Mohon tunggu...
Casmogo Bego
Casmogo Bego Mohon Tunggu... -

Demi ngoprek, rela turu teras !

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Memilih Bengkel yang Tepat: Bagaimana Melakukannya?

3 Mei 2014   20:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Punya tunggangan baik harian ataupun klangenan yang hanya dinikmati pada akhir pekan memang menyenangkan. Tak jarang kecintaan ini seringkali mendorong para pemilik untuk kegiatan rutin perawatan kendaraan yang berarti memilih bengkel yang tepat.

Tentu supaya performa tunggangan tetap mumpuni, minim kerusakan sehingga tidak mengurangi aktivitas keseharian.  Bagi para pemilik motor atau mobil baru, perawatan memang cenderung lebih mudah dikarenakan faktor usia kendaraan yang tentu berpengaruh banyak pada performa.

Buku manual pemeliharaan kendaraan adalah sebuah 'kitab suci' - panduan bagi para pemilik untuk melakukan kegiatan perawatan secara rutin maupun trouble shooting saat terjadi kerusakan.

Saat masih masuk masa garansi, tentu rawatan bengkel resmi sangat direkomendasikan. Alat-alat yang lengkap dan didukung dengan kerapian dalam administrasi, tenaga mekanik yang punya kemampuan rata-rata yang sama pun menjadi satu pilihan. Nama besar ATPM pun menjadi satu pertimbangan.

Bagi para pemilik kendaraan dengan usia yang sudah cukup 'lama' terkadang terasa sedikit berat untuk melakukan perawatan di bengkel resmi. Memang, kelemahan dari bengkel resmi adalah selain melakukan servis atau perawatan purnajual, mereka pun tergantung dari pemasukan dari penjualan spare part. Tak ada 'akal-mengakali' ala Mc. Gyver yang bisa mengurangi biaya perawatan ataupun perbaikan.

Rusak ya ganti baru. Dan biaya yang dikenakan untuk jasa pun cenderung relatif lebih mahal.  Wajar, apabila mengingat biaya investasi yang dilakukan oleh bengkel resmi dan para mekaniknya. Menjadi tidak wajar dan akhirnya sedikit memberatkan para pemilik kendaraan, apabila tujuannya adalah penghematan biaya.

Berbekal sedikit pengalaman menyambangi bengkel resmi ataupun tidak, ada satu kesimpulan yang bisa ditarik: bahwa ada bengkel yang berada "di tengah-tengah".  Mekanik yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata melebihi para mekanik bengkel resmi, namun tidak didukung dengan prasarana yang baik.

Tapi apabila pertimbangan pengalaman di atas rata-rata, komunikasi yang baik dan juga harga yang 'miring' menjadi nilai yang  fair bagi pemilik kendaraan berkantung pas-pasan seperti penulis, maka bengkel nonresmi pun layak menjadi sebuah pilihan yang bukan lagi alternatif, melainkan menjadi tujuan resmi baik perawatan ataupun perbaikan.

Pilih bengkel resmi atau nonresmi ? Sekarang ini banyak bengkel non-ATPM yang juga menyediakan servis dan jasa dengan kelengkapan 'khas' ATPM  yang memberikan sebuah 'nilai lebih' : harga yang lebih ekonomis. Tergantung kebutuhan dari para pemilik kendaraan . sumber : otomotif.net

Lantas, apa yang harus dipertimbangkan saat memilih bengkel yang tepat? Simak tips di bawah ini.


  • Bangun referensi terlebih dahulu: Langkah ini wajib hukumnya untuk dilakukan. Sekarang ini hampir semua merek kendaraan mempunyai komunitas. Tips seputar kendaraan maupun referensi bengkel yang memang spesialis tunggangan pun bisa didapatkan. Bisa bergabung dengan komunitas tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, atau sekedar bertanya tanya ataupun langsung menggunakan referensi yang sudah dikumpulkan oleh komunitas sendiri.  Umumnya, bengkel 'nakal' yang seringkali merugikan pemilik kendaraan karena ulahnya sudah tersortir di sini. Pergunakan kemudahan teknologi untuk browsing.
  • Referensi secara spesifik: Masih terkait dengan poin di atas. Apabila memang kendaraan mengalami sebuah kerusakan yang spesifik, maka hendaknya fokus pencarian bengkel hanya spesifik pada satu permasalahan saja. Contoh: gangguan pada kaki-kaki, berarti fokus pencarian pada spesialis onderstel, misalnya. Atau pada kelistrikan maka fokus pada bengkel dinamo. Hal ini untuk memudahkan perbaikan langsung pada sumbernya.  Seperti halnya dokter spesialis. Tak jarang bengkel umum hanya mempunyai kemampuan yang rata-rata, dan untuk sebuah kerusakan yang lebih spesifik mereka pun akan membawanya ke pihak ketiga, alias bengkel spesialis tadi. Dengan langsung menuju ke bengkel spesialis apabila kita sudah sedikit mengetahui problem yang ada, maka mata rantai perawatan atau perbaikan akan terputus. Hemat biaya dan tepat sasaran.
  • Tentukan prioritas: Apakah sedang mencari bengkel untuk perawatan dan perbaikan ringan sekaligus terlebih dahulu atau langsung hanya sekedar perbaikan secara spesifik? Apabila sedang mencari bengkel umum yang bisa melakukan perbaikan ringan seperti tune up, ganti oli dan lainnya maka carilah bengkel yang tidak sekedar bisa melakukan perbaikan, namun yang terpenting adalah perawatan. Memperbaiki adalah saat sudah rusak. Merawat, adalah pencegahan. Ada juga bengkel spesialis modifikasi atau lebih dikenal dengan sebutan proshop.

13990946221234955302
13990946221234955302
Bengkel spesialis modifikasi atau proshop. Biasanya berbekal pengalaman yang mumpuni, peralatan yang juga canggih dan sentuhan yang lebih personal karena setiap tunggangan seharusnya akan mengikuti karakter pemiliknya, bukan sebaliknya. Mereka bisa jadi tidak "berseragam" seperti halnya bengkel resmi, namun komunikasi yang terbangun pun lazimnya akan tercipta lebih baik antara pelanggan dan penyedia jasa. sumber ; pribadi.


  • Bangun komunikasi dengan mereka: Tidak peduli di lini apa pun, komunikasi adalah hal yang terpenting. Saat langkah satu dan dua di atas sudah dilakukan, tepis keraguan dan bangun komunikasi dengan bengkel tersebut dengan baik. Kita ini orang Indonesia, yang terkenal dengan keramahtamahannya, kan? Dan komunikasi akan membantu untuk 'mencairkan suasana' perkenalan yang baru dan juga membantu mengenali permasalahan pada kendaraan secara lebih baik. Tak perlu ragu, karena merasa 'awam'. Berbekal referensi di atas pun setidaknya sudah mampu mengeliminasi keraguan atau kecurigaan terhadap bengkel 'nakal' sendiri. Berikan sedikit 'sentilan' pernyataan bahwa Anda mendapat referensi bengkel tersebut dari komunitas atau media sosial. Di sini permainan psikologis dimulai. Bengkel yang telah mendapat referensi sangat jarang yang mau 'bermain-main' dan melakukan pekerjaannya dengan baik.
  • Minta "diagnosa" terlebih dahulu dan diskusikan dengan mereka: Minta diagnosa sebelum melakukan perbaikan. Apa kerusakan yang telah terdeteksi, apa yang perlu diganti dan jangan ragu untuk mengemukakan bujet anda dan permintaan untuk  memperbaiki yang rusak, sehingga tidak perlu diganti. Apabila bujet memang belum cukup, maka tentukan prioritas penggantian dengan berdiskusi dengan mereka. Mana parts yang perlu diganti secepatnya atau mungkin ada yang hal lain yang bisa dilakukan. Kata kunci tetap adalah komunikasi.

1399095156861807312
1399095156861807312
Jangan ragu untuk meminta diagnosa terhadap kendaraan terlebih dahulu untuk mendeteksi kerusakan ataupun penggantian spare part apabila diperlukan. Komunikasi terbuka dua arah antara bengkel dan konsumen adalah kunci dan bengkel yang terbuka memberikan konsultasinya adalah indikasi profesionalisme pekerjaan.  sumber : pribadi


  • Setelah melakukan perbaikan atau penggantian, jangan ragu untuk meminta garansi. Garansi yang dimaksud adalah jaminan bahwa penggantian ataupun jasa perbaikan yang sudah dilakukan akan memberikan solusi pada kerusakan ataupun kekurangan sebelumnya. Untuk masa jaminan pekerjaan, komunikasikan dengan baik dengan bengkel tersebut.
  • Saat sedang melakukan perbaikan, komunikasikan juga dengan bengkel tersebut keluhan seputar kendaraan. Tidak melulu spesifik pada perbaikan yang sedang dilakukan saat ini, namun hal ini juga berguna untuk bisa merencanakan perawatan dan juga perbaikan ke depannya.


Satu hal yang disebutkan berulang kali di artikel ini karena pentingnya adalah perawatan, perawatan, dan perawatan. Kata kunci ini pun sejatinya menjadi satu pegangan saat mencari bengkel yang tepat dan baik sesuai bujet dan keinginan. Bengkel yang baik bukanlah hanya yang jago atau pintar saat melakukan perbaikan atas kerusakan. Banyak yang seperti itu.

1399096291602814448
1399096291602814448
Bengkel yang baik adalah yang memberikan solusi dan konsultasi seputar perawatan kendaraan, apapun jenisnya. Bukan melulu sekedar fokus melakukan perbaikan namun membiarkan adanya resiko kerusakan lain ,untuk pekerjaan di lain harinya. Indikasi penting tentang bengkel yang bisa menjadi rekomendasi.  sumber : pribadi

Bengkel yang baik adalah yang memberikan konsultasi juga seputar perawatan kendaraan Anda, bukan melulu di perbaikan.  Tak melulu bengkel resmi kok yang bisa melakukannya sekarang ini, namun tingkat kepercayaan antara penyedia jasa dan pengguna memang harus terjalin dengan baik.

Lebih jauh lagi, kalau sekedar perawatan ringan-ringan saja, kenapa tidak belajar sendiri? Sekedar tune up ringan ataupun ganti oli sebetulnya bisa dilakukan sendiri di rumah. Dan hal ini bisa membantu seseorang untuk lebih mengenali kendaraan miliknya secara lebih baik.

13990965441776252776
13990965441776252776
Kalau kendaraan bukan tipe terkini dengan spesifikasi rumit ataupun canggih yang memerlukan bantuan alat khusus seperti komputer diagnosa mesin, kenapa tidak melakukan perawatan sendiri di rumah? Sekedar tune up ringan bersih bersih injeksi atau karburator, ganti oli atau yang lain bisa kok dilakukan sendiri. Hemat bujet dan lebih penting lagi belajar mengenali kendaraan dengan baik. sumber; pribadi

Salam Ngoprek,

Music video courtesy of Youtube : testmovie -music by Elvis Presley : Rubberneckin'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun