Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memburu Wifi.id di Rumah Pintar Kota Denpasar

13 November 2016   21:36 Diperbarui: 13 November 2016   22:40 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Berkembangnya Teknologi Infomasi (TI) semakin tidak terkendali. Membanjirnya perangkat gadget berbagai variasi dari vendor yang ada  membuat perangkat Teknologi Informasi bak cendawan di musim hujan. Kita tinggal memilih merk perangkat dari vendor mana yang kita sukai. Tentunya, perangkat Teknologi Informasi yang dikeluarkan sebuah vendor akan menjadi buruan masyarakat Indonesia yang fitur-fiturnya selangkah lebih maju dibandingkan yang dimiliki oleh vendor-vendor lainnya. 

Bukan hanya itu, kepemilikan perangkat Teknologi Informasi  membuat masyarakat Indonesia semakin melek teknologi. Apalagi, kemajuan internet yang tidak bisa dikekang lagi karena kemajuan beragam bentuk sosial media (sosmed) menjadi semakin familiar dengan dunia digital. Benar, Indonesia Makin Digital dengan kemajuan Teknologi Informasi yang mampu menjalin komunikasi dengan masyarakat di dunia tanpa batas (no bordering). Bahkan, komunikasi tersebut semakin dekat dan dekat lagi hanya dalam sentuhan jari. Mengagumkan bukan?

Kemajuan dunia digital menuntut masyarakat Indonesia serba ingin tahu apapun yang terjadi di dunia ini. Rasa penasaran yang tinggi masyarakat membuat setiap lembaga atau institusi yang ada di Indonesia tidak bisa menutup diri. Mereka harus bersikap transparan dan jelas. Semua harus dilakukan dengan kejujuran karena kritik dan saran dari masyarakat untuk lembaga atau intitusi menjadi lebih baik dalam melayani masyarakat.

Sebagai contoh, media Pro Denpasar Plus menjadi ajang masyarakat Kota Denpasar Bali dalam menyampaikan kritik, saran dan berbagai keluhan yang dihadapi di Kota Denpasar. Kritik dan saran tersebut lebih mudah karena melalui perangkat digital handphone berbasis android dari berbagai masalah seperti infrastruktur, kebersihan,  kesehatan dan lain-lain. Masyarakat ingin segalanya terbuka tanpa ditutup-tutupi. Itulah dampak dari kemajuran dunia digital.

Berburu Wifi.id

 Kemajuan dunia digital juga berakibat pada perlombaan para vendor untuk memberikan biaya (cost) akses internet alias kuota internet yang murah dan bisa dijangkau masyarakat. Bila perlu bisa dimanfaatkan secara gratis. Mengapa? Karena biaya mengakses internet kini menjadi barang primer yang harus dimiliki oleh para pengguna internet. Apalagi, akses sosial media (sosmed) yang kian mewabah di kalangan anak muda menjadi kebutuhan penting yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Ada ungkapan yang menyatakan bahwa tidak bisa jajan bukan masalah yang penting kuota tetap ada.

Itulah sebabnya, banyak ragam paket internet yang ditawarkan oleh vendoruntuk menarik konsumen. Dari paket internet murah dengan jangka waktu tertentu hingga paket internet dengan paket data sekian bite. Biaya akses internet dari paket internet harian hingga bulanan merupakan cara jitu vendor menggaet konsumennya. Apalagi, akses internet merupakan “nyawa” dari kehidupan komunikasi kita dengan orang lain. Pendek kata, kuota habis berarti putus komunikasi di sosial media (sosmed) atau di berbagai situs.

Kita menyadari bahwa masyarakat kita semakin dimudahkan masalah hubungan komunikasi dalam dunia digital. Jangan kaget, jika hubungan dunia digital terputus membuat hidup seperti kelam. Kalau anda berjiwa muda daningin mencobanya, silahkan jangan pegang Handphone selama 1 minggu saja? Anda akan merasakan seperti orang yang hidup di dunia yang lain. Karena, saya pernah mencobanya.  Benar-benar ketinggalan informasi. Karena, betapa tersiksanya hidup sekarang tanpa perangkat digital.

Terputusnya jaringan komunikasi digital karena habis kuota internet membuat tidak nyaman. Saya pun berburu paket internet yang murah agar komunikasi dan update informasi tetap lancar jaya. Salah satu hal yang saya lakukan adalah berburu kuota internet murah dengan menggunakan paket Wifi.id  yang dimiliki oleh vendor BUMN Telkom Indonesia dengan kecepatan hingga 100 Mbps. Caranya pun mudah, kita tinggal membeli Voucher Wifi.id sebesar 5.000 rupiah kita bisa akses internet sepuasnya. Tentunya, kita juga harus berada di sekitaran lokasi yang terpancar jaringan Wifi.id tersebut. Untuk lebih jelasnya kita bisa lihat gambar di bawah ini.

Dengan voucher seharga 5.000 rupiah bisa internetan sepuasnya hingga 100 Mbps (Sumber: dokumen pribadi)
Dengan voucher seharga 5.000 rupiah bisa internetan sepuasnya hingga 100 Mbps (Sumber: dokumen pribadi)
Sekarang ini, Telkom Indonesia telah membangun Wifi.id Corner hampir di setiap kantornya. Kecepatan akses internet yang saya rasakan sangat membantu untuk meng-update informasi, membuat tulisan atau blog, menjalin komunikasi bersama teman-teman dunia maya (dumay) di akun sosial media (sosmed). Yang paling senang adalah jika akses internet digunakan untuk mengunduh (download) hal-hal penting. Benar-benar membantu dan murah meriah.

Duduk santai, kaki selonjoran dan udara yang bertiup sepoi-sepoi membuat suasana seperti di alam. Karena, rerata Wifi.id Corner di tempatkan terpisah dengan kantor utama Telkom Indonesia. Kondis ruangannya pun menggunakan AC (dalam bahasa Sunda diplesetin menjadi Angin Clebuk alias Angin Cendela). Benar-benar angin alami! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun