Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jasa Penukaran Uang, Kemudahan Memperoleh Uang Pecahan Kecil

16 Juli 2015   14:35 Diperbarui: 16 Juli 2015   14:35 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Lebaran adalah momen yang penting untuk melakukan ritual mudik. Saat yang penting untuk bertemu dengan sanak kerabat dan handai tolan. Tentunya, pertemuan tersebut diimbangi dengan berbagi kebahagiaan. Hal yang lazim dilakukan adalah berbagi rejeki dengan anak-anak kecil dari saudara, teman, kerabat dan yang datang bersilaturahmi. Oleh sebab itu, kebutuhan akan uang pecahan kecil adalah sebuah keniscayaan yang harus dimiliki.

Ketika saya pulang ke kampung halaman kedua Ngawi – Jawa Timur dan setelah berbelanja keperluan Lebaran sempat melewati jalan Jaksa Agung Suprapto (pusat kota), terdapat pemandangan yang tidak biasanya. Di situ terdapat jejeran “Jasa Penukaran Uang” yang siap melayani pelanggan. Padahal, pada hari-hari biasa tidak pernah ada jasa penukaran uang tersebut. Salah satu warga yang memanfaatkan usaha tersebut dalam menghadapi momen Lebaran adalah Mas Andri yang beralamat di Desa Kebon, Ngawi. Beliau melakukan usaha tersebut sejak awal bulan Ramadhan tahun 2015.

Untuk mendapatkan pecahan uang 1 ribu, 2 ribu, 5 ribu, 10 ribu dan 20 ribu, Mas Andri harus berangkat pagi-pagi ke Bank Indonesia (BI) Solo - Jawa Tengah. Melalui pendaftaran terlebih dahulu melalui jasa orang luar yang ikut tukar uang biar lebih praktis, Mas Andri harus mengeluarkan “uang jasa” kepada orang luar tersebut.

Untuk mendapatkan konsumen lebih banyak, Mas Andri harus ekstra siaga mulai jam 3 pagi sampai jam 3 pagi keesokan harinya. Setiap konsumen yang menukarkan uang 100 rb dikenakan biaya jasa sebesar 15 ribu. “Tetapi kadangkala juga banyak orang yang nawar mas. Minta uang jasanya 5 ribu saja. Tapi nggak bisa mas. Nggak cukup untuk menutupi biaya yang di Solo itu lho mas sama biaya-biaya yang lainnya” katanya. Penghasilan yang diperoleh selama sehari penuh mampu meraup keuntungan bersih hampir satu juta rupiah.

 

 

Meskipun, uang jasa yang dikenakan terlalu berat bagi saya pribadi, tetapi ada hal yang diperoleh bagi konsumen. Pertama, konsumen tidak perlu repot-repot antri di bank yang bisa memakan energi dan biaya. Kedua, Konsumen bisa mendapatkan kemudahan dalam berbagi rejeki dengan saudara dan kerabatnya. Apalagi, setelah berpanas-panas ria dengan kemacetan, tentunya konsumen pun tak mau cape-cape untuk mengantri dalam penukaran uang. Bahkan, bisa memberikan kesempatan untuk berbagi rejeki dengan yang lain.

Saat Ramadhan dan Lebaran memang memberikan pengalaman yang sungguh berbeda. Setiap usaha yang biasanya nyaris tiada pun muncul memberikan ruang rejeki bagi setiap orang yang mampu membaca bisnis. Yang jelas, saat yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dan rejeki tersebut. Jadi, jangan lewatkan saat untuk berbagi “angpao” atau “amplop” bagi sanak keluarga kita. Jika kita kerepotan untuk antri di bank, datanglah jasa penukaran uang. Sangat mudah dan praktis.

Selamat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan 2015.

Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 H.

Salam hangat dari Kota Kripik Tempe, Ngawi - Jatim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun