Kini, ajang lari marathon kian diminati banyak kalangan. Baik orang tua maupun kaum millennial. hampir  setiap gelaran lari marathon yang ada dipenuhi oleh para pelari, baik amatir maupun profesional. Bukan hanya pelari dari dalam negeri, tetapi antusiasme pelari dari mancanegara juga  sangat tinggi.
Salah satu perhelatan lari marathon yang menjadi pembicaraan banyak orang adalah Mandiri Jogja Marathon 2019. Perlu diketahui bahwa Mandiri Jogja Marathon 2019 merupakan lomba Full Marathon, Half Marathon, 10km, dan 5km yang diadakan untuk kali ke-3 di Candi Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menarik, perhelatan lari marathon tersebut diselingi dengan keunikan pada tradisi dan alam Yogyakarta sebagai latar belakang lomba.
Kurang lebih 7.500 pelari dari sembilan negara meramaikan ajang Mandiri Jogja Marathon 2019. Sedangkan, Â 24 pelari internasional yang berlaga di ajang tersebut merupakan hasil kolaborasi Bank Mandiri dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dari 7.500 pelari, sebanyak 670 pelari meramaikan di kategori full marathon. Sedangkan, sebanyak 1.530 pelari bertarung di kategori half marathon, 2.280 pelari di kategori 10K. Selanjutnya, lebih dari 3.000 pelari tumpah ruah di kategori 5K.
Betapa besarnya animo masyarakat terhadap ajang spektakuler tersebut ditunjukan dengan banyaknya pelari yang berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lebih dari 80 persen perlari berasal dari luar DIY. Ini kesempatan besar DIY untuk memperkenalkan pariwisata lebih baik.
Hal yang paling menarik dari perhelatan Mandiri Jogja Marathon 2019 adalah timbulnya interaksi para pelari dengan masyarakat yang berada di sepanjang lintasan lomba. Masyarakat Jogja dikenal dengan kearifan lokal yang tinggi. Sambutan masyarakat yang ramah dan hangat, murah senyum dan menghormati tamu. Kondisi ini berpengaruh terhada kesan kepada para pelari yang membekas setelah ajang perlombaan selesai.
Sebagai informasi bahwa Mandiri Jogja Marathon 2019 diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya. Apalagi, ajang lari Marathon yang diadakan secara internasional tersebut bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia.
Mandiri Jogja Marathon 2019 bukan sekedar lomba, tetapi menjadi ajang untuk menampilkan sisi unik DIY. Momen  Mandiri Jogja Marathon 2019 menjadi kesempatan yang sangat berharga untuk mempublikasikan pariwisata Indonesia, khususnya DIY ke taraf internasional.
Perlu diketahui bahwa ajang Mandiri Jogja Marathon 2019 sungguh berbeda dengan tahun sebelumnya. Dikarenakan, melibatkan alias bekerja sama dengan masyarakat di desa-desa yang dilalui rute marathon. Ini bisa menimbulkan peran aktIf masyarakat di ajang spektakuler tersebut.
Bahkan, menurut Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Rudi As Aturridha yang dilansir oleh Kompas.com menyatakan, "Tahun ini yang kami mau angkat bukan hanya kegembiraan peserta, tetapi yang kami mau angkat kegembiraan masyarakat yang terlalui oleh race-nya".
Masyarakat yang dilalui lintasan lomba ikut bergembira dengan diadakannya lomba kebersihan desa atau program padat karya. Masyarkat juga antusias menyediakan berbagai macam kuliner buat para pelari.
Karena keberadaan festival kuliner di garis akhir lomba, maka sangat bermanfaat untuk mengenalkan kuliner kepada para pelari yang berasal dari luar Jogja dan luar negeri. Lebih bergairah lagi, kreatifitas masyarakat dinilai  demi mendapatkan hadiah Sapi Metal dan Kambing PE.
Tidak ketinggalan sinergi BUMN (Bank Mandiri) dan berbagai perusahaan swata seperti Le Minerale, Salonpas. Serta, hospitality (perhotelan) membuat para pelari menjadi nyaman berada di Jogja. Sinergi tersebut membuat proses penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2019 berjalan lancar. Â
NUANSA WISATA
Sungguh, ajang Mandiri Jogja Marathon 2019 diselenggarakan dengan matang. Semua itu, demi mendongkrak pariwisata DIY. Tidak main-main, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo menyatakan bahwa penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2019 telah melibatkan banyak sekolah, sanggar, komunitas seni dan kelompok-kelompok lainnya yang berperan aktif pada ajang bergengsi tersebut.
Medali yang diberikan kepada para pelari pun berbeda dengan medali biasanya. Belum pernah ada di ajang lari Marathon manapun. Medali tersebut memiliki desain khusus dan unik. Yaitu, medali untuk para pelari berbentuk tokoh Rama dan Shinta dan Candi Prambanan.
Desain pada medali menjadi ciri khas tujuan wisata DIY. Â Dan, gambar medali yang unik menjadi buruan para pelari. Pantas saja, jika jumlah peserta Mandiri Jogja Marathon 2019 benar-benar membludak.
Tidak salah jika perhelatan akbar Mandiri Jogja Marathon 2019 menjadi kegiatan sport tourism. Karena, para pelari dibuat senyaman mungkin ketika lari dan melewati berbagai destinasi wisata. Mengenalkan ke para pelari tentang keindahan wisata DIY agar lebih dikenal mancanegara.
Dengan kata lain, Mandiri Jogja Marathon 2019 bukan hanya sebagai ajang perlombaan lari marathon saja. Tetapi, ada tujuan mulia di balik ajang tersebut. Yaitu, mengenalkan lebih jauh tentang destinasi wisata DIY. Serta, pengembangan pariwisata DIY ke tingkat dunia.
Menurut Race Director Mandiri Jogja Marathon 2019 Pandu Buntaran menyampaikan bahwa para pelari melewati berbagai destinasi. Titik start di lapangan utama Roro Jonggrang. Kemudian, para pelari akan menikmati pemandangan  yang indah mulai Km 13 hingga Km 15.
Pesona Gunung Merapi bisa dinikmati para pelari di Km 26. Dan, para pelari bisa menikmati keindahan Monumen Taruna Perjuangan dan Museum Pelataran. Terakhir, di Km 37-39, para pelari bisa bebas menikmati keindahan  Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul,
Sebagai informasi bahwa Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Candi Plaosan terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan yang bisa dinikmati di Km 40.
Suksesnya 3 kali penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon menunjukan bahwa DIY sangat profesional sebagai penyelenggara. Tambah lagi, berbagai destinasi wisata DIY dan sekitarnya yang mempesona telah menyihir ribuan para pelari dari dalam dan luar negeri.
Keramahan masyarakat dan indahnya wisata DIY menjadi oleh-oleh terbaik para pelari. Lagi, keunikan medali yang diperoleh para pelari serta keseriussan Pemerintah DIY menjadi alasan kuat bahwa  Mandiri Jogja Marathon layak menjadi agenda tahunan. Bahkan, Mandiri Jogja Marathon bisa menjadi tujuan wisata dunia seperti Bali Marathon.
Pihak penyelenggara pun berkomitmen untuk menjadikan Mandiri Jogja Marathon lebih baik di tahun-tahun mendatang. Tentu, ajang Mandiri Jogja Marathon akan menjadi sport tourism yang digarap secara profesional. Di mana, 3 kali penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon menjadi modal besar untuk meningkatkan pariwisata DIY di pentas dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H