Jalur yang dilewati oleh Koridor satu tersebut melewati jalan Kamboja-jalan Surapati-Jalan Kapten Agung-Jalan Letda Made Reta-Jalan Sudirman.
Ongkos naik bus Trans Sarbagita koridor 1 untuk umum sebesar Rp 3.500,- - dokpri
Bus Trans Sarbagita koridor satu terasa nyaman. Pendingin udara (AC) yang cukup membuat kondisi ruangan menjadi adem (tidak terlalu dingin). Bus telah dilengkapi tempat sampah dan alat pemadam kebakaran. Alat pemecah kaca jika kondisi darurat juga telah terpasang dekat kaca bus.Â
Kursinya juga empuk, membuat nyaman saat diduduki. Sepanjang perjalanan menuju kawasan Unud jalan Sudirman berasa ingin mengantuk. Namun, niat untuk menikmati pemandangan hingga GWK, rasa ngantuk pun ditahan untuk sementara.
Tempat sampah dan alat pemadam kebakaran - dokpri
Yang menarik di halte jalan Sudirman (depan kampus Universitas Udayana) adalah membludaknya penumpang yang mayoritas mahasiswa yang hendak kuliah di Kampus Unud kawasan bukit Ungasan Badung.Â
Uniknya, mahasiswa didominasi dari mahasiswa dari luar Bali. Hal ini terlihat dari bahasa yang mereka gunakan kepada sesama temannya. Â
Mahasiswa Unud yang menggunakan fasilitas transportasi publik bus Trans Sarbagita - dokpri
Setelah Trans Sarbagita bergerak ke pasar Sanglah dan jalan Sesetan, bus yang semestinya lurus hingga pangkalan TNI AL Pesanggaran, justru harus berbelok ke kiri melewati jalan Sidakarya.Â
Hal ini dikarenakan dekat perempatan jalan Sidakarya-jalan Sesetan terdapat kebakaran. Beberapa mobil pemadam kebakaran  menghalangi jalan raya. Untuk sementara akses jalan Sesetan dari arah pasar Sanglah ditutup.  Â
Kebakaran di pertigaan jalan Sidakarya-jalan Sesetan - dokpri
Selanjutnya, Trans Sarbagita bergerak melewati jalan Pendidikan dan berbelok ke kanan dekat Pasar pertigaan jalan Pendidikan-jalan Mertasari. kemudian Bus Trans Sarbagita bergerak melambat melewati jalan Suwung Batan Kendal. Setelah melewati pangkalan TNI AL, bus berjalan melambat hingga perempatan pesanggaran (jalan Sesetan-jalan By Pass Ngurah Rai). Â
Menarik, dari perempatan pesanggaran hingga kampus Unud Bukit, saya merasakan transportasi publik yang sesungguhnya. Bus Trans Sarbagita bergerak lancar. "Mungkin, karena hari Sabtu ya?" pikir saya.Â
Namun, kenyataannya, penumpang yang naik atau turun dari halte yang dilewati bisa "dihitung dengan jari".
Penumpang bak "turun semua" setelah melewati halte di sekitar kampus Unud. Setelah melewati halte depan Politeknik Unud, saya dan istri menjadi penumpang "couple" di transportasi idaman ini.Â
Lihat Otomotif Selengkapnya