Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Money

Cheriatna, Sang Pegiat Usaha Halal Wisata dan Inspirator Traveling

29 Januari 2017   14:33 Diperbarui: 29 Januari 2017   14:55 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data World Bank Dimana Grafik Jumlah Wisatawan Yang Terus Naik (1995-2014)

4. Tour Jepang

5. Tour Hongkong

6. Tour Eropa

Untuk meningkatkan perkembangan wisata halal, Indonesia juga telah melakukan terobosan-terobosan brilian. Pemerintah melalui Departemen Pariwisata melakukan Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) dengan memberikan penghargaan kepada seluruh pihak yang berkontribusi terkait destinasi wisata halal. Bahkan, KPHN yang diadakan mulai tanggal 24 Oktober sampai tanggal 6 November 2016 lalu telah menyaring 15 pemenang yang berkontribusi besar dalam wisata halal.

Penulis juga menerangkan bahwa berbisnis wisata halal kini telah banyak dilakukan pelaku yang beragama non muslim. Masalah-masalah klasik dalam berbisnis bagi pemula juga dikupas seperti minimnya modal dan jaringan vendor yang terbatas. Jujur, saya juga respect bahwa Cheria Wisata Tour & Travel yang dilakukan oleh penulis dimulai tanpa pakai uang pribadi sama sekali dalam menyewa kantor, buat sistem, beriklan dan gaji pegawainya.

Beberapa kiat yang perlu dipegang dalam menjalankan bisnis wsiata halal menurut penulis adalah 1) Kuatkan Azzam sebagai sumbu penyemangat saat menemui tantangan di tengah perjalanan bisnis; 2) Pengalaman vs Product Knowledge;3) Menjalankan bisnis wisata halal harus lebih percaya diri (confidence) menjual produk setelah memiliki pengalaman sendiri di destinasi wisata tersebut. Atau hanya dengan menguasai rute paket tour yang akan dijual (Product Knowledge), agar berani untuk menjual produk; 3) Penghitungan biaya operasional, bentuk bisnis yang akan kita jalankan; 4) Pendapatan yang Diinginkan, sekeras apa usaha yang jalankan dalam berbisnis.

Ketika dunia digital semakin berkembang, maka penulis juga  memberikan gambaran bahwa untuk mengembangkan bisnis wisata halal sangat ditentukan oleh marketing online. Dengan kata lain, kalau kita tidak melalui online maka siap-siap bisnis kita akan ditinggalkan orang, online ini bisa lewat mesin pencari google atau lewat sosial media (Hal. 28). Grafik berikut menunjukan fenomena tersebut.   

Penulis melalui Cheria Wisata Tour & Travel telah melakukan terobosan-terbosan untuk mengembangkan bisnis wisata halalnya melalui ranah digital di antaranya 1) Facebook Ads salah satu cara promosi bisnis yang ditawarkan oleh facebook dengan biaya murah cukup 271.000 Rupiah; 2) menjual Aplikasi di Google Play Store dengan nama Halal Travel Konsorsium;3) tulisan di blog, di mana  Blog Cheria-travel.com dengan 6 juta Pageview dan 8000 pv/day. Blog tersebut  memiliki lebih dari 2000 artikel berkualitas; dan 4) menggunakan Google Adwords,fasilitas periklanan yang ditawarkan google yang sangat efektif untuk memasarkan produk wisata halal;

Cheria Wisata Tour & Travel berkembang pesat karena mempunyai keunikan tersendiri. Melawan arus kebiasaan rombongan tour yang pergi dengan grup besar, Cheria Wisata Tour & Travel justru menawarkan paket-paket private dengan rombongan yang kecil dengan harga tak berbeda dengan grup besar. Ibarat pepatah yang menyatakan bahwa jika tak sanggup mengangkat batu sebasar rumah sekaligus maka pecahlah jadi kecil-kecil agar bisa terangkat semuanya.

Oleh sebab itu, Cheria Wisata Tour & Travel tak perlu menunggu grup tour penuh dulu baru bisa berangkat, sehingga tamu merasakan keistimewaan berupa privasi yang lebih terjamin, jadwal keberangkatan yang lebih fleksibel dan itinerary (jadwal perjalananan) yang lebih memenuhi harapan setiap tamu. Bahkan untuk beberapa destinasi Cheria Wisata Tour & Travel menjanjikan berdua saja bisa berangkat seperti paket Honeymoon (Hal. 35).

Penulis menyadari bahwa bisnis wisata halalnya tidak akan maju tanpa komponen lain. Apalagi menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan bahwa Indonesia optimisitis dapat menjadi destinasi pariwisata halal nomor satu dunia pada tahun 2019. Komponen Pendukung Bisnis Wisata Halal, yaitu: 1) Halal Travel Konsorsium (HTK) merupakan kelompok tour travel yang membuat rencana traveling kita menjadi lebih mudah. Dengan adanya HTK maka kamu bisa bebas memilih dari 1215 paket traveling dengan 450 agen travel sesuai dengan selera; 2) Asosiasi Travel Halal Indonesia yang berdiri pada tanggal 1 Desember 2016 di Jakarta; dan 3) Lomba-Lomba Blog Wisata Halal, di mana Cheria Wisata Tour & Travel sudah 4 kali mengadakan lomba blog wisata yang berkontribusi sangat besar terhadap permintaan tour wisata halal, para pemenang mendapatkan paket tour gratis ke Turki, Singapore, Kualalumpur, Beijing dan Raja Ampat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun