Mohon tunggu...
Casmi
Casmi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik bukan hanya guru yang mengajar di kelas melainkan orang yang membagikan ilmu untuk semua orang

Terus Belajar dan berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 CGP Angkatan 7

8 November 2022   16:00 Diperbarui: 8 November 2022   15:58 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Secara global, jurnal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh orang-orang yang ahli dalam suatu bidang. Sementara itu, Dalam Kamus Besar Bahasa indonesia kata 'refleksi' masuk dalam dalam kategori kelas kata benda, dan memiliki makna gerakan atau pantulan di luar kesadaran sebagai reaksi atas suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar.

Jurnal refleksi dwi mingguan adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan (upgrading skill) yang ditulis secara rutin setiap dua mingguan. Dan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Calon Guru Penggerak selama mengikuti Pendidikan selama 6 bulan ke depan

Pada refleksi dwi mingguan yang petama, saya akan menulis   refleksi tentang kegiatan-kegiatan pelatihan yang sudah di lalui, khususnya pada modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Dalam menulis jurnal refleksi ini saya berpedoman pada model 4F, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway, yang mencakup: 1) Fact; 2) Feeling; 3) Findings; dan 4) Future.

FACTS (PERISTIWA)

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT berkat karunia-Nya  saya dinyatakan lolos untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7. Pada tanggal 20 Oktober 2022 CGP Angkatan 7 resmi dibuka oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen GTK melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 7 se Indonesia.

Pembukaan juga diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak. Beliau menyampaikan bahwa selama mengikuti pendidikan guru penggerak diharapkan para CGP  dapat mengikuti pendidikan dengan baik tanpa meninggalkan tugas disekolah masing-masing. Para CGP juga diharapkan tidak berhenti ditengah jalan karena wajib menanggung resiko dengan mengembalikan segala biaya yang sudah dikeluarkan selama pendidikan berlangsung.

Pada tanggal 22 Oktober 2022 diadakan lokakarya orientasi secara luring dari pukul 08.00 s.d. 16.00 WIB bertempat di SMA N 1 Kendal  . Dalam kegiatan ini diundang juga pengawas dan Kepala sekolah tempat CGP mengajar. Hadirnya kepala Sekolah dalam Lokakarya Orientasi tersebut diharapkan Kepala Sekolah dapat memberi dukungan kepada kepada saya selama mengikuti pendidikan Guru Penggerak sehingga kekhawatiran selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak yang dilaksanakan selama 6 bulan dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu tanggung jawab disekolah..

Dengan bimbingan Ibu Nafisatul Millah selaku Pengajar Praktik saya merasa lokakarya orientasi ini menjadi sangat menyenangkan sehingga waktu yang cukup lama tersebut menjadi tidak terasa. Kegiatan dimulai dengan membuat kesepakatan kelas, ice breaking kemudian menuliskan harapandan kekhawatiran CGP.

Dalam moment ini kami fokus menggali dan memperluas wawasan kami tentang mengenali siapa saya, apa yang belum dan sudah ada pada diri saya serta mengerjakan 5 LK dan mendiskusikannya untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam.

Kurang lebih selama dua minggu, mulai 24 Oktober sampai 1 November 2022 kami belajar mandiri melalui LMS yang dirancang dengan sangat bersahabat, sehingga para CGP tidak susah untuk mengeksplore fitur-fitur yang ada di dalam LMS itu sendiri. Kegiatan demi kegiatan dilaksanakan hingga kami diharuskan membuat karya berupa demonstrasi konstektual.

Pada , tanggal 2 dan 3 November 2022, diadakan kegiatan Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur . Instruktur memberikan asupan ilmu tentang pemahaman yang sangat mendalam mengenai konsep Filosofi KHD dan penerapannya pada konteks lokal sosial budaya yang dikaitkan dengan daerah kami Kab.Kendal

Berdiskusi dan terus belajar sehingga kami ditugaskan untuk membuat modul itu dalam bentuk artikel,grafik, infografis, blogspot, video, dll berupa modul koneksi antar materi, kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar dewantara. Dan saya memilih membuat artikel

FEELING (Perasaan)

Selama kurang lebih dua minggu menjadi CGP, banyak sekali hal yang dirasakan.  Bahagia karena memiliki teman baru, sedih karena banyak tugas yang segera wajib diselesaikan. Semua perasaan bercampur jadi satu, terkadang merasa lelah tetapi semangat, dorongan dari keluarga dan teman-teman seperjuangan membuat saya semangat kembali.

Banyak ilmu Pengetahuan yang saya dapatkan selama menjalani proses ini, bagaimana menjadi guru yang seharusnya, bagaimana memerdekakan anak, upaya apa yang harus dilakukan, dll. Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang Pendidikan sangat jauh dari yang diharapkan dengan tujuan Ki Hajar Dewantara.

Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa kita harus memanusiakan manusia, menuntun anak supaya mendapatkan kebahagiaan setinggi-tingginya, mendidik sesuai kodrat alam dan kodrat zaman  sehingga anak didik kita dapat merasakan kebahagiaan dan keselamatan sejati.

FINDINGS (Pembelajaran)

Dalam pembelajaran ini saya menemukan hal-hal yang kurang saya pahami sebelumnya yaitu tentang filosofis Ki Hajar Dewantara. Saya mendapat ilmu-ilmu baru yang sangat saya perlukan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik. Melalaui 6 Dasar pemikiran ki hajar Dewantara saya merasa mendapat bekal yang tidak ternilai harganya.

Sebagai seorang pendidik saya harus menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dengan mengacu pada trilogi pendidikan yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani.

Bahwa anak memiliki kodrat merdeka, merdeka batin adalah pendidikan sedangkan merdeka lahir adalah pengajaran. Dua hal yang saling bergantug satu sama lain. Oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya sebab manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.

Sebagai pendidik saya harus senantiasa menuntun kepada anak atau dengan kata lain berpihak pada mereka. Saya juga harus memandang murid bukanlah kertas yang bisa digambar sesuai kemauan saya, karena mereka lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita adalah menebalkan garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.

Menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.

FUTURE (Penerapan)

Saya akan merealisasikan hal terbaik dalam proses pembelajaran saya dikelas, agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Banyak hal yang akan saya benahi, karena saya sadar selama ini yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara . Pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher  Center Learning) harus segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid (Student Center Learning)agar tercipta interaktif yang menyenangkan didalam kelas.

Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi yang dimilikinya harus terjadi dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan jati dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya.

Merasa egois kepada peserta didik bukan lagi hal yang perlu dipertahankan tetapi kita harus merubahnya dengan menuntun peserta didik agar kodrat alam yang dimilikinya sejak lahir bisa berkembang kearah yang lebih baik dan kodrat zaman dimana mereka hidup saat ini bisa mereka dapatkan sehingga akan mempermudah mereka dalam mengatasi persoalan hidupnya dimasa kini ataupun masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun