Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jalan Bersama, Cara Ampuh Membangun Romantisme Keluarga

23 Mei 2018   05:44 Diperbarui: 23 Mei 2018   05:57 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajib foto di Yellow Bridge (Jembatan Kuning) Nusa Lembongan Bali yang dikenal sebagai ikon romatisme hubungan cinta (Sumber: dokumen pribadi)

Mereka kaget dengan postingan-postingan di sosial media (sosmed) yang menunjukan kemesraan kami menikmati Indonesia. Kalau dilihat dari segi materi, kami bukanlah apa-apa dibandingkan mereka. Tetapi, dari jalan-jalan berdua, saya berusaha untuk membangun hubungan kami lebih baik tidak terkecuali saat bulan Ramadhan.  

 Saya merasa kecanduan (addict) untuk melakukan petualangan berdua. Sebagai Lifestyle & Travel Blogger, setiap saat berdoa agar bisa dipertemukan dengan agen perjalanan atau orang "berduit" yang dengan ikhlas membiayai perjalanan indah kami ke seluruh Indonesia dan dunia. Saya ingin mengekplorasi keindahan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa tanpa batas dalam guratan pena digital dan sosial media (sosmed) kami.      

Wajib foto di Yellow Bridge (Jembatan Kuning) Nusa Lembongan Bali yang dikenal sebagai ikon romatisme hubungan cinta (Sumber: dokumen pribadi)
Wajib foto di Yellow Bridge (Jembatan Kuning) Nusa Lembongan Bali yang dikenal sebagai ikon romatisme hubungan cinta (Sumber: dokumen pribadi)
Istri di Yellow Bridge (Jembatan Kuning) Nusa Lembongan dengan pose yang hampir sama (Sumber: dokumen pribadi)
Istri di Yellow Bridge (Jembatan Kuning) Nusa Lembongan dengan pose yang hampir sama (Sumber: dokumen pribadi)
Membangun romantisme keluarga pun perlu adanya persamaan persepsi atau keinginan agar tidak terjadi perbedaan. Hal sepele yang sering saya lakukan adalah mengambil jepretan foto saat traveling dengan angle dan gaya yang hampir sama. 

Saya berusaha ingin menyamakan pandangan dengan pasangan saya dari hal-hal yang menurut orang lain bukanlah hal yang menarik. Tetapi, bagi saya inilah hal kecil yang bisa saya bangun saat jalan-jalan ke manapun.   

Menikmati Nusa Ceningan Bali dengan boat yang bersandar indah (Sumber: dokumen pribadi)
Menikmati Nusa Ceningan Bali dengan boat yang bersandar indah (Sumber: dokumen pribadi)
Istri berfoto di tempat dan gaya yang hampir sama dengan saya (Sumber: dokumen pribadi)
Istri berfoto di tempat dan gaya yang hampir sama dengan saya (Sumber: dokumen pribadi)
Bahkan, membangun romantisme keluarga pun, kami bangun dari hal-hal narsis  gaya anak jaman Now saat melakukan perjalanan indah. 

Kami tidak merasa bahwa kami mulai berusia tidak muda lagi. Tetapi, kami berusaha membangun kegembiraan saat Tuhan YME memberikan kesempatan untuk menikmati ciptaan-NYA. Anak semata wayang kami sering nyeletuk saat melihat postingan kami di sosial media, "ah, papa sama sama alay banget!". Tetapi, ujung-ujungnya juga "ngelike" postingan kami.

Gaya narsis ala anak muda Jaman Now saat menikmati pemandangan indah Pantai Jasri Karangsem Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Gaya narsis ala anak muda Jaman Now saat menikmati pemandangan indah Pantai Jasri Karangsem Bali (Sumber: dokumen pribadi)
Istri pun tidak mau kalah bergaya narsis gaya ABG di  Pantai Jasri Karangsem Bali (Sumber: dokumen pribadi)   
Istri pun tidak mau kalah bergaya narsis gaya ABG di  Pantai Jasri Karangsem Bali (Sumber: dokumen pribadi)   
Ya, kami ingin membangun sejak awal bahwa romatisme keluarga dibangun berdasarkan kepercayaan dan kegembiaraan. Kami memang tidak muda lagi, tetapi romantisme keluarga bukan karena materi dan usia. 

Di bulan Ramadhan yang agung ini, kami mengharap kemurahan Tuhan YME. Jika Allah SWT mengijinkan kami berumur panjang dan materi yang lebih maka tekad kami ingin jalan-jalan bareng anak semata wayang kami untuk menjelajahi dunia. Kun fayakun, jika Allah berkehendak maka terjadilah. Mimpi kami tidak salah, bukan?  

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankannya. 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun