Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

#BahagiaDiRumah Pulau Bali yang Menyatukan Keluarga

30 Mei 2016   23:48 Diperbarui: 31 Mei 2016   00:27 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi Pendidikan Anak

Kami pun berusaha untuk memantau perkembangan pendidikan anak di tempat yang baru. Bukan perkara mudah, karena bulan-bulan pertama anak saya seperti mengalami demam panggung. Butuh waktu untuk mendapatkan teman baru yang mampu berbagi kisah di sekolahnya. Apalagi, masalah pelajaran bahasa Bali membuat kami pusing tujuh keliling. Saya terpaksa harus rajin ke toko buku untuk mempelajari bahasa Bali. Karena banyak pertanyaan yang disampaikan anak saya mengenai PR pelajaran tersebut. Kami harus telaten untuk membimbingnya.

Kami berusaha berkumpul setiap hari untuk membicarakan hal-hal penting tentang perkembangan sekolah anak sehabis makan malam. Bukan hanya itu, kami juga membiasakan diri untuk sholat berjamaah. Ada beberapa hal yang selalu saya perhatikan demi pendidikan anak saya adalah saya tidak akan bepergian jauh saat anak ssaya sedang melaksanakan ujian, baik ujian sekolah maupun ujian nasional. Saya dan istri saya ingin selalu bersama dengan anakku, agar bisa memberikan semangat, kepercayaan diri untuk menghadapi ujian.

Bahkan, sekarang ini akan meminta ijin pada anak saya dulu, apakah diperbolehkan bepergian jauh. Jika tidak diijinkan, saya berusaha untuk mengurungkan niatnya dan legowo apapun resikonya. Karena, saya berpikir bahwa anak adalah bagian dari masa depan. Saya berusaha memberikan yang terbaik buat anak. Yang terpenting adalah saya ingin selalu ada saat dibutuhkan dan berusaha menjadi pemecah solusi (problem solver) bagi keluarga.

Untuk memberikan wawasan luas tentang dunia luar, saya pun sebisa mungkin untuk membawa keluarga kecil melakukan aktivitas wisata. Dengan maksud agar mereka tidak jenuh dan bisa mendapatkan pengalaman baru. Tetapi, menjelang kelulusan SMP anak saya sering bersama teman-temannya melakukan aktifitas sendiri tanpa pendampingan kami. Selanjutnya, kami selalu berpesan padanya agar selalu hati-hati dalam perjalanan. Setelah, sesampainya di rumah kami sering bertanya apa yang telah diperoleh dari aktifitas wisata tersebut. Bahkan, kami selalu memberikan saran pada anak agar perjalanan tersebut bisa dituangkan dalam sebuah tulisan yang menarik dan memberikan inspirasi.

ceritakan-3-574c6ec1567b61a009948710.jpg
ceritakan-3-574c6ec1567b61a009948710.jpg
Anak saya melakukan aktifitas wisata di Pantai Pandawa Bali

(Sumber: dokumen pribadi)

***

Yang lebih berbahagia adalah di saat salah satu keluarga kecil kami merayakan ulang tahun. Bukan seperti orang lain yang merayakan dengan kemewahan karena kelebihan uang. Ritual yang kami lakukan adalah membuat nasi kuning berbalut lauk-pauk ala kadarnya. Seperti biasa, setelah sholat shubuh nasi kuning ulang tahun tersebut kami nikmati dengan senang hati. Kami saling berbagi tentang keinginan tahun yang akan datang.

ceritakan-4-574c6ecc587b61770fcf4c9b.jpg
ceritakan-4-574c6ecc587b61770fcf4c9b.jpg
Nasi kuning yang selalu menemani saat anggota keluarga kami merayakan ulang tahun (Sumber: dokumen pribadi)

Kami senang untuk memenuhi keinginan anak saya tentang berbagai alat musik. Keinginan yang selalu dibicarakan di saat sehabis makan malam berbuah manis. Kami mengamini untuk membelikan gitar dan biola, meskipun salah satu alat musik tersebut tidak memahami sama sekali. Karena keinginan kuat dari anak saya, akhirnya belajar secara otodidak dan bantuan teman serta mbah “google” menjadi solusi terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun