Mohon tunggu...
Arlen Savitri
Arlen Savitri Mohon Tunggu... -

Seorang manusia dengan sejuta satu keinginan dan impian, namun terkadang bingung untuk mewujudkannya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

The Capital of Batik

24 Agustus 2010   01:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solo (Surakarta). Mungkin belum seluruh masyarakat Indonesia mengenal kota ini. Kota yang kini dianugerahi gelar the Capital of Batik atau ibukota batik ini memang kalah pamor dibandingkan kota tetangganya, Yogyakarta. Berjarak sekitar kurang lebih 60 km dari Yogyakarta, kota Solo memiliki tempat-tempat tujuan yg tak kalah menariknya dari kota jogja. Dengan menempuh perjalanan selama satu jam dari jakarta dengan menggunakan pesawat udara atau 10 jam perjalanan darat, kota ini bisa dijadikan hentian menarik untuk menghabiskan masa liburan.

Yg harus dikunjungi dari kota Solo:
1. Keraton Kasunanan Surakarta
merupakan bangunan kompleks keraton yang masih bersaudara dengan keraton Kasultanan Yogyakarta. Ada beberapa bagian keraton yang dibuka untuk umum. Jangan lupa mengenakan kain yg telah disediakan pihak keraton untuk memasuki kawasan keraton. Selain itu, kita juga bisa menaiki andong untuk berputar putar di area keraton. Setelah lelah berkeliling, menikmati segelas  es gempol plered yang dijual di halaman depan keraton juga bisa mengembalikan kesegaran. Es gempol plered terbuat dari ketan beras yang dibentuk seperti ronde (bulatan bulatan) dan disiram dengan kuah santan diberi gula jawa. Segar diminum setelah lelah mengelilingi keraton.

2. Keraton Mangkunegaran
Keraton ini merupakan keraton kedua di Solo selain Keraton kasunanan Surakarta. Raja yang tinggal disini adalah Raja Mangkunegaran (putra mahkotanya adalah Paundra, mantan artis Indonesia). Hampir satu bulan sekali di keraton ini diselenggarakan bermacam acara kesenian dan budaya.

3. Pasar Klewer
tidak lengkap rasanya berkunjung ke ibukota batik tanpa berbelanja batik. Untuk mendapatkan batik dengan harga murah dapat mengunjungi pasar klewer yang terletak di sekitar alun - alun utara keraton surakarta. Jangan lupa untuk menawar semurah-murahnya ditempat ini. Tapi, tawarlah dengan sopan dan rasional. Hati -hati terhadap barang bawaan khususnya tas dan dompet karena tak jarang copet yang ada dipasar itu malah terlihat cantik dan rapi.

Selain Pasar Klewer, pusat perbelanjaan Beteng pun banyak diserbu pengunjung apalagi ketika musim liburan tiba. Beteng terletak tak jauh dari Pasar Klewer, tepatnya di Gladak depan patung Slamet Riyadi yang merupakan ujung jalan Slamet Riyadi. Di tempat ini pun menyediakan aneka batik dengan harga yang juga murah. Bedanya dengan pasar klewer adalah tempat ini lebih rapi dibandingkan pasar klewer dan bangunannya pun merupakan bangunan modern. Tapi jika musim liburan tiba (terutama lebaran) harga akan naik berkali lipat dibandingkan harga biasa. Dan lagi, harga akan sulit untuk ditawar. Bayangkan saja, daster yang biasanya berharga 20.00 rupiah bisa dijual seharga 80.000 rupiah ketika musim lebaran. Jika bisa ditawar, paling - paling hanya akan mentok di harga 60.000 rupiah.

4. Tawangmangu (Grojogan Sewu)

Jika ingin merasakan hawa dingin di kota yang biasanya panas ini, pergilah ke daerah Tawangmangu yang berada di sebelah timur kota Solo. Akan lebih nyaman dan leluasa jika menggunakan kendaraan pribadi, namun menggunakan transportasi umum pun tak ada salahnya. Tawangmangu bisa dicapai dengan bis umum jurusan tawangmangu, dan akan turun di pasar terminal tawangmangu, Untuk menuju tempat wisatanya, kita harus meneruskan dengan menggunakan odong - odong (L300) sampai di pintu masuk air terjun grojogan sewu.

Grojogan sewu berarti air terjun seribu. Mungkin karena airnya yang besar dan deras sehingga disebut dengan grojogan sewu. Konon katanya, air di kolam air terjun tersebut dapat mengobati penyakit. Perjalanan ke sana meskipun tak sulit namun harus menuruni seribu anak tangga. Barulah ketika pulang, kelelahan akan sangat terasa karena harus mendaki seribu anak tangga tersebut. Layaknya tempat wisata, disana pun banyak ditemui aneka kios yang menjajakan suvenir bertuliskan tawangmangu atau grojogan sewu. Jangan lupa, nikmati sate kelinci yang banyak dijajakan disana.

Selain tempat wisata diatas, kota ini pun memiliki hiburan di tengah kota yang bisa dimanfaatkan oleh para pelancong. Setiap hari minggu, pemerintah Surakarta mengoperasikan kereta wisata dalam kota yang berjalan menyusuri jalan Slamet Riyadi (jalan utama kota Solo) dan mampir ke tempat seperti loji gandrung (rumah walikota Surakarta yang berarsitektur kuno). Kereta ini merupakan kereta kuno yang masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Di dalam kereta yang gerbongnya terbuat dari kayu ini, akan disajikan aneka snack jawa, minuman jamu dan diiringi oleh musik jawa.

Kuliner yang patut dicicipi:

1. Nasi Liwet Solo

merupakan nasi gurih bersantan yang dimakan dengan sayur santan (biasanya pepaya muda) dan suiran (irisan ayam) serta telur dan ditambah dengan areh (santan yang sangat kental namun gurih).

2. Timlo Solo

Tak lengkap rasanya ke Solo jika tidak mencicipi makanan sejenis sup ini. Timlo berisikan sosis goreng (risoles) yang dipotong potong, irisan telur pindang, hati dan rampela serta irisan daging ayam. Dimakan dengan taburan goreng selagi masih hangat membuat lidah ingin selalu bergoyang.

3. Gudeg Solo

Berbeda dengan Gudeg Yogya yang lebih pekat dan manis, gudeg solo terasa lebih gurih. Apalagi dicampur dengan sambel goreng tholo (kedelai) dan krecek (kerupuk kulit). Dilengkapi dengan irisan ayam dan telur. Gudeg yag terkenal adalah gudeg ceker yang buka diatas jam 1 malam.

4. Selat Solo

Ini bukan plesetan dari Salad yang kita kenal selama ini. Meskipun isinya hampir sama yaitu menggunakan sayuran, namun selat solo terkenal dengan kuah kecapnya yang segar dan sedikit pasta mirip mayonaise. Dengan irisan daging galatin (roll daging), kentang, dan wortel, membuat kudapan ini bisa juga dijadikan sebagai menu utama.

5. Sate Kambing

Sebenarnya sate kambing bukan makanan khas Solo. Namun, penjual sate kambing banyak ditemukan di jalan - jalan seluruh kota Solo. Harganya yang terjangkau, jauh lebih murah daripada di Jakarta.

Jadi tunggu apalagi. Liburan mendatang ajak keluarga untuk berlibur di pinggiran sungai bengawan Solo sambil menyenandungkan lagu Bengawan Solo ciptaan alamarhum Gesang. Ajak putra putri Anda untuk lebih mengenal budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun