[caption caption="Festival Omed-omedan Sesetan Heritage 2016 (dokpri)"][/caption]Hari Raya Nyepi menyambut tahun baru Saka 1938 telah berlalu. Setelah masyarakat Hindu Bali melaksanakan prosesi Catur Brata Penyepian, ada hal yang menarik di Hari Ngembak Geni. Sebuah warisan adat yang tetap terjaga hingga kini.
Hari ini, tanggal 10 Maret 2016, di Banjar Kaja Desa Sesetan, Denpasar Selatan dilaksanakan “Festival Omed-omedan Sesetan Heritage”. Festival ini sangat menarik perhatian publik, bahkan sudah menjadi agenda tahunan yang menyita perhatian para turis domestik dan internasional.
Omed-omedan yang berarti berciuman (dalam bahasa Bali) sudah diadakan sejak lama. Acara ini pun menampilkan upacara berciuman antara kaum muda-mudi yang masih gadis alias belum menikah.
Acara festival omed-omedan dibuka oleh Wali Kota Denpasar Ida Bagus Dharmawijaya Mantra yang berlangsung di jalan Raya Sesetan Denpasar. Untuk menarik perhatian publik dan menarik wisatawan sebanyak-banyaknya, acara Omed-omedan dikemas dalam bentuk berbagai cara, seperti: acara musik yang menampilkan artis Bali “Bintang”. Festival tersebut juga menampilkan berbagai stand, seperti: obat-obatan, kuliner, pakaian hingga batu akik.
[caption caption="Walikota Denpasar I.B. Dharmawjaya Mantra memberikan sambutan pada pembukaan acara omed-omedan (dokpri)"]
[caption caption="Penampilan seni salah satu dari Sekaa Teruna-teruni Sesetan Denpasar (dokpri)"]
[caption caption="Penampilan Gebug Seraya dari IKIP PGRI yang memikat penonton (dokpri)"]
[caption caption="Aksi Marching Band SMPK Harapan yang menghentak penonton (dokpri)"]
[caption caption="Mengunjungi setiap sudut stand yang ada di sepanjang jalan Sesetan (dokpri)"]
===========**********************==========
Sekitar pukul 15.00 WITA acara puncak festival Omed-omedan dimulai. Masyarakat dari berbagai penjuru tumpah ruah berkumpul mendekati arena omed-medan. Puluhan Teruna-teruni berkumpul pada kubu masing-masing dan saling berhadapan. Panitia telah menyiapkan berbagai ember yang digunakan untuk menyiram air saat omed-omedan terjadi.
Tidak lupa semburan air yang digunakan oleh panitia berasal dari kran meluncur ke berbagai arah. Ada beberapa tujuan semprotan air ditujukan kepada masyarakat yang menonton, di antaranya: untuk mengusir penonton yang merangsek masuk ke arena omed-omedan, mengurangi rasa panas karena ribuan orang yang berjubel mendekati area dan menyemprotkan air ke arah teruna-teruni saat berciuman.
Untuk melindungi kamera, para jurnalis dan pemburu foto dari berbagai media menggunakan pembungkus atau pelindung dari plastik agar semprotan air dari panitia tidak membasahi atau merusak peralatan elektronik tersebut.