Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjauhi 3 Sifat Buruk Manusia

17 Juli 2015   11:54 Diperbarui: 17 Juli 2015   12:18 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai hamba yang harus patuh dan tunduk. Dan, manuisia merupakan makhluk yang terbaik di antara yang lain karena diberikan akal dan budi untuk memilih mana yang baik dan yang buruk. Tetapi, dalam perjalanannya perbuatan baik dan buruk akan terus berjalan sampai manusia mengakhiri hidup di dunia.
Sesungguhnya bekal terindah yang wajib dibawa manusia adalah amal dan perbuatan yang baik. Kita memahami bahwa manusia hidup di dunia hanyalah sementara. Kata orang bijak, “wong urip iku ibarat mampir ngombe” (orang hidup itu bagaikan mampir atau singgah minum). Tentunya, mampir tersebut tidak selamanya menetap di tempat tersebut.


Ada periode perjalanan lain yang harus ditempuh setelah singgah sebentar. Dan, kehidupan manusia tersebut laksana proses singgah sebentar tersebut. Apakah, pada saat singgah kita isi dengan minum untuk menghilangkan rasa dahaga dan membawa perbekalan untuk perjalanan selanjutnya atau kita buang-buang waktu hanya untuk istirahat saja. Dan, apa yang terjadi kita pikirkan belakangan Semua tergantung kepada manusia sendiri.
Sebuah periode setelah singgah sebentar adalah sebuah perjalanan panjang (akhirat) yang membutuhkan bekal yang cukup berlimpah. Bekal tersebut berupa amal kebaikan. Tetapi, epada prosesnya justru manusia mudah sekali untuk terjerumus dalam perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Yang lebih mengerikan bahwa perbuatan buruk tersebut sebagai hal yang biasa kita lakukan.


Sebagai manusia yang memegang prinsip agama Allah SWT, tentunya kita berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari dan menjauhi perbuatan buruk yang terdapat pada sifat-sifat manusia. Apalagi, di zaman yang modern dan serba instan begitu mudahnya manusia melakukan perbuatan buruk.


Ada 3 hal yang mendasar yang merupakan sifat perbuatan manusia dalam mengarungi hidup. Pertama, sifat beternak hewan. Sifat manusia ini adalah sifat yang selalu mengunpulkan harta dan kekayaan, tidak peduli halal dan haram. Sifat yang mempedulikan lagi urusan akhirat. Hal terpenting adalah bagiamana bisa menjadi kaya di antara yang lainnya. Sifat tamak adalah salah satu bagian dari sifat dasar manusia.


Kedua, sifat binatang buas. Sifat yang selalu membuat kerugian atau tersakiti bagi orang lain. Terpenting, bahwa orang lain merupakan santapan baginya. Kadangkala sifat buas tersebut dapat merugikan atau membahayakan dirinya. Membunuh orang lain baik dari segi material dan immaterial adalah hal yang lumrah baginya. Mengkorupsi uang rakyat merupakan hal lumrah. Tidak peduli rakyat mati kelaparan.


Ketiga, Sifat syaitan. Sifat manusia yang selalu berbuat keburukan. Bahkan, ajakan untuk berbuat keburukan tersebut melibatkan orang lain. Kita tahu bahwa karakter syaitan adalah selalu mengajak manusia ke hal-hal yang menjerumuskan ke neraka. Sifat syaitan adalah pantang menyerah sebelum orang lain berbuat keburukan mengikuti dirinya. Banyak orang yang bangga sekali jika mampu mengajak orang lain untuk ikut mabuk, berzina, mencuri dan lain-lain.


Ketiga, sifat buruk manusia di atas, pada dasarnya berorientasi pada urusan duniawi. Duniawi yang bisa memabukkan setiap manusia. Yang kadangkala untuk mendapatkan duniawi perlu biaya yang tidak sedikit. Tetapi, jalan untuk menuju neraka begitu nafsunya untuk dilakukan.


Kata Bang Haji Rhoma Irama dalam sebuah lagu:
“Ternyata jalan ke neraka teramat susah - Tapi anehnya banyak yang maksa,
“Ternyata jalan ke surga teramat indah - Tapi anehnya banyak yang ogah”
Begitulah kehiudpan manusia. Mereka mau memaksakan kehendak hawa nafsunya, padahal yang akan diperoleh jalan “Neraka”. Sementara, jalan untuk mendapatkan ridho Allah SWT (surga) sangatlah mudah untuk dilakukan. Tetapi, kenyataannya jalan terindah tersebut tidak dilewati.


Di hari yang fitri ini, kita berada pada posisi puncak sifat manusia, di mana kita berada pada posisi suci bagaikan bayi yang baru lahir tanpa dosa. Tetapi, jika kita tidak mampu mengerem 3 sifat buruk manusia di atas, kita akan menjadi golongan orang-orang yang merugi. Mari bersihkan jiwa kita, bersihkan dari 3 sifat buruk manusia untuk hari-hari mendatang. Tetaplah pada jalan yang terindah yang selalu diridhoi oleh Allah SWT. Amin ya rabbak ‘alamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun