Mohon tunggu...
Carrissa Alice Putri Yustitia
Carrissa Alice Putri Yustitia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk Penghormatan Negara Lain Pada Pahlawan Nusantara

14 November 2024   15:00 Diperbarui: 14 November 2024   15:01 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monumen Ir. Soekarno telah berdiri di Aljazair, tepatnya terletak pada ibukota Aljazair.  Munumen ini disahkan pada tanggal 18 Juli 2020. Monumen ini merupakan pertanda jalinan hubungan baik antara Aljazair, dan Indonesia. Monumen ini didirikan untuk menghargai serta menghormati peran Ir. Soekarno dalam dalam mengundang Aljazair dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955. Bagi Aljazair yang pada saat itu belum sepenuhnya merdeka, adalah sebuah kesempatan yang besar. Aljazair sangat menghargai sosok Ir. Soekarno yang mendukung Aljazair untuk merdeka, berusaha untuk menciptakan berbagai kedamaian di dunia, serta membantu beberapa negara yang belum merdeka. Oleh karena itu monumen Ir. Soekarno diabadikan di Aljazair sebagai bentuk perhormatan Aljazair kepada Ir. Soekarno. 

4. Sjahrirstraat di Belanda

sumber : www.inews.id
sumber : www.inews.id

Jalan Sutan ' Sjahrirstraat merupakan jalan yang berada di 3 daerah di Belanda, yakni Leiden, Gouda, dan Haarlem. Jalan ini diabadikan oleh Belanda dikarenakan Sultan sjahrir merupakan seorang mahasiswa Belanda di Universitas Amsterdam yang mengambil jurusan Hukum. Sultan sjahrir merupakan seorang tokoh bangsa yang sangat gigih, sosok yang memiliki kecerdasan intelektual, serta pemikiran kritis. Oleh karena itu nama Sultan sjahrir diabadikan sebagai nama jalan di beberapa tempat di Belanda. 

5. Kartinistaat di Belanda 

sumber : Hai-online.com  
sumber : Hai-online.com  

R.A. Kartini merupakan tokoh perjuangan bangsa Indonesia, yang memperjuangkan kesetaraan perempuan di Indonesia. R.A Kartini membuat berbagai surat yang dikirimkan untuk temannya yang berada di Eropa.  Kumpulan surat tersebut akhirnya dibukukan, buku tersebut  berjudul " Door Duisternis Tot Litch (Habis Gelap Terbitlah Terang)". Buku inilah yang membuat nama R.A. Kartini menjadi lebih besar dan lebih dikenal masyarakat. Pemikiran R.A. Kartini yang sangat kritis berhasil mengubah pemahaman masyarakat Belanda terhadap para perempuan di Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun