Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jaringan, Sinergi dan Implementasi Kota Kreatif

3 Oktober 2017   17:02 Diperbarui: 3 Oktober 2017   17:11 2115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak I Gusti Anindya Putra, Kepala Bekraf Denpasar sedang memebrikan paparan tentang pertumbuhan ekomi kreatif di Kota Denpasar (Sumber: dokumen pribadi)

Indonesia Creative Cities Network (ICCN) merupakan organisasi tingkat nasional yang bertindak untuk menumbuhkan ekonomi kreatif di Indonesia. Bukan itu saja, ICCN juga berkontribusi untuk menciptakan kota-kota kreatif di Indonesia. Demi "dikenal" masyarakat luas dan mencetak kepemimpinan baru maka ICCN sudah keempat kalinya mengadakan kongres dan konferensi di kota-kota Indonesia yaitu Bandung, Malang, Solo dan Makassar. Kota Makassar merupakan momen penting di mana Kota Denpasar untuk pertama kalinya mengikuti kongres dan konferensi tersebut.

Sebagai anggota baru dalam ICCN, Kota Denpasar juga mempunyai visi dan misi sebagai kota kreartif yang mampu mengembangkan beberapa sektor dari 16 sub sektor  ekonomi kreatif yaitu: film, aplikasi dan game dan music. Dan, untuk meningkatkan perkembangan sektor-sektor tersebut maka Walikota Denpasar juga langsung membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Denpasar yang menangani langsung tentang "empowerment" ekonomi kreatif. Dan, terbentuknya ekonomi kreatif ini mampu mendongkrak ekonomi di tingkat lokal. Ini merupakan tatanan ekonomi baru di mana peran penting para pelaku ekonomi kreatif tidak dipandang sebelah mata.

Selanjutnya, Bekraf Denpasar mengirimkan beberapa pelaku ekonomi kreatif yang berasal dari beberapa komunitas yang ada seperti komunitas musik teater (Kini Berseri), Komunitas rumah kreatif (Rumah Sanur) dan Komunitas penulis atau Blogger (Bali Blogger Community). Pengiriman delegasi tersebut  bertujuan untuk memberikan wawasan tentang ekonomi kreatif di Tingkat nasional. Delegasi juga mendapatkan banyak ilmu yang berhubungan dengan ekonomi kreatif. Bukan itu saja, Kota Denpasar benar-benar serius ingin tampil menjadi pemain dalam perkembangan ekonomi kreatif tanah air.

Peran Besar Kota Kreatif

Indonesia Creative Cities Network (ICCN) keempat diselenggarakan di Hotel Gammara Makassar dari tanggal 8-10 September 2017. Kebetulan sekali, acara tersebut berbarengan dengan acara spektakuler tingkat internasional, Makassar International Eight Festival and Forum 2017yang menampilkan berbagai atraksi-atraksi yang berhubungan erat dengan 16 subsektor ekonomi kreatif. 

Banyak acara menarik yang dihelat dalam ajang kongres dan konferensi  Indonesia Creative Cities Network (ICCN) tersebut di antaranya: kongres pemilihan kepemimpinan ICCN untuk 2017-2019, konferensi ICCN yang membahas tentang isu-isu terkini tentang ekonomi kreatif tanah air, bedah buku putih ekonomi kreatif dan paparan penting tentang sepak terjang kota-kota kreatif yang telah melakukan MoU dengan ICCN dan lain-lain.

Narasumber-narasumber yang hadir pun merupakan orang-orang penting yang berkontribusi dalam dunia ekonomi kreatif di Indonesia. Tambah lagi, paparan dari 6 Deputi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang memberikan tentang gambaran utuh kinerja Bekraf dalam membantu menciptakan ekonomi kreatif di Indonesia. 

Dan, ini merupakan oase bagi para pelaku ekonomi kreatif Indonesia yang serius untuk meningkatkan daya saing ekonomi kreatif. Karena, dalam paparan-paparan tersebut memberikan pencerahan tentang berbagai program dan regulasi pemerintah dan bisa membantu pelaku ekonomi kreatif untuk lebih meningkatkan kontribusinya. Seperti, pelayanan dan bantuan Bekraf untuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi pelaku ekonomi kreatif. Dan, masih banyak hal penting yang dipaparkan 6 Deputi Bekraf tersebut.

deputi-riset-edukasi-dan-pengembangan-bekraf-ri-pak-boy-berawi-sedang-memberikan-paparan-penting-59d35f01de200d502d749bd2.jpg
deputi-riset-edukasi-dan-pengembangan-bekraf-ri-pak-boy-berawi-sedang-memberikan-paparan-penting-59d35f01de200d502d749bd2.jpg
Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bekraf RI Pak Boy Berawi sedang memberikan paparan penting (Sumber: dokumen pribadi)

Salah satu dari paparan menarik dari Deputi Bekraf yaitu Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan Bapak Boy Berawi menegaskan bahwa subsektor unggulan dari pilihan Kabupaten/Kota di Indonesia memberikan gambaran sebagai berikut:

Subsektor unggulan Kabupaten/Kota di Indonesia (Sumber: Bekraf, 2017/diolah)
Subsektor unggulan Kabupaten/Kota di Indonesia (Sumber: Bekraf, 2017/diolah)
Lanjut, untuk memberikan tentang gambaran utuh kota kreatif maka pihak-pihak yang berkecimpung dalam penciptaan kota-kota kreatif juga  mengambil inisiatif membuat sebuah buku. Buku putih kota kreatif mengupas tentang hal-hal yang berhubungan dengan kota kreatif di Indonesia dibedah dalam acara bergengsi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun