“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya…..” (QS. Al-Mulk:15)
Pertama kali, ketika saya membaca judul buku online (e-book) “Laris Manis Bisnis Wisata Halal” (LMBWH), sangat tertarik untuk membacanya sampai habis. Seperti, ada magnet yang menarik saya untuk memahaminya setiap detil kalimat yang ada. Buku ini dibuat oleh Cheriatna yang lahir 5 Agustus tahun 1974. Beliau memulai bisnis wisata sejak tahun 2010. Kini, Pak Cheriatna merupakan pemilik dari Cheria Tour & Travel yang 100% online dalam memasarkan jasanya dengan lebih dari 6 juta pageview. Buku online dengan 87 halaman ini menggugah setiap orang untuk memahami lebih dekat. 2 (dua) kata pada judul buku “Laris Manis” merupakan kata-kata magic (baca: sakti) yang memberikan pengertian kepada pembaca bahwa isi buku ini sangatlah mudah dipraktekkan oleh siapa saja.
Yang menarik adalah buku ini dibuat berdasarkan pengalaman yang luar biasa seorang Cheriatna. Beliau bukan hanya mengumbar suara untuk membuat sebuah analisa menarik tentang wisata halal yang sedang naik daun sekarang ini. Karena berdasarkan pengalaman nyata, maka buku ini sangat menarik bagi siapa saja yang haus akan wisata halal.
Kalau boleh menganalisa, saya lebih cenderung bahwa buku ini sangat cocok sebagai buku bisnis yang mengupas tuntas tentang wisata halal di seluruh penjuru dunia. Kalau kita membaca pada awal buku ini memberikan penekanan bahwa buku yang sangat berguna bagi siapa saja.
“Buku ini dibuat untuk siapa saja yang ingin terjun ke bisnis travel, baik untuk yg ingin fulltime maupun hanya yang sekedar sambilan, baik yang memang punya hobi jalan-jalan atau yang ingin punya income ribuan dollar, baik yang sudah punya modal maupun yang hanya punya modal keinginan untuk merubah arah hidup, baik yang punya waktu sedikit di rumah atau bagi yang punya waktu banyak luang, semua punya kesempatan yang sama untuk berhasil di Industri yang bagi saya traveling adalah sebuah hobi yang dibayar mahal” (Cheriatna)
Saya sangat terkesan sekali bahwa buku ini yang mengupas tuntas tentang wisata halal dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami. Bukan hanya itu, di saat dunia Information Technology (IT) atau Teknologi Informasi (TI) semakin berkembang, bisnis wisata halal dilakukan oleh seorang penulis yang notabenen bukan sosok yang mempunyai latar belakang IT dan travel. Cheriatna hanyalah pribadi yang mempunyai ijazah SMA. Beliau suka dengan jualan dan jalan-jalan, di mana sejak SMP sudah mandiri dengan jualan koran keliling di kawasan Rempoa Ciputat. Bahkan, saat masih bujang berani pergi merantau ke Jepang untuk menuntut dan belajar ilmu di negeri Jepang yang sangat maju.
Beliau juga menceritakan bahwa pada tahun 1998 lalu, diberi kesempatan untuk menimba ilmu dan pengalaman di Jepang selama 8 bulan dalam sebuah program Noogyou Kenshuu. Saat itulah penulis semakin penasaran dengan pesona dunia yang penuh warna. Itulah sebabnya, penulis akhirnya kenal dengan negeri-negeri lainnya seperti Singapore, Malaysia dan Cina. Pengalaman tersebut dilakukannya secara gratis dan di saat belum punya travel dan belum punya bisnis sendiri. Ada peribahasa yang menyatakan bahwa pekerjaan yang paling menyenangkan adalah melakukan hobi yang dibayar. Sangat mengesankan!
“Tak terbayang waktu itu saya dan istri bisa kunjungi negeri Xinjiang yang sangat Indah, mengendarai kuda-kuda kuat dan gesit di hamparan rumput Mongolia, menyeberangi selat Gibraltar yang membelah benua Afrika dan Eropa, menikmati kereta super cepat Shinkansen dari Kota Kagsoshima di ujung selatan negara jepang sampai ke pulau Hokkaido belahan utara dan masih banyak kisah lainnya yang menambah keagungan sang pencipta Allah SWT dan rasa syukur semuanya melalui bisnis travel ini” (LMBWH, Hal. 6)
Sangat senang sekali ketika membaca buku ini yang juga mengupas tentang prospek bisnis wisata halal di masa depan. Banyak hal menarik yang ditulis penulis tentang tentang seluk-beluk bisnis wisata halal. Bahkan, untuk seorang pemula, penulis pun memberikan rambu-rambu sebagai pencegah terjadinya kerugian seperti bisnis travel umrah yang perlu diasati dengan kematangan jiwa berbisnis. Mengapa? Karena bisnis umrah yang ijinnya sangat mahal juga berisiko terkait visa yang tidak keluar, pesawat yang delay dan kondisi hotel yang sering penuh.
Meskipun penulis mengupas tentang sinerginya bisnis umroh dengan wisata halal karena mempunyai potensi pasar (market) umrah mencapai 1 juta orang Indonesia per tahunnya. Perlu diketahui bahwa wisatawan Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri mencapai hampir mencapai 8 juta orang. Di mana, tujuan wisata favorit wisatawan Indonesia terdiri dari lima negara Asia yakni Singapura yang mencapai 31%, lalu disusul dengan Malaysia mencapai 25%. Kemudian berikutnya adalah China sebesar 13%, selanjutnya Arab Saudi (biasanya untuk umroh) mencapai 7,5% dan Thailand mencapai 5,9% (Hal. 7).
Menurut data World Bank yang menunjukkan tentang grafik wisatawan yang terus naik dari tahun 1995 hingga 2014 memberikan angin segar kepada kita betapa menariknya bisnis wisata halal. Apalagi, jumlah muslim yang diperkirakan pada tahun 2070 meningkat hingga 35 %. Bukan hanya itu, jumlah penduduk yang berusia muda juga ikut naik sebesar 73%. Kita tahu betul bahwa usia muda merupakan masa yang serba ingin tahu dan mencoba hal yang baru di antaranya berpetualang ke negara-negara di dunia. Ini merupakan tren posistif dalam bisnis wisatat halal.
Negara-negara yang mayoritas penduduknya non muslim juga menyadari bahwa wisatawan muslim merupakan ladang untuk meningkatkan pundi-pundi negara. Banyak hal yang perlu dipahami wisata halal agar memenuhi kriteria wisatawan muslim seperti: tersedianya fasilitas halal seperti mudah ditemukannya masjid, jam shalat, adanya tempat wudhu, arah kiblat di hotel, tersedianya kitab suci. Semua kriteria tersebut ditetapkan untuk memudahkan umat muslim untuk tetap nyaman dan aman sepanjang perjalanan wisata. Sebagai tambahan, tidak adanya aktivitas non halal seperti perjudian dan minum minuman alkohol selama dalam perjalanan wisata adalah sebuah keniscayaan (Hal.10).
Negara-negara non muslim pun mulai berbenah diri untuk menyambut wisatawan muslim. Langkah ini bertujuan untuk mendongkrak jumlah wisatawan yang berkunjung ke negaranya. Di Asia, Korea menyediakan berbagai makanan halal bagi wisatawan muslim. Presiden Tourism Organization Korea menegaskan telah ada sekitar 130 restoran muslim dan 14 diantaranya sudah mendapatkan sertifikat halal. Lanjut, kota yang sangat bernuansa halal seperti di Kota Itaewon telah menyediakan restoran halal. Korea juga menyediakan tempat ibadah bagi muslim. Kini sudah ada 15 masjid dan 40 tempat ibadah di tempat-tempat wisata populer seperti Nami Island dan bandara Incheon International.
China sebagai negara yang perekonomiannya sedang melesat jauh pun tidak ketinggalan untuk mengambil peranan dalam wisata halal. Kurang lebih 57 juta wisatawan berkunjung ke China tahun 2015 lalu. Tujuan wisata halal di antaranya Taman Budaya Islam China yang terletak di kampung Najia, Daerah Otonom Hui Ningxia dan dekat Masjid Najiahu yang terkenal. Taman ini merupakan satu-satunya taman budaya Islam di China yang dibangun untuk memamerkan arsitektur Islam, cara hidup masyarakat Islam, makanan Islam dan agama Islam di China.
Negara Asia lainnya yang tidak ketinggalan untuk berbenah diri dalam bisnis wisata halal adalah Jepang dengan meniadakan visa bagi wisatawan Asia Tenggara untuk masuk ke negaranya. Kondisi tersebut tentunya mendongkrak kunjungan wisatawan muslim yang meningkat 37 % pada tahun 2013 lalu. Hal yang dilakukan Jepang adalah restoran telah menyediakan menu halal dan tanpa minuman beralkohol. Bukan hanya itu, Jepang terus membangun tempat ibadah bagi wisatawan muslim. Camii Mosque merupakan masjid paling mewah dan besar di kawasan Oyama-cho, Shibuya, Tokyo yang menjadi basis bagi warga muslim di Jepang.
Bisnis wisata halal pun berakibat terhadap negara-negara Eropa untuk mendatangkan wisatawan muslim. Banyak hal yang dilakukan untuk menarik wisatawan muslim berkunjung ke negaranya. Tahun 2016 lalu, Indonesia mengikuti Expo Halal Spain 2016 di Madrid Spanyol untuk memperkenalkan pasar produk halal di Eropa. Apalagi, Spanyol merupakan salah negara Eropa yang mempunyai sejarah berkembangnya Islam dan bukti-bukti tersebut masih ada.
Ada beberapa negara yang merupakan destinasi wisata halal andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan muslim, di antaranya:
1. Tour Turki
2. Tour Korea
3. Tour Beijing-China
4. Tour Jepang
5. Tour Hongkong
6. Tour Eropa
Untuk meningkatkan perkembangan wisata halal, Indonesia juga telah melakukan terobosan-terobosan brilian. Pemerintah melalui Departemen Pariwisata melakukan Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) dengan memberikan penghargaan kepada seluruh pihak yang berkontribusi terkait destinasi wisata halal. Bahkan, KPHN yang diadakan mulai tanggal 24 Oktober sampai tanggal 6 November 2016 lalu telah menyaring 15 pemenang yang berkontribusi besar dalam wisata halal.
Penulis juga menerangkan bahwa berbisnis wisata halal kini telah banyak dilakukan pelaku yang beragama non muslim. Masalah-masalah klasik dalam berbisnis bagi pemula juga dikupas seperti minimnya modal dan jaringan vendor yang terbatas. Jujur, saya juga respect bahwa Cheria Wisata Tour & Travel yang dilakukan oleh penulis dimulai tanpa pakai uang pribadi sama sekali dalam menyewa kantor, buat sistem, beriklan dan gaji pegawainya.
Beberapa kiat yang perlu dipegang dalam menjalankan bisnis wsiata halal menurut penulis adalah 1) Kuatkan Azzam sebagai sumbu penyemangat saat menemui tantangan di tengah perjalanan bisnis; 2) Pengalaman vs Product Knowledge;3) Menjalankan bisnis wisata halal harus lebih percaya diri (confidence) menjual produk setelah memiliki pengalaman sendiri di destinasi wisata tersebut. Atau hanya dengan menguasai rute paket tour yang akan dijual (Product Knowledge), agar berani untuk menjual produk; 3) Penghitungan biaya operasional, bentuk bisnis yang akan kita jalankan; 4) Pendapatan yang Diinginkan, sekeras apa usaha yang jalankan dalam berbisnis.
Ketika dunia digital semakin berkembang, maka penulis juga memberikan gambaran bahwa untuk mengembangkan bisnis wisata halal sangat ditentukan oleh marketing online. Dengan kata lain, kalau kita tidak melalui online maka siap-siap bisnis kita akan ditinggalkan orang, online ini bisa lewat mesin pencari google atau lewat sosial media (Hal. 28). Grafik berikut menunjukan fenomena tersebut.
Penulis melalui Cheria Wisata Tour & Travel telah melakukan terobosan-terbosan untuk mengembangkan bisnis wisata halalnya melalui ranah digital di antaranya 1) Facebook Ads salah satu cara promosi bisnis yang ditawarkan oleh facebook dengan biaya murah cukup 271.000 Rupiah; 2) menjual Aplikasi di Google Play Store dengan nama Halal Travel Konsorsium;3) tulisan di blog, di mana Blog Cheria-travel.com dengan 6 juta Pageview dan 8000 pv/day. Blog tersebut memiliki lebih dari 2000 artikel berkualitas; dan 4) menggunakan Google Adwords,fasilitas periklanan yang ditawarkan google yang sangat efektif untuk memasarkan produk wisata halal;
Cheria Wisata Tour & Travel berkembang pesat karena mempunyai keunikan tersendiri. Melawan arus kebiasaan rombongan tour yang pergi dengan grup besar, Cheria Wisata Tour & Travel justru menawarkan paket-paket private dengan rombongan yang kecil dengan harga tak berbeda dengan grup besar. Ibarat pepatah yang menyatakan bahwa jika tak sanggup mengangkat batu sebasar rumah sekaligus maka pecahlah jadi kecil-kecil agar bisa terangkat semuanya.
Oleh sebab itu, Cheria Wisata Tour & Travel tak perlu menunggu grup tour penuh dulu baru bisa berangkat, sehingga tamu merasakan keistimewaan berupa privasi yang lebih terjamin, jadwal keberangkatan yang lebih fleksibel dan itinerary (jadwal perjalananan) yang lebih memenuhi harapan setiap tamu. Bahkan untuk beberapa destinasi Cheria Wisata Tour & Travel menjanjikan berdua saja bisa berangkat seperti paket Honeymoon (Hal. 35).
Penulis menyadari bahwa bisnis wisata halalnya tidak akan maju tanpa komponen lain. Apalagi menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan bahwa Indonesia optimisitis dapat menjadi destinasi pariwisata halal nomor satu dunia pada tahun 2019. Komponen Pendukung Bisnis Wisata Halal, yaitu: 1) Halal Travel Konsorsium (HTK) merupakan kelompok tour travel yang membuat rencana traveling kita menjadi lebih mudah. Dengan adanya HTK maka kamu bisa bebas memilih dari 1215 paket traveling dengan 450 agen travel sesuai dengan selera; 2) Asosiasi Travel Halal Indonesia yang berdiri pada tanggal 1 Desember 2016 di Jakarta; dan 3) Lomba-Lomba Blog Wisata Halal, di mana Cheria Wisata Tour & Travel sudah 4 kali mengadakan lomba blog wisata yang berkontribusi sangat besar terhadap permintaan tour wisata halal, para pemenang mendapatkan paket tour gratis ke Turki, Singapore, Kualalumpur, Beijing dan Raja Ampat.
Kita sering mendengar peribahasa yang menyatakan bahwa jika kita berteman dengan tukang minyak wangi maka semakin lama akan ketularan minyak wangi. Oleh sebab itu, penulis merasakan betapa pentingnya tempat kita bergaul dan belajar (magang). Kesadaran tersebut memberikan ruang bagi siapa saja yang mau belajar tentang bisnis wisata halal untuk belajar bisnis wisata halal di kantornya.
Kini, perang bisnis wisata halal memang sungguh ketat. Melalui dunia digital kita bisa mengetahui traffic yang ketat antara website travel di Indonesia. Beberapa website travel ternama menurut Alexa menunjukan grafik berikut.
Dengan membaca buku ini memberikan pemahaman bahwa Pak Cheriatna sebagai penulis merupakan salah satu pegiat dalam bisnis wisata halal di Indonesia. Kupasan yang ciamik di buku “Laris Manis Bisnis Wisata Halal memberikan gambaran tentang negara-negara tujuan yang menjadi andalan. Hal ini merangsang setiap orang untuk berkunjung atau traveling ke negara-negara tersebut. Dengan kata lain, buku ini menjadi sebuah inspirator bagi siapa saja yang membacanya untuk melakukan traveling dan mengetahui dunia lain yang penuh dengan warna.
Jika sahabat-sahabat ingin melakukan traveling ke negara tujuan dengan profesional, nyaman dan tidak ada rasa khawatir, silahkan datang langsung ke:
Cheria Wisata Tour & Travel
Gedung Twink Lt. 3,
Jl. Kapten P. Tendean No. 82, RT.5/RW.1,
Mampang Prapatan Jakarta Selatan 12720
Atau kontak beliau di :
GTalk : cheriatna@gmail.com
YM: cheriatna@ymail.com
Facebook: facebook.com/mqcheria
Twitter : @cheriatna
Skype : cheriatna
Whatsapp : 0877-8233-7474
Ilustrasi: Buku Laris Manis Bisnis Wsiata Halal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H