Sebelum bakteri akan bereproduksi (aseksual), DNA akan membelah terlebih dahulu (replikasi), baru setelah itu, perlahan-lahan bakteri akan membelah dan kemudian akan membentuk bakteri baru yang sifatnya sama dengan induknya.
Apabila kondisi seperti suhu yang tepat dan nutrisi cukup, bakteri dapat membelah setiap 20 menit. Ini berarti hanya dalam 7 jam, satu bakteri dapat menghasilkan 2.097.152 bakteri baru. Setelah satu jam berikutnya, yakni 8 jam, jumlahnya meningkat pesat menjadi 16.777.216. Inilah mengapa kita dengan cepat bisa sakit apabila bakteri patogen menginfeksi tubuh kita. (https://microbiologyonline.org/ - diakses 23 Agustus 2018)
Jadi, dari penjelasan di atas, kita mendapatkan beberapa data, yakni :Â
- Bakteri terdapat dimana-mana
- Bakteri dapat punah karena ulah manusia.
- Bakteri selamat dari 5 periode kepunahan massal di bumi.
- Bakteri dibedakan menjadi Archaebacteria dan Eubacteria ; Archaebacteria dapat hidup di lingkungan yang ekstrim dan Eubacteria dapat membentuk endomembran yang membuatnya 'immortal' apabila kondisi lingkungan sedang buruk.Â
- Bakteri dapat bereproduksi dengan sangat cepat.
- Bakteri dapat membentuk endospora apabila lingkungan tidak menguntungkan, mereka berada dalam mode pasif dan dapat tahan dari segala macam 'serangan'.
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah, bakteri dapat punah dan tidak dapat punah. Bakteri tidak dapat punah karena mereka dapat bereproduksi dengan sangat cepat, dan dapat tahan terhadap kondisi lingkungan yang sangat ekstrim.
Bakteri dapat punah karena ulah manusia yang ingin memberantas mereka, tetapi akan sulit, bahkan sangat sulit oleh karena kesimpulan pertama yang telah kita tarik, yakni karena mereka dapat bereproduksi dengan sangat cepat, mereka terdapat dimana-mana (yang tentunya akan membuat manusia sendiri kewalahan dalam mencoba untuk memberantasnya), dan beberapa dari mereka dapat tahan terhadap 'serangan-serangan' dari luar, yakni dengan membentuk endospora.
Satu-satunya saat dimana bakteri akan benar-benar punah adalah saat dimana kehidupan di dunia ini berakhir, dimana Bumi bukan merupakan sebuah planet lagi.Â
Demikian artikel saya mengenai kepunahan bakteri. Semoga artikel singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan dapat menjawab pertanyaan mengenai kepunahan bakteri yang telah bergaung di pikiran kita.Â
DAFTAR PUSTAKA :
- https://dosenbiologi.com - diakses tanggal 13 Agustus 2018 pukul 15:00.
- https://hellosehat.com - diakses tanggal 13 Agustus 2018 pukul 14:39.
- https://www.go-dok.com - diakses tanggal 13 Agustus 2018 pukul 14:28.
- https://www.biologijk.com - diakses tanggal 20 Agustus 2018 pukul 14:53.
- https://www.biologijk.com - diakses tanggal 20 Agustus 2018 pukul 14:57.
- https://www.int-res.com - diakses tanggal 20 Agustus 2018 pukul 15:13.
- https://www.biologi-sel.com - diakses tanggal 20 Agustus 2018 pukul 15:40.
- https://explorable.com - diakses tanggal 23 Agustus pukul 21:30.
- http://www.musee-afrappier.qc.ca – diakses tanggal 23 Agustus 2018 pukul 21:41.
- https://theconversation.com - diakses tanggal 23 Agustus 2018 pukul 22:05.
- https://www.masterpendidikan.com - diakses tanggal 23 Agustus pukul 22:56.
- https://microbiologyonline.org - diakses tanggal 23 Agustus pukul 23:14.
- https://rumahulin.com - diakses tanggal 23 Agustus 2018 pukul 23:34.
- https://www.biologijk.com - diakses tanggal 24 Agustus 2018 pukul 00:00.
- http://gurupintar.com - diakses tanggal 24 Agustus 2018 pukul 16:40.
Sumber Gambar :Â
- Gambar 1 -Â https://www.liputan6.com - diakses tanggal 13 Agustus pukul 13:42
- Gambar 2 - http://pustaka.pandani.web.id - diakses tanggal 20 Agustus 2018 pukul 14:42
- Gambar 3 - https://kingsunda.com - diakses tanggal 20 Agustus 2018 pukul 15:31
- Gambar 4 - https://twitter.com - diakses tanggal 24 Agustus pukul 13:42
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H