Pulau Bali sungguh menjadi surga untuk para traveller. Hal ini dikarenakan Pulau Bali tak henti-hentinya memberikan sensasi kepada para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang berkunjung. Kali ini kita akan menelusuri tempat wisata sejarah peninggalan para raja pada jaman Hindia Belanda.
Tempat yang paling menarik adalah kita bisa mengunjungi tempat wisata di Bali Timur, tepatnya jejak sejarah peninggalan Kerajaan Karangasem. Tidak salah, tempat yang wajib dikunjungi adalah Istana Air (Water Palace) Taman Ujung Karangasem-Bali. Tetapi, masyarakat umum lebih mengenal sebagai Taman Ujung Karangasem-Bali atau Taman Soekasada Karangasem-Bali.
Taman Ujung atau Taman Soekasada termasuk tempat wisata yang masuk dalam kategori Cagar Budaya yang keberadaannya wajib dilindungi oleh negara. Taman Ujung merupakan sebuah kompleks Istana Raja yang dikelilingi oleh taman air peninggalan keluarga Kerajaan Karangasem. Taman Ujung masuk dalam kawasan Banjar Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Karangasem-Bali. Tempat wisata ini terletak sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Amlapura (Ibukota Karangasem). Jika dari Kota Denpasar, kita bisa menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam untuk mencapai lokasi. Bisa menggunakan kendaraan pribadi, rental mobil/sepeda motor, atau melalui jasa tour guide.
Perlu diketahui, menurut sejarah Taman Ujung Karangasem dibangun oleh raja Karangasem yang bernama I Gusti Bagus Jelantik, yang mempunyai gelar Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem pada tahun 1919.Di mana, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem memegang tampuk pimpinan Kerajaan Karangasem antara tahun 1909 sampai tahun 1945. Pembangunan proyek Taman Ujung Karangasem tersebut melibatkan arsitek Belanda bernama van Den Hentz dan seorang berkebangsaan Tiongkok yang bernama Loto Ang. Yang menarik adalah proyek tersebut juga melibatkan seorang undagi (arsitek adat Bali).
Taman Ujung Karangasem sebenarnya adalah pengembangan dari kolam Dirah yang telah dibangun sebelumnya pada tahun 1901.Pembangunan Taman Ujung memakan waktu hingga 3 tahun lamanya dan selesai pada tahun 1921.Tetapi, setelah melewati 16 tahun, yaitu pada tahun 1937, Taman Ujung Karangasem diresmikan. Hal ini terdapat dalam sebuah prasasti berbahan marmer, yang tertulis dalam aksara Latin dan Bali serta dalam dua bahasa, Melayu dan Bali.
Yang membuat kagum adalah kondisi Taman Ujung Karangasem sekarang tidak jauh berbeda dengan kondisi pada tahun 1935. Padahal, terjadinya letusan Gunung Agung pada tahun 1963 dan gempa bumi besar tahun 1979 diyakini telah merubah struktur bangunan yang ada. Pemerintah bersikeras untuk mempertahankan keberadaan Taman Ujung Karangasem tersebut yang bernilai sejarah.
Kita tidak bisa membayangkan, bahwa Taman Ujung Karangasem pada awalnya merupakan lokasi taman yang mempunyai luas kawasan kurang lebih 400 hektar. Karena perjalanan sejarah dan berbagai kebijakan pertanahan, maka yang ada sekarang tinggal kurang lebih 10 hektar. Karena pengaruh kebijakan land reform (reformasi agraria) pada jaman dulu, maka banyak tanah milik kerajaan yang dibagikan kepada masyarakat untuk dikelola.
Sekarang ini, Taman Ujung Karangasem menjadi objek wisata sejarah yang wajib dikunjungi. Tiket masuk untuk mengunjungi dan menelusuri fasilitas yang ada di Taman Ujung Karangasem pun sangatlah terjangkau, yaitu: sebesar Rp 10.000,- yang bisa dibeli di loket bagian depan (samping lahan parkir).
Pertama kali, akses untuk memasuki Taman Ujung Karangasem, kita akan melewati sebuahjembatan betonyang panjangdan menghubungkanantara area parkir danareaIstana Air. Selanjutnya, pada akhirjembatan kita akan menikmati sebuah tamanair yang luas.Sungguh awal mula penelusuran wisata yang mengagumkan.
Pengelolaan Taman Ujung Karangasem memang tidak main-main. Itulah sebabnya, setelah kita sampai masuk area Istana Air dan belok ke arah kanan kita akan menemukan Kantor Sekretariat pengelola Taman Ujung Karangasem yang siap bekerja melayani pengunjung mengenai informasi tentang objek wisata. Apalagi, dalam perkembangannya Taman Ujung telah mengalami revitalisasi yang luar biasa pada masa Gubernur Bali Dewa Berata. Hal ini tertera pada prasasti yang ada di kawasan taman peristirahatan atau bermain yang menunjukan bahwa revitalisasi terjadi pada bulan Sepetember 2004.
Menelusuri area Istana Air memang membuat kita nyaman. Mengapa? Sepanjang perjalanan kita akan berpapasasan dengan rindangnya pepohonan cemara atau bunga-bunga yang membuat udara menjadi segar. Suasana bersih dan hijau pun selalu bisa kita nikmati dan enak dipandang mata.
Mengunjungi area Istana Air tidak sreg rasanya, kalau kita tidak menikmati hal-hal yang menarik di gedung atau bangunan utama, yang disebut sebagai Balai Gili Ikan Bangi. Bangunan utama inilah yang merupakan tempat peristirahatan keluarga Kerajaan Karangasem pada jaman dahulu. Bangunan utama ini terletak di tengah-tengah taman air yang terhubung oleh jembatan beton yang terdapat di sebelah kanan dankirinya, seperti jembatan yang terdapat pada saat awal kita memasukiarea Istana Air.
Di jembatan penghubung itulah sering dimanfaatkan masyarakat umum atau pengunjung untuk acara-acara spesial,seperti sesi pemotretan Pre-wedding atau pengambilan gambar model. Untuk memasuki jembatan, kita akan disambut keheningan dalam diam patung yang memakai kain poleng (kotak-kotak). Karena posisinya lebih tinggi, maka kita menaiki beberapa anak tangga terlebih dahulu.
Bangunan utama yang berbentuk rumah peristirahatan keluarga raja, terdiri dari beberapa ruang, seperti: 1) ruang tamu (living room); 2) ruang tidur raja yang saat ini kondisinya dikeramatkan (bagi wanita yang sedang datang bulan/menstruasi dilarang untuk memasuki ruangan ini); 3) ruang putra-putri raja; 4) ruang dapur (dining room); dan lain-lain. Di dinding bangunan utama terdapat diorama yang menceritakan tentang pewayangan. Di ruang tamu yang terkesan luas, kita bebas menikmati pemandangan keluar. Hal ini dikarenakan tembok dibuat hanya setinggi dada orang dewasa.
Setiap ruangan yang ada, oleh pengelola diberi catatan khusus, baik nama ruangan maupun larangan yang diberlakukan, khususnya di ruang tidur raja. Di ruang tidur raja, kita bisa melihat bagaimana bentuk dan kondisi tempat istirahat malamnya (peraduan) raja pada jaman dahulu. Di ruangan ini juga terdapat tempat persembahyangan yang membuat suasana semakin mistis atau keramat.
Di ruang putra-putri raja, kita bisa melihat photo-photo jaman dahulu yang menunjukan tentang raja Karangasem beserta putra-putrinya. Di ruangan inilah kita bisa mengetahui melalui photo-photo yang ada, bahwa keluarga Kerajaan Karangasem merupakan keluarga besar. Di ruangan ini juga terdapat meja dan kursi yang dipakai oleh keluarga raja dalam membimbing putra-putrinya. Sayangnya, kita dilarang duduk di meja dan kursi yang ada. Yang jelas, agar pengunjung tidak sesuka hati duduk sembarangan yang dapat merusak fasilitas yang ada.
Ada satu ruangan yang menarik, yaitu ruangan yang terdapat photo-photo keluarga raja Karangasem generasi sekarang.Di mana, sang raja Karangasem pernah menjadi Duta Besar Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk negara-negara di Amerika Latin, seperti Chile, Argentina, Uruguay dan Paraguay. Kita bisa melihat generasi raja Karangasem sekarang dalam balutan pakaian adat khas Bali.
Ternyata, mengadakan kunjungan wisata ke Taman Ujung Karangasem membuat kebangggan bagi kita. Hal ini dikarenakan Taman Ujung Karangasem sebagai Pemenang 2014 dan mempunyai Sertifikat Keunggulan dari “tripadvisor”, yang menyatakan bahwa Taman Ujung Karangasem merupakan tempat wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi. Sebuah prestasi yang tidak dianggap remeh. Itulah yang membuat Taman Ujung Karangasem banyak dikunjungi wisatawan baik local maupun mancanegara.
Setelah berkeliling menikmati fasilitas bangunan utama, tidak ada salahnya jika kita menikmati Istana Air dengan cara yang lain. Jika pengunjung ingin menikmati sensasi keindahan Istana air yang berbeda, kita bisa menyewa perahu kecil yang disediakan oleh pengelola wisata untuk mengelilingi Istana Air.
Selanjutnya, kita bisa menikmati dan memandang Istana Air dari ketinggian. Cara yang ditempuh adalah kita bisa naik ke bagian teratas (bukit) menaiki puluhan anak tangga menuju ikon Taman Ujung berbentuk gerbang. Di tempat inilah yang paling sering digunakan untuk shooting berbagai film atau sinetron lokal atau nasional. Bahkan acara pre-wedding juga sering diadakan di tempat ini. Pengelola wisata memberikan kesempatan kepada masyarakat umum atau pengunjung, jika ingin memanfaatkan lokasi tersebut.
Mengelilingi Istana Air memang membuat kita lelah, apalagi jika disertai dengan menaiki puluhan anak tangga ke tempat yang tinggi. Jika pengunjung sudah lelah berkeliling dan menikmati fasilitas yang ada di Taman Ujung Karangasem, kita bisa beristirahat di Balai Bengong yang terletak di samping gedung pengelola wisata. Kita juga bisa menikmati rimbunnya berbagai tanamam atau kebun yang menghijau. Tetapi, jika penunjung ingin mendapatkan suasana yang berbeda, disarankan untuk beristirahat di kapel-kapel yang terletak dataran tinggi (bukit). Tentunya kita harus melewati anak tangga yang jumlahnya puluhan. Meskipun lelah, tetapi akan terbayar setelah menikmati indahnya Istana Air dari ketinggian. Pokoknya keren abis!
Jangan khawatir, Taman Ujung juga telah dilengkapi pusat jajanan (makanan dan minuman), warung kuliner yang adem serta tempat parkir yang luas. Di sekitar lahan parkir juga disediakan balai-balai tempat istirahat keluarga. Kita bebas untuk memilihnya dan akan mendapatkan kenyamanan.Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan oleh-oleh kerajinan khas Bali,di sekitar lokasi juga banyak ditawarkan oleh-oleh kerajinan khas Bali. Kita tinggal memilihnya sesuai dengan selera kita.
Sebagai bukti travelling atas kunjungan ke Taman Ujung Karangasem, kurang asyik rasanya jika tidak nampang atau narsis abis di tempat wisata. Berpose dengan latar belakang keindahan Istana Air menjadi pilihan terbaik. Pokoknya, dijamin mantap banget!
Bagi anda yang belum pernah berkunjung atau berkeinginan untuk mengunjungi Istana Air (Water Palace) Taman Ujung Karangasem sesegera mungkin. Sebagai referensi awal, anda bisa menikmatinya di link you tube berikut:http://www.youtube.com/watch?v=hN9XhKxO2Yc
(Sumber: Dharma Putra)
Selamat berkunjung dan mencintai Indonesia sesungguhnya.Salam travelling!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H