Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berburu Foto di Pantai Batu Bolong Menjelang Berbuka Puasa

20 Mei 2019   16:21 Diperbarui: 20 Mei 2019   16:52 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang bule yang hendak pulang dari bermain selancar menajdi objek ketiga (Sumber: dokumen pribadi)

Saya bukanlah fotografer profesional macam Darwis Triadi atau Arbain Rambey. Tapi, saya hanyalah amateur photography alias sekedar hobi. 

Mengisi waktu luang daripada bengong. Atau, sekedar mencari objek foto untuk beberapa ajang lomba foto. Siapa tahu menang. Tapi, kondisi kalah selalu mendominasi. Dan, saya tak pernah putus asa.

Saya juga berburu foto sekedar mencari objek untuk ilustrasi dalam artikel. Biar kelihatan keren. Karena, kalau foto yang ada dalam artikel punya dokumen pribadi, berasa keren "tujuh turunan". Meskipun, sayangnya saya turunan kedelapan. Jadi, gak masuk nominasi.

Batu Besar
Ya, beberapa tahun ini saya menggeluti dunia fotografi. Apalagi, sebagai Travel Blogger. Setiap pemandangan indah yang ada di depan mata, sayang untuk dilewatkan. Akhirnya, kamera di smartphone pun bertindak. Cekrek, cekrek. Foto pun jadi. Tinggal posting atau diedit dulu.

Hobi fotografi pun asik dilakukan menjelang berbuka puasa. Menyempatkan waktu untuk mengambil objek foto terbaik. Ya, Pantai Batu Bolong yang berada di kawasan Canggu Badung Bali menjadi tujuan objek foto. Tepat sekali, karena kondisi pantai selalu ramai menjelang senja.

Yang menarik, Pantai Batu Bolong mempunyai sebuah batu besar yang hampir datar. Lapisan batunya berongga karena terpaan ombak terus-menerus. Dan, di atasnya terdapat pelinggih (tempat persembahyangan) umat Hindu Bali. Di sekitar batu besar ini, menjadi tempat yang asik bagi pengunjung. Menikmati ombak lautan yang menerjang batu besar tiada henti.

Nah, kondisi batu besar tersebut menjadi objek foto saya yang pertama. Kumpulan orang baik turis mancanegara maupun lokal berkumpul di sini. Asiknya lagi, saya mengambil gambar di sini saat ombak menerpa batu besar tersebut. Kalau dilihat dari kejauhan seperti bahtera yang sedang menerjang ombak.  

Objek foto pertama, batu besaar yang terdapat di pinggir pantai (Sumber: dokumen pribadi)
Objek foto pertama, batu besaar yang terdapat di pinggir pantai (Sumber: dokumen pribadi)
Pantai Batu Bolong dikenal dengan ombak yang bersahabat. Tidak terlalu membahayakan. Namun, asik buat para pecinta surfing. Sejak pukul 16.00 sore, kawasan ini sudah menjadi buruan para peselancar. Baik yang amatiran maupun yang profesional. Dari peselancar lokal hingga peselancar bermata kucing dan rambut blondes (pirang).

Berburu Ombak
Pemandangan para peselancar mencari ombak yang cocok untuk membawa papan surfing adalah momen yang baik. Peselancar menuju ke tengah lautan. Dan, ketika ombak besar bergerak ke pantai, mereka memainkan papan surfing-nya mengarungi gerakan ombak. Momen ini menjadi objek foto yang kedua.

Objek foto yang kedua, para peselancar bergerak ke tengah lautan untuk mencarai gerakan ombak yang cocok (Sumber: dokumen pribadi)
Objek foto yang kedua, para peselancar bergerak ke tengah lautan untuk mencarai gerakan ombak yang cocok (Sumber: dokumen pribadi)
Sungguh, ketika berburu foto di Pantai Batu Bolong, tak terasa hari pun menjelang senja. Waktu berbuka puasa pun sebentar lagi dikumandangkan. Bukan dari masjid yang ada. Karena, di kawasan Canggu hanya ada 1 masjid. Itu pun jauh dari Pantai Batu Bolong. Jadi, suara adzan masjid tidak akan terdengar jelas. Jadi, saya punya patokan sendiri. Sesuai jadwal berbuka puasa yang telah diedarkan oleh Kementrian Agama RI.

Pulang
Menjelang berbuka puasa, momen para peselancar yang berjalan membawa papan selancar ke pantai jadi objek foto yang menarik. Tak mau menghilangkan kesempatan untuk menjepretnya. Dua peselancar "bule" menjadi objek foto ketiga.

Mereka hendak pulang karena sudah lama mengarungi ombak dengan papan selancarnya. Sayang sekali, sunset tertutup awan. Jadi, cahaya dan semburat merah surya yang menghiasi langit tidak terlihat.

Dua orang bule yang hendak pulang dari bermain selancar menajdi objek ketiga (Sumber: dokumen pribadi)
Dua orang bule yang hendak pulang dari bermain selancar menajdi objek ketiga (Sumber: dokumen pribadi)
Papan Surfing Berdiri
Anda pernah melihat peselancar yang memegang papan selancar dalam posisi berdiri? Tidak mudah untuk mendapatkan momen seperti ini. Namun, ketika hendak pulang (waktu berbuka puasa), saya mendapatkan momen yang saya inginkan. Seorang "bule" dalam keadaan badan basah setelah mengarungi ombak, menyempatkan diri menuju ke pinggir pantai.

Dia langsung berdiri menunggu temannya yang sedang mengambil sesuatu di pinggir pantai. Sembari menunggu, si bule menaruh papan surfing dalam posisi berdiri. Tatapan matanya menuju temannya yang masih di pinggir pantai. Saat itulah, saya sigap menyalakan kameranya. Dan, cekrek! Jadilah foto "si bule memegang papan surfing".  Foto ini menjadi foto terakhir alias keempat.

Si Bule memegang papan surfing menjadi objek foto terakhir (keempat) menjelang berbuka puasa (Sumber: dokumen pribadi)
Si Bule memegang papan surfing menjadi objek foto terakhir (keempat) menjelang berbuka puasa (Sumber: dokumen pribadi)
Waktu pun berlalu tak terasa. Saya melihat ke jam yang ada di smartphone. Sudah waktunya berbuka puasa. Saya pun pulang ke rumah yang jaraknya kurang lebih 10 km. Mengarungi lalu lintas yang macet. Serta, kondisi badan yang masih lelah.

Syukur, saya bisa mendapatkan beberapa objek foto yang menarik di Pantai Batu Bolong. Jadi, saya bisa menyalurkan hobi saya menjelang waktu  berbuka puasa. Merekam momen dalam jepretan kamera. Bagaimana dengan anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun