Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengatasi Hidrasi Secara Benar Saat Puasa

10 Juli 2015   16:57 Diperbarui: 10 Juli 2015   17:07 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Berpuasa di bulan Ramadhan bagi umat Islam bisa memberikan dampak yang luar biasa. Bukan hanya meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT, tetapi berpuasa bisa memberikan dampak kesehatan tubuh. Waktu berpuasa yang lumayan panjang sekitar 14 jam untuk daerah tropis seperti Indonesia mampu menyita energi. Tentunya, kandungan air yang terdapat di dalam tubuh pun menjadi berkurang. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan hidrasi (kekurangan kandungan air) dalam tubuh.


Mencegah terjadinya hidrasi saat berpuasa harus diperhatikan sebaik mungkin. Sesuai hasil penelitian The Indonesian Hydration Regional Study (THIRST) mengungkapkan bahwa 46,1% subyek yang diteliti mengalami kurang air atau hipovolemia (kondisi kekurangan cairan) ringan. Kejadian ini lebih tinggi pada remaja (49,5%) dibandingkan pada orang dewasa (42,5%). THIRST juga mengungkap bahwa prevalensi hipovolemia ringan pada daerah dataran rendah yang panas lebih tinggi dibandingkan dengan di dataran tinggi yang sejuk.


Agar tubuh kita tetap fit dan sehat dalam menjalankan ibadah puasa, maka perlu melakukan cara terbaik dalam mengatasi hidrasi secara sehat di bulan Ramadhan. Mengapa kita perlu melakukan tindakan terbaik dalam mengatasi hidrasi saat berpuasa? Karena selama ibadah puasa, tubuh kita harus tetap mendapatkan asupan gizi berupa air minum yang cukup. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk memperhatikan segala aktivitas yang kita lakukan seperti olahraga agar tidak mengganggu ibadah puasa, bahkan sampai membatalkannya.


Menurut pakar fisiologi olahraga Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ermita I. Ilyas, aktifitas olahraga selama berpuasa tidak masalah asalkan tidak terlalu berat dari segi intensitas dan waktunya. Jangan sampai mengeluarkan keringat terlalu banyak saat berolahraga ketika berpuasa. Jika seseorang menghabiskan terlalu banyak energi karena melakukan olahraga, bisa kelelahan sehingga tidak dapat melanjutkan ibadah puasa. Beberapa jenis olahraga yang dianjurkan saat puasa, di antaranya jalan kaki, berenang, dan naik sepeda. Namun, perlu diingat, jalan kaki tak perlu cepat-cepat, cukup jalan santai saja (Bisnis Indonesia, 28 Juni 2015)


Kandungan air yang ada dalam tubuh akan memberikan asupan gizi bagi kesehatan manusia. Selanjutnya, sebagai zat gizi, air mempunyai fungsi penting bagi tubuh manusia, yaitu: 1) sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh; 2) sebagai pengatur suhu tubuh; 3) sebagai pelarut; 4) sebagai pelumas dan bantalan; 5) sebagai media transportasi; 6) sebagai media eliminasi toksin (racun) dan produk sisa metabolisme.


Bahkan, menurut beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan air minum dalam tubuh dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit dan membuat hidup jadi lebih sehat dan nyaman. Kebutuhan air minum yang cukup menyebabkan tubuh akan bekerja dengan baik. Proses pencernaan organ tubuh, terutama lambung akan berjalan dengan sempurna.
Perlu dipahami bahwa air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Sebagai catatan, pada pria dewasa, 55% sampai 60% berat tubuh adalah air. Sedangkan, sebanyak 50% – 60% pada perempuan dewasa kandungan air sebanyak 50% sampai 60%. Jangan heran, betapa pentingnya air meyebabkan tanpa air makhluk hidup tidak mungkin tumbuh dan berkembang, seluruh kegiatan manusia tidak dapat berlangsung dengan baik, serta tidak ada satu pun reaksi kimia dalam tubuh yang dapat berlangsung.


Sudah banyak penelitian dari berbagai kalangan bahwa dengan berpuasa bisa menyehatkan badan karena tubuh kita mengalami masa perbaikan asupan gizi khususnya air minum. Hampir selama setahun, tubuh kita menerima berbagai jenis minuman yang tanpa kita sadari mengandung zat gula yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, seperti: diabetes. Tetapi, dengan melakukan ibadah puasa selama 1 bulan, tubuh kita mengalami pengaturan asupan air minum. Di mana, kita bisa menerima asupan air minum hanya pada malam hari saja. Sedangkan, waktu imsak (menjelang fajar) hingga maghrib (matahari terbenam) tubuh kita tidak bisa menerima asupan air minum. Oleh sebab itu, kita perlu melakukan strategi agar kita tidak mengalami hidrasi ringan atau sedang saat berpuasa.


Konsep terbaik agar kita tidak mengalami hidrasi saat berpuasa adalah mengetahui jumlah dan cara minum yang benar. Apalagi, saat berpuasa kita berusaha agar tidak mengalami rasa haus yang berlebihan yang ditunjukan dengan gejala bibir kering. Salah satu cara terbaik untuk mencegah atau mengatasi hidrasi secara sehat adalah dengan menerapkan konsumsi air minum Aqua 2+4+2 (2 gelas saat berbuka) + (4 gelas saat malam) + (2 gelas saat sahur). Kita memahami bahwa air minum Aqua mengandung mineral yang sangat dibutuhkan tubuh selama berpuasa. Konsumsi air minum Aqua 2+4+2 berarti kita mengkonsumsi air minum Aqua dengan rincian sebagai berikut:
1. Saat berbuka: Awali berbuka dengan 1 gelas air putih. Setelah menyantap hidangan berbuka, kembali minum air putih 1 gelas.
2. Saat malam: Minumlah 4 gelas saat malam hingga menjelang tidur. Pembagiannya bisa dilakukan dengan minum 1 gelas air putih sebelum makan malam, 2 gelas sehabis makan, dan 1 gelas lagi menjelang tidur.
3. Saat sahur: Jangan lupa untuk menyertakan kembali 2 gelas air putih di kala sahur.


Konsumsi air minum Aqua 2+4+2 memberikan penjelasan karena masyarakat masih mengonsumsi air minum dalam jumlah yang kurang dibandingkan dengan kebutuhannya di saat berpuasa. Hal itulah yang menyebakan kondisi badan menjadi sakit saat berpuasa karena mengalami hidrasi. Padahal, berpuasa bertujuan untuk menyehatkan badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun