Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

AM 2018 Bali dan "Showcasing" Indonesia di Mata Dunia

5 Agustus 2018   16:59 Diperbarui: 5 Agustus 2018   17:57 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AM 2018 Bali yang akan diselenggarakan di Nusa Dua Bali pada bulan Oktober 2018 (Sumber: kaskus.co.id/diolah)

Penyelenggaraan AM 2018 Bali menunjukan pada dunia bahwa Indonesia mampu meningkatkan kemajuan ekonomi pasca krisis Asia. Kepemimpinan dan komitmen bangsa Indonesia dalam isu global juga menjadi nilai penting dengan kesuksesan menyelenggarakan AM 2018 Bali. Salah satu keuntungan yang bisa diperoleh bangsa Indonesia yaitu bisa melakukan promosi budaya, pariwisata dan teknologi keuangan (financial technologies) seperti keuangan syariah kepada peserta yang hadir. Dunia akan memperhatikan event terakbar tersebut secara live yang disiarkan oleh berbagai stasiun televisi dari 189 negara. Sungguh, sebuah "showcasing" bangsa Indonesia yang luar biasa di mata dunia.

AM 2018 Bali akan diselenggarakan lebih dari 7 hari. Dan, delegasi atau peserta pertemuan akan menghadiri berbagai macam pertemuan dan event lainnya. Tentunya, mereka mengkonsumsi makanan dan minuman. Bukan hanya mengeluarkan dana untuk membayar makanan dan minuman tersebut tetapi kuliner khas Indonesia akan menjadi objek yang menarik dalam pemberitaan televisi atau dunia maya.

Kebutuhan lainnya seperti: Transport & Akomodasi, Belanja & Hiburan, Wisata dan lain-lain merupakan modal besar untuk  mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan potensi penerimaan devisa. Oleh sebab itu, dana yang dibelanjakan para delegasi atau peserta dari pertemuan akbar tersebut diprediksi mencapai USD 100 juta atau 1,4 triliun rupiah. Jadi, pendapatan yang akan diperoleh bangsa Indonesia lebih besar dibandingkan dana yang digelontorkan untuk pertemuan akbar tersebut.

Ditambah lagi dengan keuntungan lainnya bagi bangsa Indonesia. Pada jangkauan regional Bali maka akan meningkatkan pertumbuhan  ekonomi  seperti di sektor MICE (penyelenggaraan event), pariwisata, sektor jasa, industri kecil dan sektor pendukung lainnya. Sektor lainnya yang akan menangguk keuntungan adalah sektor pariwisata. Bangsa Indonesia telah membuat 60 paket wisata selama AM 2018 berlangsung. Paket wisata yang ditawarkan untuk Bali sendiri sebanyak 33 Paket Wisata seperti Bali Sightseeing (28 paket wisata); Bali Cruise Package Tour (2 paket wisata); dan Bali Tour -- President Gate In (2 paket wisata).

Bukan hanya paket wisata Bali yang diperkenalkan  pada pertemuan AM 2018 Bali tetapi paket wisata luar Bali juga diperkenalkan kepada delegasi dan peserta pertemuan. Sebanyak 27 paket wisata yang ditawarkan oleh Kementerian Pariwisata di AM 2018 Bali yaitu: Lombok (5 paket wisata); Komodo (7 paket wisata); Yogyakarta (5 paket wisata); Tana Toraja (4 paket wisata); Lake Toba (5 paket wisata); dan Banyuwangi (1 paket wisata). Tentunya, jumlah wisatawan yang potensial adalah jumlah delegasi atau peserta yang menyentuh angka 20.000 orang tersebut.

 Jika, jumlah tersebut terpesona dengan keramahan dan pelayanan profesional bidang pariwisata maka berpeluang besar untuk melakukan "tambahan waktu" untuk berada di Indonesia. Bahkan, delegasi atau peserta tersebut akan mengajak saudara, teman, kolega bisnis dan lain-lain untuk berkunjung ke Indonesia. Serta, dari delegasi atau peserta sendiri akan melakukan kunjungan ulang pada kesempatan lainnya. Sebuah mata rantai kunjungan pariwisata  yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

AM 2018 Bali memberikan banyak peluang emas bagi Indonesia. Salah satunya adalah
AM 2018 Bali memberikan banyak peluang emas bagi Indonesia. Salah satunya adalah
Pantas saja, menurut Oxford Business Group menyatakan bahwa Peru mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan setelah menyelenggarakan AM 2015 lalu. Peru memperkuat citra global menjadi destinasi MICE di kawasan Amerika Latin. Kontribusi bisnis pariwisata terhadap GDP dari tahun 2014 hingga 2016 naik sebesar 16,34 % dari 56,9 Juta PEN menjadi 66,2 juta PEN. Sedangkan, kontribusi bisnis pariwisata terhadap penciptaan lapangan kerja pada kurun waktu yang sama naik sebesar 6,82% 1.247  juta orang menjadi 1.332 juta orang.

Tentunya, bangsa Indonesia wajib mendulang peluang emas dari perhelatan terakbar sektor keuangan tersebut. Sektor leadership, Investasi dan perdagangan, Promosi Pariwisata dan MICE, dan Knowledge Transfer adalah peluang emas jangka panjang yang wajib dimanfaatkan sebaik mungkin.  

Kepemimpinan bangsa Indonesia di mata dunia, promosi produk unggulan dan pariwisata, serta jaringan para pelaku ekonomi dalam sebuah komunitas internasional adalah modal besar bagi bangsa Indonesia untuk bersaing secara global. Tentu, mimpi besar bangsa Indonesia yang melesat pertumbuhan ekonominya bukanlah "mimpi di siang bolong". Kuncinya, ambil peluang emas AM 2018 Bali atau menunggu hingga 500 tahun lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun