatinya, puncak ketegangan film IP Man, berawal dari aksi bullying (perundungan) terhadap Yonah Wan (anak dari kepala CBA). Aksi perundungan tersebut dilakukan oleh Becky dan teman-temannya. Becky sendiri adalah siswi Sullivan High School. Dan, anak dari Walters, kepala dari Imigration & Naturalization Service (INS). Kantor yang mengurusi tentang imigrasi dan naturalisasi imigran saat itu.Â
Saat aksi perundungan tersebut, IP Man melihat dari dekat. Aksi yang tidak sepatutnya dilakukan oleh Becky dan teman-temannya.Â
Perundungan terhadap Yonah Wan berakhir dengan pemotongan rambut. Dan, IP Man berhasil menyelamatkan Yonah Wan, dan mengantarkannya ke rumah. Di rumah inilah terjadi aksi duel seni bela diri IP Man dan Master Wan (ayah Yonah Wan).
Yang membuat tegang dari film IP Man adalah kolaborasi konflik. Bukan hal sepele, setelah aksi perundungan terhadap Yonah Wan yang dilakukan oleh Becky. Justru, masalah ini makin memanas. Karena, pengaduan Becky terhadap ibunya Gabrielle membuat panas ayahnya, Walters.
Walters melakukan aksi balas dendam dengan menangkap Mater Wan. Bahkan, berniat menangkap semua para master seni bela diri, yang terlibat kasus anaknya.
Di sisi lain, keberadaan seni bela diri Wing Chun mendapatkan diskriminasi di Amerika, khsususnya di pangkalan militer marinir. Di mana, seni bela diri Wing Chun menjadi kurikulum di pangkalan militer atas jasa Sersan Staff Hartman. Sebagai informasi bahwa Sersan Staff Hartman adalah anak didik dari Bruce Lee.
Aksi semakin tegang, saat kerja sama Collin Faster, instruktur karate dan Sersan Senjata barton Geddes (yang dibintangi oleh Scott Adkins). Di mana, mereka berdua berusaha keras untuk menggagalkan seni bela diri Wing Chun, untuk menjadi kurikulum di Marinir.
Bahkan, Collin Faster dan Sersan Senjata Barton Geddes tak henti-hentinya melakukan teror dan diskriminasi. Atas keberadaan seni bela diri Wing Chun. Sayangnya, kehebatan Collin Faster takluk di ajang Festival Pertengahan Msuim Gugur di China Town. Meski, Collin Faster telah membuat luka-luka para master di Chinatown. Tetapi, mereka harus menahan luka, ketika dikalahkan oleh Grand Master IP Man.      Â
Jalan cerita makin tegang saat Sersan Senjata Barton Geddes mengalahkan semua master di kantor CBA. Hal ini ditimbulkan karena kekalahan Collin Faster di ajang Festival Pertengahan Msuim Gugur di China Town. Sersan Senjata Barton Geddes melakukan balas dendam dengan membuat babak belur Master Wan di pangkalan Marinir.
Dan, drama yang semakin tegang adalah duel IP Man dan Senjata Barton Geddes. Dan, duel tersebut dimenangkan oleh Grand Master IP Man.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H