Menurut data World Bank yang menunjukkan tentang grafik wisatawan yang terus naik dari tahun 1995 hingga 2014 memberikan angin segar kepada kita betapa menariknya bisnis wisata halal. Apalagi, jumlah muslim yang diperkirakan pada tahun 2070 meningkat hingga 35 %. Bukan hanya itu, jumlah penduduk yang berusia muda juga ikut naik sebesar 73%. Kita tahu betul bahwa usia muda merupakan masa yang serba ingin tahu dan mencoba hal yang baru di antaranya berpetualang ke negara-negara di dunia. Ini merupakan tren posistif dalam bisnis wisatat halal.
Negara-negara yang mayoritas penduduknya non muslim juga menyadari bahwa wisatawan muslim merupakan ladang untuk meningkatkan pundi-pundi negara. Banyak hal yang perlu dipahami wisata halal agar memenuhi kriteria wisatawan muslim seperti: tersedianya fasilitas halal seperti mudah ditemukannya masjid, jam shalat, adanya tempat wudhu, arah kiblat di hotel, tersedianya kitab suci. Semua kriteria tersebut ditetapkan untuk memudahkan umat muslim untuk tetap nyaman dan aman sepanjang perjalanan wisata. Sebagai tambahan, tidak adanya aktivitas non halal seperti perjudian dan minum minuman alkohol selama dalam perjalanan wisata adalah sebuah keniscayaan (Hal.10).
Negara-negara non muslim pun mulai berbenah diri untuk menyambut wisatawan muslim. Langkah ini bertujuan untuk mendongkrak jumlah wisatawan yang berkunjung ke negaranya. Di Asia, Korea menyediakan berbagai makanan halal bagi wisatawan muslim. Presiden Tourism Organization Korea menegaskan telah ada sekitar 130 restoran muslim dan 14 diantaranya sudah mendapatkan sertifikat halal. Lanjut, kota yang sangat bernuansa halal seperti di Kota Itaewon telah menyediakan restoran halal. Korea juga menyediakan tempat ibadah bagi muslim. Kini sudah ada 15 masjid dan 40 tempat ibadah di tempat-tempat wisata populer seperti Nami Island dan bandara Incheon International.
China sebagai negara yang perekonomiannya sedang melesat jauh pun tidak ketinggalan untuk mengambil peranan dalam wisata halal. Kurang lebih 57 juta wisatawan berkunjung ke China tahun 2015 lalu. Tujuan wisata halal di antaranya Taman Budaya Islam China yang terletak di kampung Najia, Daerah Otonom Hui Ningxia dan dekat Masjid Najiahu yang terkenal. Taman ini merupakan satu-satunya taman budaya Islam di China yang dibangun untuk memamerkan arsitektur Islam, cara hidup masyarakat Islam, makanan Islam dan agama Islam di China.
Negara Asia lainnya yang tidak ketinggalan untuk berbenah diri dalam bisnis wisata halal adalah Jepang dengan meniadakan visa bagi wisatawan Asia Tenggara untuk masuk ke negaranya. Kondisi tersebut tentunya mendongkrak kunjungan wisatawan muslim yang meningkat 37 % pada tahun 2013 lalu. Hal yang dilakukan Jepang adalah restoran telah menyediakan menu halal dan tanpa minuman beralkohol. Bukan hanya itu, Jepang terus membangun tempat ibadah bagi wisatawan muslim. Camii Mosque merupakan masjid paling mewah dan besar di kawasan Oyama-cho, Shibuya, Tokyo yang menjadi basis bagi warga muslim di Jepang.
Bisnis wisata halal pun berakibat terhadap negara-negara Eropa untuk mendatangkan wisatawan muslim. Banyak hal yang dilakukan untuk menarik wisatawan muslim berkunjung ke negaranya. Tahun 2016 lalu, Indonesia mengikuti Expo Halal Spain 2016 di Madrid Spanyol untuk memperkenalkan pasar produk halal di Eropa. Apalagi, Spanyol merupakan salah negara Eropa yang mempunyai sejarah berkembangnya Islam dan bukti-bukti tersebut masih ada.
Ada beberapa negara yang merupakan destinasi wisata halal andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan muslim, di antaranya:
1. Tour Turki
2. Tour Korea
3. Tour Beijing-China