Yah, wisata ke Bali lagi. Memang, Bali sepertinya tidak pernah habis mempunyai pesona wisata yang wajib kita kunjungi. Bagi yang datang dari luar Bali pun tidak usah bingung karena banyak penerbangan yang menuju ke Bandara Udara Internasional Ngurah Rai Bali. Apalagi, jika kita sudah mempunyai tiket pesawat dari maskapai penerbangan yang kita sukai. Saya sudah mencoba beberapa maskapai penerbangan, tetapi untuk penerbangan domestik, Citilink dan Garuda Indonesia masih menjadi prioritas. Â
Kali ini, saya berkunjung ke kawasan wisata yang mengedepankan keindahan pesona alam dan kebersihan yang tetap terjaga. Kawasan tersebut adalah Desa Wisata Penglipuran. Desa Wisata Penglipuran terletak di Desa Kubu Kabupaten Bangli. Entah, sudah berapa kali ssaya datang ke tempat wisata ini. Tetapi, yang saya ingat adalah betapa bersihnya kawasan wisata ini. Saya tidak tega rasanya untuk membuang sampah sembarangan.
Rute untuk mencapai Desa Wisata Penglipuran mudah dijangkau dari Kota Denpasar yang jaraknya kurang lebih 30 km dengan kendaraan pribadi atau rental. Jika, dari Bandara Udara Internasional Ngurah Rai, jaraknya lebih jauh kurang lebih 40 km. Kita bisa melalui Kota Bangli atau melalui Kintamani dulu. Jika melalui Kota Bangli jaraknya lebih dekat. Â
- WNA Dewasa       : Rp. 10.000,-
- WNA Anak-anak     : Rp. 7.500,-
- WNI Dewasa        : Rp. 7.500,-
- WNI Anak-anak     : Rp. 5.000,-
Tersedianya lahan parkir yang luas dan bersih enak dipandang mata. Di seberang kawasan parkir terdapat beberapa tempat penting yang bisa kita lihat, seperti Information Center yang di sampingnya terdapat bale bengong  sangat nyaman untuk beristirahat. Di samping bale bengong terdapat Balai Banjar Banjar Penglipuran yang dipergunakan sebagai tempat kegiatan keagamaan.
Bahkan, saya pun menyempatkan diri untuk masuk ke rumah-rumah penduduk, bentuknya pun sangat sederhana dan alami. Masyarakatnya  benar-benar menyadari arti penting menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Itulah sebabnya, setiap di depan rumah penduduk telah disediakan tempat sampah. Jangan coba-coba membuang sampah sembaranagn, anda akan mendapatkan sanksi sosial. Malunya yang tidak bisa disembunyikan. Apalagi, kesadaran masyarakat sekitar semakin kuat, setelah kawasan wisata tersebut masuk dalam 3 kawasan terbersih di dunia. Beritanya ada di sini. Sangat membanggakan!Â
Terakhir, ada tempat wisata lain yang masih dalam satu kawasan Desa Wisata Penglipuran yang tidak boleh kita lewatkan begitu saja, yaitu: Hutan Bambu (Bamboo Forest). Untuk mencapainya, maka kita melewati jalan yang terdapat di sebelah kiri Pura Penataran yang jalannya agak menanjak. Pemandangan hutan bambu yang tertata rapi membuat kita berdecak kagum.
Di hutan bambu ini, kita bisa menemukan berbagai jenis bambu yang jarang kita temukan. Berbagai jenis bambu yang tumbuh subur di kawasan hutan tersebut seperti: 1) Bambu Jajang Aya, 2) Bambu Jajang Bali, 3) Bambu Jajang Pantag, 4) Bambu Jajang Taluh, 5) Bambu Jajang Papah, 6) Bambu Tambang Batu, 7) Bambu Tambang Gading, 8) Bambu Petung Buluh, 9) Bambu Buluh, 10) Bambu Tali Suet, 11) Bambu Gading, dan 12) Bambu Ampel. Â Pantas saja, desa yang berbatasan dengan Penglipuran tersebut yaitu: Kayubihi terkenal sebagai sentra kerajinan bambu yang legendaris di pulau Bali. Yuk, buruan wisata ke Desa Wisata Penglipuran!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H