Sejarah juga menginformasikan bahwa Gereja Katolik Romamengirimkan beberapa misionaris terbaiknya untuk melanjutkan tugas St. Francis Xavier. Universitas Kristen didirikan, tepat di sebelah Ruins of St. Paul's, dimana siswa-siswa seperti Matteo Ricci mempersiapkan diri sebagai cendekiawan Kristen pada Imperial Court di Beijing. Gereja-gereja dan benteng-benteng pun didirikan sehingga Macao mempunyai penampilan bersejarah gaya Eropa yang berbeda dengan kota lainnya hingga saat ini.
Menikmati keindahan Macao bisa menggunakan tiket satu hari dengan Tur Bus Terbuka. Anda juga bisa menggunakan kendaraan tradisional khas Macao berbentuk Becakyang didesain tiga roda dan penutup hoodpada bagian kursi duduk. Jadi, sangat mudah menikmati perpaduan budaya Timur dan Barat, di mana Macao dipenuhi oleh tempat-tempat wisata dari daerah Pusat Sejarah dan Pusat Kota.
Pulau Cotai sebagai pulau reklamasi berkembang menjadi kompleks Kasino terbesar seperti VenetiandanGalaxy. Dan, Pulau Taipa di mana Bandara Internasional Macao berada dan Pulau Coloane sendiri lebih dikenal sebagai kawasan pemukiman penduduk Macao.
Macao menawarkan Lebih dari 20 monumen kuno dan alun-alun perkotaan yang terjalin di jantung kota dikenal sebagai "Pusat Sejarah Macao" yang luar biasa. Â Pusat sejarah berupa Pusat Pemerintahan di Macao seperti
 Gedung Leal Senado Square, balai kota pertama Macao yang dibangun tahun 1784.  Nama "Leal Senado" (
Senat Loyal) berasal dari judul "City of Our Name of God Macao, There is None More Loyal" yang diberikan Raja Portugis Dom John IV tahun 1654. Gedung Leal Senado dibangun secara neo-klasik yang bertahan hingga kini.
Pusat sejarah yang sekaligus menjadi ikon Macao seperti Ruins of St. Paul merupakan reruntuhan gereja yang berupa bagian mukanya saja. Reruntuhan tersebut berawal sebagai Gereja Mater Dei yang dibangun pada 1602-1640, tetapi dihancurkan api pada tahun 1835, dan reruntuhan College St Paul, yang berdiri berdekatan dengan Gereja. College St Paul  sendiri merupakan universitas bergaya barat pertama di Timur Jauh.  (Sumber: Facebook Rudy Hartono Jar'ie/BD)
Kawasan bisnis (semacam alun-alun) yang sering dikunjungi wisatawan adalah Senado Square. Bangunan yang mengelilinginya bergaya neo-klasik yang didominasi warna pastel menciptakan suasana Mediterania yang konsisten dan harmonis.  Kawasan ini juga merupakan tempat populer untuk acara-acara publik dan perayaan hari-hari penting.(Sumber: Facebook Rudy Hartono Jar'ie/BD)
Macao juga mempunyai kawasan perumahan Portugis yang bernama
Lilau Square. Bahkan, Air tanah dari Lilau Square ini digunakan sebagai sumber utama mata air alami di Macao. Bahkan, kalimat terkenal Portugis menyatakan, "Orang yang sudah minum dari Lilau takkan pernah melupakan Macao".
Lanjut, Macao juga menyimpan berbagai tempat Ibadah yang perlu dikunjungi.  A Ma Temple (Kuil A Ma) merupakan tempat ibadah yang ada sebelum Macao terbentuk.  A Ma temple memberikan representasi tentang keteladanan budaya Cina yang terinspirasi oleh Konfusianisme, Taoisme, Buddhisme dan keyakinan rakyat banyak.Selain kuil yang ada di Macao, pusat sejarah berupa tempat ibadah seperti gereja juga bertebaran.  Sebut saja
Gereja St. Lawrence yang dibangun  pada pertengahan abad ke-16. Gereja tersebut merupakan salah satu dari tiga gereja tertua di Macao dan menganut arsitektur Eropa.
Wisata sejarah lainnya berupa
Rumah Besar Mantan Jenderal Ye Ting,  seorang pemimpin militer terkemuka dan pelopor untuk Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok yang pernah tinggal di Macao selama tujuh tahun  direstorasi  sejak tahun 2006. Tempat wisata ini dibuka resmi kepada publik pada tanggal 28 Mei 2014. Terpenting, bangunan tersebut dibangun dengan gaya barat lengkap dengan pameran foto dan patung perunggu di halaman depan.
Wisatawan juga bisa mengunjungi
Museum Macao yang bergaya perpaduan Timur dan Barat. Juga, menampilkan cara hidup dan budaya dari berbagai komunitas yang telah menghuni kota sejak dahulu. Museum yang terletak di Benteng Gunung dibangun oleh para Yesuit pada awal abad ke-17.
Macao juga menawarkan wisata sejarah berupa Benteng. Salah satunya,
Benteng Guia (termasuk
Kapel Guiadan
 Mercusuar) yang di dalamnya terdapat kapel dibangun antara 1622 dan 1638. Perpaduan budaya timur dan barat diwujudkan pada lukisan rumit kapel. Gambaran  representasi Barat dan Tiongkok serta menampilkan motif inspirasi agama dan mitologi sebagai contoh sempurna dari dimensi multikultural Macao. Â
Lihat Travel Story Selengkapnya