Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Narasumber di "Video Conference" dan Berbagi Senyum dengan Petani Garam Kusamba

17 Agustus 2017   19:12 Diperbarui: 17 Agustus 2017   19:20 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara pamitan setelah memberikan kegembiraan petani garam di hari kemerdekaan RI 17 Agustus 2017 (Dokumentasi pribadi)

Seorang ibu petani garam bersama cucu sedang mengecek kondisi air laut yang ditaruh di dalam palung (alat dari pohon kelapa) (Dokumentasi Pribadi)
Seorang ibu petani garam bersama cucu sedang mengecek kondisi air laut yang ditaruh di dalam palung (alat dari pohon kelapa) (Dokumentasi Pribadi)
Kami juga ikut menyelami pekerjaan mereka, dari mengambil air laut dengan bak yang dibuat dari daun pandan yang lama-kelamaan bisa merusak pundak. Kami juga mencoba mengangkat pasir yang sekali angkut beratnya kurang lebih 30 kilogram hanya dengan kepala. Kalau tidak biasa dan terlatih, sepertinya akan merontokkan tulang leher. Sungguh berat ketika saya mencobanya. Itu baru sekali, bisa dibayangkan sampai ribuan bahkan puluhan ribu kali. Jujur, saya tidak sanggup.

Menyelami kehidupan petani garam dengan mempraktekkan langsung, menimba air laut, membawa dan meratakan pasir untuk tempat air laut (Dokumentasi Pribadi)
Menyelami kehidupan petani garam dengan mempraktekkan langsung, menimba air laut, membawa dan meratakan pasir untuk tempat air laut (Dokumentasi Pribadi)
Di akhir acara kunjungan, kami mencoba untuk memberikan bingkisan kecil-kecilan. Dengan harapan, bantuan tersebut bisa meringankan beban mereka. Sungguh, melihat mereka tersenyum manis merupakan sebuah kebahagiaan kami. Mereka bisa merayakan kemerdekaan bangsa dengan senyum indah di bibirnya.

Berbagi bingkisan di akhir kunjungan perayaan Hari kemerdekaan 17 Agustus 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Berbagi bingkisan di akhir kunjungan perayaan Hari kemerdekaan 17 Agustus 2017 (Dokumentasi Pribadi)
Saya hanyalah warga biasa yang hanya mampu memberikan kontribusi kepada sesama anak bangsa. Karena, saya juga ingin mereka bisa merasakan kemerdekan seperti saya merayakannya dengan makan kerupuk, balap karung, panjat pinang, pukul bantal dan lain-lain. Tidakkah anda tahu bahwa saat mereka kami libatkan dalam berbagai lomba yang membuat kami tertawa, mereka sungguh menikmati. Senyum yang tidak pernah saya lihat ketika saya mengunjungi kawasan petani garam tidak jauh dari tempat tersebut 1 bulan yang lalu. Mengapa? Karena ketika saya bertanya tentang hidup mereka, seketika raut wajahnya mengkerut menahan beban hidup yang tak kunjung baik.   

Makanya, ketika saya pamit pulang ada kesan mendalam  dari sosok mereka. Mereka begitu tegar menjalani profesi mereka meski materi belum sebanding dengan beban mereka dalam meracik air laut dalam sajian makanan dan sayuran yang mengundang selera di atas meja.  Dalam hati saya berkata, "Pak, bu, merdeka ini juga milik kalian. Terima kasih telah menerima saya dan teman-teman untuk berbagi kisah. Kalian telah menginspirasi saya dan teman-teman bahwa tindakan kami hanya seujung jari yang telah saya dan teman-teman lakukan. Semoga saat ini benar-benar merdeka untuk kalian".

Salam merdeka!!

Acara pamitan setelah memberikan kegembiraan petani garam di hari kemerdekaan RI 17 Agustus 2017 (Dokumentasi pribadi)
Acara pamitan setelah memberikan kegembiraan petani garam di hari kemerdekaan RI 17 Agustus 2017 (Dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun