Kita masih merayakan suasana Hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan masih terasa dengan adanya jabat tangan dan saling memaafkan. Umat Islam merayakan hari nan fitri, kembali kepada kesucian.
Masih teringat dalam sejarah bahwa di saat penghujung bulan Ramadan, Rasulullah SAW mengingatkan kepada umat Islam. Bahwa, kita patut bersedih karena bulan Ramadan akan meninggalkan kita. Dan, manusia tidak akan pernah tahu, apakah bulan Ramadan akan bertemu kembali.
Betapa besarnya ampunan, berkah dan kemuliaan bulan Ramadan. Maka, jika umat Islam memahami benar betapa mulianya bulan Ramadan. Di mana, ada satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Maka, semua berkeinginan agar sepanjang tahun sebagai bulan Ramadan.
Namun, bulan Ramadan telah berlalu. Dan, kita masih diliputi rasa kegembiraan atas kemenangan. Melawan hawa nafsu selama ibadah puasa di bulan Ramadan. Lantas, inspirasi apa yang bisa anda pelajari dan ambil hikmahnya dari bulan Ramadan? Berikut, beberapa inspirasi yang  bisa anda ambil dari bulan Ramadan.
MENINGKATKAN KUALITAS IBADAH
Bulan Ramadan adalah bulan mulia. Umat Islam berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. Setiap saat, masjid atau mushola dipenuhi oleh jamaah yang memakmurkan tempat ibadah. Dari membaca Al Qur'an hingga sholat wajib dan sunah.
Setiap orang berkompetisi untuk meningkatkan kualitas ibadah. Betapa hebatnya bulan Ramadan. Orang tidur yang sedang berpuassa saja mendapatkan pahala dari Allah SWT. Benar-benar, saat yang tepat bagi setiap orang untuk mengumpulkan kebaikan sebanyak-banyaknya.
Oleh sebab itu, inspirasi yang bisa diambil oleh umat Islam adalah meningkatkan kualitas ibadah. Kualitas ibadah bukan hanya saat bulan Ramadan saja, tetapi anda bisa melakukannya di bulan-bulan berikutnya. Sama persis, bila perlu ditingkatkan lebih baik.
Bulan Ramadan bisa menjadi sarana instropeksi tentang kualitas ibadah. Banyak ustad dan orang alim yang selalu mengingatkan bahwa peningkatan kualitas ibadah wajib dilakukan pada bulan-bulan selain Ramadan.
MEMBANGUN KEJUJURAN
Puasa di bulan Ramadan adalah ibadah yang misterius. Hanya Allah SWT dan anda sendiri yang tahu. Apakah anda serius berpuasa atau tidak. Anda bisa membohongi orang tua, teman atau tetangga anda. Tetapi, anda tidak akan pernah bisa membohongi Allah SWT dan diri anda.
Saat berpuasa, anda ditanamkan sifat jujur. Meskipun, kejujuran terasa berat untuk diucapkan. Sebagai contoh, jika anda tidak puasa satu hari. Tetapi, di saat orang tua, teman, dan teman bertanya kepada anda apakah berpuasa? Di sini, akan terjadi pergulatan batin.
Saya yakin, anda begitu malu mengatakannya di muka umum. Anda berusaha menjaga "image" anda. Tetapi, anda akan berkata jujur saat anda bica dari hati ke hati (pribadi) kepada orang lain. Hal ini menandakan bahwa secara tidak sadar bulan Ramadan membawa anda untuk "berusaha" jujur pada orang lain.
Saat anda berpuasa, kondisi panas terik dan kerongkongan anda sangatlah kering. Anda akan jujur pada diri sendiri bahwa iman anda yang membuat anda kuat untuk berpuasa. Ketika kekuatan iman anda pegang maka anda akan jujur pada diri sendiri. Malu kepada Allah SWT dan diri anda.