Karena, semakin lama menunggu matang, biasanya rasa kantuk semakin kuat. Bukan itu saja, waktu untuk santap sahur juga tersita. Jadi, saat menikmatinya sangat terburu-buru karena takut "kedapatan" waktu imsak.
Saya sendiri membuat menu untuk santap sahur sangat sederhana. Salah satu menu yang menjadi santap sahur adalah Gote Yam Subasa. Dari nama menunya saja terdengar seperti menu khas Thailand atau Jepang. Padahal, menu tersebut adalah khas Indonesia banget. Dan, anda juga pernah atau sering menikmatinya.
Sebenarnya, menu Gote Yam Subasa adalah singkatan yaitu Gote Yam yang berarti Gorengan Tempe dan Ayam. Dan, Subasa yang berarti Sayur Bayam dan Sambel. Anda sering menikmatinya, bukan?
Menu tersebut bisa diolah saat waktu santap sahur berdekatan dengan waktu imsak. Gorengan ayam merupakan cirri khas makanan Indonesia. Goregan ayam memberikan banyak nutrisi bagi tubuh saat berpuasa. Sedangkan, sayur bayam juga praktis mengolahnya. Apalagi, waktu untuk dinikmati hanya sekitar 6 jam. Jadi, saat memasaknya harus mesti habis. Jika dipanaskan kembali sangatlah berbahaya bagi tubuh.
Sambel merupakan kuliner tambahan penggugah nafsu makan. Tentu, saat menikmatinya jangan ssampai berlebihan. Karena, bisa berakibat perut mulas. Dan, sambel merupakan cirri khas kuliner Indonesia. Tidak lengkap rasanya jika makan tidak pakai sambel. Â
Gote Yam Subaasa, menu praktis yang mengundang selera (Sumber: dokumen pribadi)
Jadi, melakukan santap sahur tidak harus dengan menu yang mewah. Dengan menu sederhana yang #AntiRibet membuat waktu sahur tetap menyenangkan. Karena, santap sahur sejatinya mengharap ridho Allah SWT. Semoga banyak berkah di saat santap sahur. Dan, berkah juga selama bulan Ramadhan.
Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga berkah selalu menyertai anda. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H