Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sahur On The Road (SOTR) Mengalami Pergeseran Nilai, Benarkah?

4 Juni 2018   00:15 Diperbarui: 4 Juni 2018   00:48 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebersamaan dalam Sahur On The Road (SOTR) (Sumber: dailymoslem.com)

Sahur On The Road (SOTR) kini menjadi sebuah tren untuk menunjukan rasa kepedulian sosial terhadap orang lain yang membutuhkan. Tetapi, sekarang kegiatan Sahur On The Road (SOTR) menimbulkan Pro dan Kontra dari berbagai kalangan.

Menurut saya, Pro dan Kontra  Sahur On The Road (SOTR) timbul akibat dampak yang dihasilkan dari  kegiatan Sahur On The Road (SOTR) itu sendiri atau penilaian publik terhadap proses jalannya Sahur On The Road (SOTR). Dengan kata lain, Pro dan Kontra Sahur On The Road (SOTR) bisa timbul dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Kalangan yang Pro dengan kegiatan Sahur On The Road (SOTR) dikarenakan kegiatan tersebut mampu menebarkan manfaat buat banyak orang. Rasa kepedulian yang tinggi terhadap orang yang membutuhkan adalah tujuan utama tanpa diembel-embeli dengan tujuan lain.  

Sahur On The Road (SOTR) ini dilakukan ibarat pepatah hewan bebek, terlihat dari luar tanpa terlihat apa-apa, tetapi kaki yang di dalam air bergerak sekuat tenaga.  Sahur On The Road (SOTR) dilakukan bukan karena mengharapkan pamer, dipuji orang atau diekspos media agar dicap sebagai "orang yang dermawan".

Sahur On The Road (SOTR) yang menebarkan barokah biasanya tanpa melibatkan pemberitaan media. Tetapi, jika media mengikuti acara tersebut, biarkan media memberikan penilain tersendir. 

 Kegiatan Sahur On The Road (SOTR) bukan hanya membangunkan orang lain untuk melakukan santap sahur tetapi mereka juga ikut berbagi rejeki kepada orang lain. Banyak anak-anak muda yang kreatif membangunkan orang-orang untuk santap sahur tanpa mengharapakan imbalan jasa.

Kebersamaan dalam Sahur On The Road (SOTR) (Sumber: dailymoslem.com)
Kebersamaan dalam Sahur On The Road (SOTR) (Sumber: dailymoslem.com)
Mereka berbagi kegembiraan dengan berbagai cara seperti membuat band musik. Orang-orang sangat mengapresiasi dan terbantu untuk melakukan santap sahur tepat waktu. Dan, merasa terhibur dengan musik yang ditampilkan ala tayangan televisi swasta. 

Dalam acara Sahur On The Road (SOTR), mereka bekerja dalam sebuah kelompok atau grup seperti klub motor atau Ormas (Organisasi Masyarakat) dan bergerak ke lokasi yang telah direncanakan untuk berbagi berkah kepada orang membutuhkan seperti berbagi nasi bungkus atau kotak. Mereka mempunyai niat dari awal adalah memberikan rasa peduli kepada orang lain agar bisa menikmati menu sahur seperti yang mereka nikmati.  

Jujur, dengan adanya acara Sahur On The Road (SOTR), banyak pihak yang merasa terbantu untuk melakukan santap sahur. Bukan hanya orang yang berkucukupan, tetapi orang dalam kondisi kekurangan juga bisa menikmati indahnya makan sahur di bulan Ramadhan.

KontraSahur On The Road (SOTR)

Selain kebaikan yang ditebarkan dalam acara  Sahur On The Road (SOTR), tetapi pada kenyataannya masih banyak kalangan yang Kontra dengan adanya acara tersebut. Timbulnya perasaan Kontra tentu disebabkan karena dampak yang terjadi saat atau setelah acara  Sahur On The Road (SOTR) berjalan.

Banyak hal negatif yang ditimbulkan dari acara Sahur On The Road (SOTR) tersebut. Seperti timbul tawuran saat Sahur On The Road (SOTR), peserta Sahur On The Road (SOTR) menggunakan kendaraan yang bisa mengganggu ketenangan orang lain (suara knalpot yang sangat bising atau knalpot brong),  tidak menggunakan kendaraan yang diijinkan lalu lintas (tidak mempunyai surat-surat kendaraan lengkap) serta sering melanggar peraturan lalu lintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun