Kurang lebih 5 tahun di era kepemimpinan Presiden Jokowi, masyarakat seperti "terbelah". Sejak tahun 2014, sebutan "Cebong" untuk pendukung Jokowi. Dan, sebutan "Kampret" untuk pendukung Prabowo sudah menggema di berbagai linimasa.Â
Saya sendiri belum mengetahui pasti, siapa yang pertama kali memberikan sebutan tersebut. Tetapi, saya beranggapan masing-masing pendukung Capres yang memberikan sebutan tersebut.Jujur, sebutan tersebut sungguh menjadi makanan sehari-hari di media sosial.Â
Bahkan, sebutan tersebut juga menjadi alat  untuk "nyinyir" atau "character asassination" masing-masing pendukung. Bahkan, sepertinya sebutan tersebut menjadi penanda bagi masing-masing pendukung di alam nyata.
Yang menarik adalah sebutan "cebong" dan "kampret" menjadi masyarakat Indonesia terbelah. Meskipun, jurang pemisah itu tidak kentara dalam dunia nyata.Â
Namun, kenyataannya sebutan tersebut menjadi perenggang dalam berbagai persahabatan. Juga, sebutan itu justru menjadi sebutan yang sangat membanggakan. Bagi pendukung mania masing-masing Capres di kontestasi Pilpres 2019. Serta, sebutan "cebong" dan "kampret" juga menjadi senjata untuk menyebarkan informasi hoax bagi pihak yang tak bertanggung jawab. Â
REKONSILIASI MRT
Setelah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, sebutan Cebong dan Kampret masih ada di linimasa. Keadaan masih tegang di antara dua kubu. Ya, ketika Jokowi belum bisa bertemu dengan Prabowo maka situasi politik masih panas.
Namun, ketika geliat rekonsiliasi marak, maka masyarakat benar-benar menunggu momen pertemuan dua anak bangsa tersebut. Dan, pertemuan dua sosok negarawan akhirnya terwujud. Jokowi dan Prabowo bertemu dan berbicara empat mata dalam perjalanan MRT dari Lebak Bulus ke Bundaran HI.
Statement dua sosok negarawan tersebut menjadi penantian panjang masyarakat, khususnya awak media. Prabowo mengucapkan selamat ke Jokowi atas kemenangan di ajang Pilpres 2019. Dan, dua sosok negarawan yang berseteru dalam ajang Pilpres 2019 saling berpelukan layaknya reuni.
Apa yang menarik dari statement Jokowi dalam pertemuan "Rekonsiliasi MRT" tersebut? Sungguh mencengangkan. Jokowi yang bersama Ma'ruf Amin sebagai Presiden RI terpilih tahun 2019-2024 memberikan statement yang benar-benar MENYEJUKAN dan menguras air mata masyarakat Indonesia. Kini, era sebutan "Cebong" dan "kampret" yang membuat masyarakat Indonesia terbelah sudah berakhir. Yang ada adalah "Persatuan Indonesia".
Prabowo pun siap membantu kinerja Jokowi jika diperlukan. Serta, dengan jujur akan memberikan kritik pada Presiden Jokowi dalam menjalankan pemerintahan.
PERSATUAN INDONESIA
Nah, saat Jokowi dan Prabowo sudah "mengamini" bahwa tidak ada sebutan cebong dan kampret. Maka, masyarakat hendaknya mengikuti apa yang dikatakan oleh pemimpinnya. Dua sosok negarawan di atas sudah memberikan contoh terbaik. Di mana, sudah saatnya kita gotong royong dan rukun dalam membangun bangsa.
Sudah saatnya era sebutan cebong dan kampret berakhir (end). Kita rajut Persatuan Indonesia untuk membangun bangsa. Percayalah bahwa tantangan masa depan bangsa Indonesia di masa depan makin berat. Namun, dengan Persatuan Indonesia, segalanya serba mungkin dan mudah.
Jika Jokowi dan Prabowo sudah rukun dan siap bekerja sama dalam membangun bangsa. Maka, tidak ada alasan bagi masyarakat Indonesia untuk tidak ikut mensukseskan program pemerintah. Apalagi, sinergitas pemenang Pilpres 2019 Jokowi-Ma'ruf Amin merupakan pasangan ideal yang akan menahkodai perahu besar yang bernama Indonesia.
Tambah lagi, begitu dahsyatnya visi besar Jokowi dalam membangun bangsa Indonesia 5 tahun ke depan. Â Visi yang digaungkan di Sentul Bogor itu memberikan amunisi besar buat bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia yakin menjadi bangsa besar dan maju di kancah global.
Karena, kita semua mempunyai mimpi besar menjadi bangsa Indonesia yang disegani bangsa lain. Caranya? Perkokoh Persatuan Indonesia. Dan, perseteruan cebong dan kampret sesama saudara akan menjadi sejarah dan pelajaran terbaik bagi bangsa Indonesia. Bahwa, perpecahan bukan jalan untuk membangun bangsa, Tetapi, hanya Persatuan Inodonesia yang akan menjadi modal besar bangsa Indonesia agar disegani dunia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H