Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Inilah 5 Iklan Ramadan 2020 yang Bisa Bikin Kamu Baper

6 Mei 2020   02:39 Diperbarui: 6 Mei 2020   02:44 2222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iklan Silaturahmi Setiap Hari ala Indosat (Sumber: Youtube/screenshoot)

Ratusan iklan tayang di media televisi, media sosial, YouTube dan kanal lainnya, saat bulan Ramadan 2020. Semuanya mempunyai misi, yaitu agar masyarakat mengenal produk yang diiklankan. Dan, akhirnya, masyarakat menjatuhkan pilihan untuk membeli produknya.

Dan, setiap iklan yang tayang, mempunyai konten yang berbeda-beda. Ada yang lucu, menggelitik dan memberikan inspirasi bagi penontonnya. Namun, menurut saya, iklan yang berkesan adalah iklan yang memberikan inspirasi, edukasi dan pesan kebaikan lainnya bagi penonton.

Menurut pendapat saya, setidaknya ada 5 (lima) iklan yang sangat berkesan di hati. Karena, memberi inspirasi dan edukasi sesuai dengan kondisi saat ini. Yaitu, kondisi bulan Ramadan. Bertepatann dengan adanya kebijakan Pemerintah untuk Work From  Home  (WFH). Dan, adanya larangan mudik untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Lantas, apa saja iklan-iklan yang memberikan kesan mendalam bagi penontonnya?. Iklan-iklan tersebut dibuat oleh 3 perusahaan komunikasi, 1 perusahaan makanan dan 1 perusahaan minuman. Adapun, 5 (lima) iklan tersebut adalah: 

"Purbasari dan Lutung Kasarung" ala Marjan

Ada hal menarik dalam iklan minuman Marjan. Marjan menjadi penunjuk bagi masyarakat akan datangnya bulan Ramadan. Biasanya, kurang lebih satu bulan menjelang bulan Ramadan. Iklan Marjan akan tayang di berbagai media, khususnya media televisi.

Konten iklan Marjan mengusung kearifan lokal. Yaitu, menampilkan berbagai cerita rakyat untuk menjadi tayangan iklan. Tahun 2019 lalu, Marjan menampilkan cerita rakyat tentang Timun dan Buto Ijo. Pada Ramadan 2020, Marjan menampilkan cerita rakyat tentang Purbasari dan Lutung Kasarung.

Uniknya, iklan Marjan tentang Purbasari dan Lutung Kasarung dibuat dalam beberapa bagian. Lebih tepatnya dalam 3 bagian. Bagian pertama adalah Purabasari yang menerima tahta dari ayahnya.

Tetapi, sang kakak Purbararang merasa iri. Berniat untuk merebut tahta tersebut, atas pengaruh penyihir jahat. Purbasari dikutuk dengan wajah yang rusak. Membuat hadirin yang ada di pesta pemberian tahta, memalingkan wajahnya. Dan, bagian satu ini berakhir dengan perginya Purbasari ke dalam hutan.

Iklan Purbasari dan Lutung Kasarung ala Marjan (Sumber: Youtube/screenshoot)
Iklan Purbasari dan Lutung Kasarung ala Marjan (Sumber: Youtube/screenshoot)
Bagian kedua, Purbasari bertemu dengan manusia kera, Lutung Kasarung. Ternyata, Lutung Kasarung juga kena kutukan. Purbasari menyadari bahwa kutukan dirinya memberikan kekuatan tenaga dalam. Yang mampu menjatuhkan Lutung Kasarung jatuh ke tanah. Ketika, mereka berpandangan, kutukan mereka menjadi hilang.

Bagian ketiga, Purbasari dan Lutung Kasarung datang ke kerajaan. Yang telah direbut oleh kakaknya karena pengaruh jahat (sihir). Semua penghuni kerajaan dibebaskan dari pengaruh jahat. Purbararang pun menjadi baik seperti sedia kala. Adegan bagian ketiga ini diakhiri dengan menari bareng ala kekinian, yaitu joget Tik Tok. 

Yang membuat kesengsem dari iklan ini adalah bukan hanya konten yang mengedepankan kearifan lokal. Tetapi, iklan dibuat seperti aksi film laga. Bumbu-bumbu efek film dengan menggunakan Teknik CGI (Computerized Grafic Ilustrator). Teknik efek film ini membuat iklan seperti adegan dalam film layar lebar.

"Jalanin Niat Baik Dari Rumah" ala Indomie

Iklan Indomie ini bisa dikatakan sebagai video yang viral. Mengapa? Iklan yang terbagi dalam 2 bagian ini memberikan edukasi kepada masyarakat. 

Saat masyarakat sedang melakukan ibadah puasa, maka Indomie menampilkan iklan bagian pertama. Yaitu, adegan memasak indomie, meniriskan dan menghidangkannya dalam piring hitam.

Tetapi, iklan pada bagian 1 ini tidak menampilkan indomie yang sedang direbus. Alias, sang pemuda memasak indomie secara "kosongan". Dan, pemuda dalam iklan berkata, "perut boleh kosong. Tapi, tetep jalanin niat baik yuk". Lantas, dalam tayangan iklan diberi kalimat penanda, "Mi-nya gak ada, Kan lagi puasa".

Saya respek sekali pada perusahaan Indofood, pemilik iklan ini. Di mana, saat orang melakukan ibadah puasa, maka mereka menghormati orang yang yang sedang berpuasa. 

Dengan, tidak menampilkan indomie yang direbus secara vulgar. Karena, bisa memancing selera orang untuk membatalkan berpuasa.

Namun, saat waktu untuk berbuka puasa, maka perusahaan menampilkan iklan Indomie bagian 2. Diawali dengan pemuda yang berkata, "eh, udah buka nih. Udah makin semangat kan? Yuk, lanjutin jalanin niat baik". Sambil memasak Indomie, meniriskan dan menghidangkannya dalam piring. Lengkap dengan telor mata sapinya secara vulgar.

Di tayangan iklan, terdapat kalimat yang berbunyi, "mi-nya ada. Soalnya udah buka". Dan, pesan kebaikan dalam iklan tersebut adalah agar penonton tetap menjalankan ibadah puasa dari rumah. Di mana, anjuran pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19.  

Iklan Buka Puasa ala Indomie (Sumber: Youtube/screenshoot)
Iklan Buka Puasa ala Indomie (Sumber: Youtube/screenshoot)
"Silaturahmi Setiap Hari" ala Indosat

Perusahan komunikasi Indosat menampilkan iklan tayangan tentang produknya yaitu IM3 Ooredoo. Di mana, untuk pertama kalinya, iklan tersebut dibuat secara remote dari rumah masing-masing pemeran iklan.

Iklan menampilkan tentang dampak besar dari Pandemi Virus Corona. Di mana, masyarakat dianjurkan untuk bekerja dari rumah (Work From Home/WFH). Namun, meski tidak bisa keluar rumah, maka iklan yang mengusung tentang "Silaturahmi Setiap Hari" bisa dilakukan kapan saja dengan teknologi digital.

Iklan menampilkan beberapa adegan yang membuat penontonnya mampu meneteskan air mata. Sesuai fakta tentan kondisi Pandemi Virus Corona. Namun, siapapun bisa bersilaturahmi dengan orang lain atau yang disayangi.

Adapun, adegan-adegan yang bisa membuat baper penonton adalah 1)  Adegan konser menyanyi bareng yang dilakukan secara online; 2) Pertama kalinya, saat berpuasa, Alissa terpisah dengan kakaknya, yang menjadi petugas medis penanganan pasien COVID-19; 3) Pertama kalinya, Nizar berlebaran sendiri tanpa sang istri; 4) Pertama kalinya, Girl Squadnya Annete buka puasa bersama  sendiri-sendiri secara online; 5) Pertama kalinya, Reza dan gengnya saat di SMA 1 Bangkalan akan mengadakan reuni tanpa ketemuan; dan 6) Pertama kalinya, Gendhis berlebaran tanpa melakukan sungkem.

Dan, kondisi tersebut menjadi bukti pertama kalinya bangsa Indonesia merayakan Ramadan yang berbeda.

Namun, kondisi yang sangat tidak bersahabat karena Pandemi Virus Corona tersebut. Tidak membuat silaturahmi antar sesama menjadi terputus. Seperti narasi yang tertulis pada akhir iklan tersebut yaitu "Apapun yang terjadi, tidak ada yang lebih penting dari silaturahmi".

Lirik dari konser lagu secara online dibawakan secara apik. Yang mengiringi berbagai kondisi masyarakat dalam iklan. Iklan ini membawa pesan kebaikan bahwa kondisi Pandemi Virus Corona tidak serta merta megehentikan ajang silaturahmi kita.

Iklan Silaturahmi Setiap Hari ala Indosat (Sumber: Youtube/screenshoot)
Iklan Silaturahmi Setiap Hari ala Indosat (Sumber: Youtube/screenshoot)
"Terus Jalani Kebaikan" ala Telkomsel

Iklan dari perusahaan komunikasi milik BUMN Telkomsel mengusung tema 'terus jalani kebaikan". Iklan tersebut menampilkan kondisi fakta dari dampak Pandemi Virus Corona. Seperti, masjid dalam kondisi sepi. 

Di mana, Pemerintah melarang segala jenis kegiatan. Termasuk ibadah di masjid yang bisa menimbulkan kerumunan banyak orang. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Sebuah kondisi Ramadan 2020 yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun, iklan tersebut memberikan edukasi bahwa kita tak perlu menyerah dengan keadaan yang ada. 

Teruslah sambung kedekatan dengan menjaga silaturahmi dan menciptakan senyuman secara online. Bisa kirim hadiah kepada orang tersayang dengan kuota internet, agar bisa tetap silaturahmi secara online.

Anda juga bisa melakukan live streaming hal-hal yang berfaedah, seperti mengajar anak-anak untuk mengaji. Ngabuburit pun semakin mudah. Bisa mendengarkan tayangan streaming kultum melalui kanal media sosial atau Youtube.

Yang menarik adalah adegan ibu berbelanja, dengan tujuan untuk berbagi kepada orang lain yang sangat membutuhkan. Di mana, barang belanjaan tersebut dikemas dalam beberapa tas belanja yang ramah lingkungan. Kemudian, digantung di pagar rumahnya, diberi narasi, "silahkan ambil seperlunya".

Adegan iklan lain menampilkan tutorial membuat masker secara onloine. Ini merupakan tayangan iklan yang inspiratif. Di mana, ketika harga masker melambung tinggi. Maka, adegan tutorial membuat masker dari kain sangatlah inspiratif. Juga, mengajarkan kepada orang lain unttuk tetap kreatif, meskipun di rumah saja.

Yang bikin baper adalah saat adegan donasi masker dan APD (Alat Pelindung Diri), yang diterima langsung oleh tim medis. Serta, adegan orang yang kurang beruntung, ketika mengambil barang belanjaan, yang digantung di pagar rumah.

Sepenggal lirik lagu yang mengiringi iklan "yakin kita mampu balikin keadaan" memberi semangat besar.  Bahwa, tidak ada yang tidak bisa, jika kita tetap menjaga silaturahmi. Untuk membantu dan Terus Jalani Kebaikan kepada sesama.   

Iklan Terus Jalani Kebaikan ala Telkomsel (Sumber: Youtube/screenshoot)
Iklan Terus Jalani Kebaikan ala Telkomsel (Sumber: Youtube/screenshoot)
"Kalahkan Jarak" ala Tri (3)

Iklan yang diyatangkan oleh perusahaan komunikasi Tri (3). Iklan menampilkan kondisi yang terjadi karena dampak Pandemi Virus Corona. Di mana, kondisi Ramadan 2020 yang sungguh berbeda dengan tahun-tahun yang sebelumnya.

Kondisi jalanan Ibukota yang sepi, pertokoan yang tutup sementara, kondisi masjid yang kosong dari kegiatan ibadah para jamaah merupakan kondisi fakta dari dampak wabah COVID-19.

Namun, meski masyarakat dianjurkan untuk Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah. Ada sosok lain yang tetap melakukan tugasnya. Yaitu, driver Ojol, yang bertugas untuk mengantar barang pesanan masyarakat.

Yang menarik, iklan ini menampilkan pesan singkat WA pemesan makanan dan driver Ojol. Di mana, sang driver mengirim pesanan sesuai dengan aplikasinya. Namun, sang pemesan makanan, justru mengirim pesan buat sang driver Ojol. Balasan melalui WA yang berbunyi, "Iya, tapi makanannnya untuk bapak aja ya".

Adegan iklan ini menampilkan sisi humanisme, kepedulian dan empati masyarakat terhadap kinerja Ojol. Kinerja mereka sangat rentan dengan paparan wabah COVID-19. Namun, mereka tetap melakukan pekerjaan tersebut karena tuntutan ekonomi. 

Ketika ajuran pemerintah agar masyarakat tinggal di rumah saja. Maka, penghasilan para driver Ojol mengalami penurunan drastis. Maka, timbulah ide kreatif masyarakat untuk peduli kepada para driver Ojol. Masyarakat memesan makanan secara  online (melalui aplikasi). Tetapi, pesanannya tersebut untuk sang driver Ojol saja. 

"Kalahkan malas, kalahkan emosi, kalahkan penderitaan. Bersama, kita kalahkan jarak untuk sebarkan kebaikan" merupakan  narasi penutup iklan. Narasi tersebut  menjadi inspirasi masyarakat. Bahwa, bulan Ramadan adalah saat yang tepat untuk menebarkan kebaikan kepada orang lain.

Iklan Kalahkan Jarak ala Tri (3) (Sumber: Youtube/screenshoot)
Iklan Kalahkan Jarak ala Tri (3) (Sumber: Youtube/screenshoot)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun