Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kenapa Karcis Kereta Api Mesti Habis?

30 September 2017   14:51 Diperbarui: 1 Oktober 2017   09:13 5761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Web PT KAI (Sumber: keretapi.co.id)

Namun, melihat kondisi banyaknya calon penumpang yang belum mampu terlayani  dengan baik  harus disikapi dengan bijak. Salah satu terobosan yang dilakukan secara berkesinambungan adalah dengan menambah jumlah gerbong kereta api di seluruh DAOP dan DIVRE di Indonesia tanpa menunggu hari raya atau musim liburan. Karena pelayanan terbaik terhadap penumpang harus dilakukan setiap saat.

Operasional kereta api seluruh Indonesia (Sumber: keretaapi.co.id)
Operasional kereta api seluruh Indonesia (Sumber: keretaapi.co.id)
Mengapa kereta api perlu penambahan gerbong lagi? Seperti telah dibahas sebelumnya bahwa hal yang paling mendasar adalah untuk menghilangkan adiksi masyarakat Indonesia terhadap penggunaan kendaraan pribadi. Bukan hanya sumber polusi karena gas buang yang dikeluarkan dari membludaknya kendaraan pribadi, tetapi salah satu penyumbang terbesar tingkat kemacetan di kota-kota besar di Indonesia.

Oleh sebab itu, PT KAI yang telah membenahi dirinya untuk memberikan pelayanan transportasi massal dengan tingkat kenyamanan dan keamanan yang diharapkan hendaknya ditindaklanjuti dengan memaksimalkan daya angkut penumpang. Saat masyarakat Indonesia mulai mau migrasi (berpindah) ke sarana transportasi publik kereta api maka momen tersebut perlu ditindaklanjuti dengan baik.

Kereta api diharapkan menjadi moda transportasi publik masa depan yang dibanggakan seperti negara-negara maju lainnya. Karena, ketika permintaan masyarakat (demand) tidak dipenuhi oleh persediaan (supply) gerbong kereta api yang ada maka lambat laun akan menimbulkan kekecewaan. Jangan sampai stigma negatif, "buat apa pelayanan maksimal tetapi tidak mampu mengangkut semua penumpang" ada dalam pikiran masyarakat. Tentunya, perlu terobosan brilian dari manajemen PT KAI untuk menyediakan kuantitas gerbong kereta api yang diinginkan oleh penumpang kapan pun.  

Kita memahami bahwa jumlah karcis yang dijual PT KAI dan 26 agen online yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan bukti kondisi kuantitas gerbong kereta api yang tersedia. Oleh sebab itu, ketika kuantitas  karcis yang tersedia tidak mampu mencukupi permintaan masyarakat maka sebenarnya kereta api belum mampu melayani permintaan penumpang sesuai dengan lintas (tujuan) yang diinginkan. 

Dampak negatif yang terjadi adalah pembelian  karcis dalam jumlah besar oleh oknum tertentu yang dijual dengan harga yang lebih mahal dari biasanya.  Kondisi ini justru akan merusak niat PT KAI yang hendak memberantas tindakan percaloan. Oleh sebab itu, PT KAI perlu mengusung "Palu Gada" (aPa yang LuMau Gue Ada). Maksudnya, berapapun jumlah calon penumpang  yang ingin memanfaatkan jasa kereta api, PT KAI siap melayaninya. Bukankah kondisi ini menjadi harapan PT KAI di masa depan?

Ketika pelayanan maksimal yang tidak didukung dengan ketersediaan produk maka pelanggan lambat laun akan berpindah ke lain hati. Sebagai contoh nyata, saat kereta api tidak mampu mengangkut calon penumpang yang meningkat tajam pada perayaan mudik untuk menyambut Lebaran di kampung halaman maka penggunaan kendaraan pribadi adalah sebuah keniscayaan. 

Padahal, dengan penggunaan kendaraan pribadi justru membuat jalur mudik semakin macet. Kasus jalan tol "Brexit" (Brebes Exit) Jawa Tengah tahun 2016 lalu menelan banyak korban jiwa pemudik karena kepanasan di perjalanan yang disebabkan tingkat kemacetan yang luar biasa. Mereka menggunakan kendaraan pribadi dengan alasan mampu membawa banyak penumpang dengan biaya yang murah dibandingkan dengan sarana transportasi lainnya.

Masyarakat menggunakan transportasi kereta api karena kondisinya mulai bersih, aman dan nyaman. Dan, yang terpenting waktu tempuhnya bisa diprediksi sesuai jadwal karena tidak terhalang oleh kemacetan lalu lintas. Pemerintah patut memberikan apresiasi besar masyarakat yang mau menggunakan jasa kereta api sebagai sarana transportasi.

Jika, kereta api mampu membawa satu juta penumpang setiap harinya dan jika satu kendaraan pribadi (mobil) diisi dengan 4 orang penumpang maka kereta api bisa mengurangi penggunaan kendaran pribadi sebanyak 250 ribu unit. Itulah sebabnya kehadiran moda transportasi kereta api merupakan oase untuk mencegah kemacetan lalu lintas. Masyarakat juga tidak membuang waktu yang tidak berguna dalam perjalanan karena tingkat kemacetan yang tinggi.

Masyarakat Indonesia berharap kereta api menjadi moda transportasi kebanggaan yang bisa membawa penumpang satu juta jiwa atau lebih setiap harinya. Sebagai anak bangssa, saya sangat bangga saat kereta api menjadi transportasi andalan. Kita mempunyai mimpi besar seperti Jepang atau negara-negara Eropa yang bangga terhadap transportasi kereta apinya. Karena, penggunaan kereta api sejatinya merupakan identitas masyarakat yang maju. Lihatlah, saat masyarakat Belanda begitu bangga dengan transportasi dalam kota sejenis kereta api, Trem. Tambah lagi, penggunaan sarana sepeda pun sangat digemari oleh masyarakatnya. Sungguh berbeda dengan masyarakat Indonesia yang berlomba-lomba untuk menggunakan kendaraan pribadi agar kelihatan mewah.

Oleh sebab itu, kehadiran kereta api yang telah melayani masyarakat Indonesia 72 tahun lamanya harus melakukan reformasi di segala bidang. Bukan hanya reformasi internal tetapi reformasi eksternal seperti ketersediaan gerbong kereta api perlu dilakukan secara serius. Tak ada gading yang tak retak, sebuah peribahasa yang memberikan gambaran bahwa di balik kesuksesan PT KAI melakukan proses reformasi "ganti kulit" perlu juga mengantisipasi hal-hal yang bisa merusak citra baiknya. Saya yakin bahwa manajemen PT KAI siap melakukan apa saja untuk melayani masyarakat Indonesia dengan sepenuh hati. Dan, ketersediaan gerbong kereta api yang belum mampu melayani setiap calon penumpang adalah sebuah renungan mendalam untuk dicarikan solusinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun