Mohon tunggu...
Carolus Putranto Tri Hidayat
Carolus Putranto Tri Hidayat Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menghitung hari, menghitung waktu...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aksi Teroris Mencekam Paris

8 Januari 2015   03:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:35 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_363539" align="aligncenter" width="521" caption="Saya Charlie... kebebasan dan solidaritas lebih kuat dari kematian. Sumber: lefigaro.fr"]

1420652581227888545
1420652581227888545
[/caption]

[caption id="attachment_363540" align="aligncenter" width="370" caption="Serangan atas kebebasan dan demokrasi. Sumber: lefigaro.fr"]

1420652674226694780
1420652674226694780
[/caption]

Yang ironis adalah seminggu sebelum serangan hari ini, Charlie Hebdo memasang sebuah karikatur tentang pria Timur Tengah bersenjata. Bersama karikatur tersebut tercantum beberapa kalimat sebagai berikut: "Selama ini tidak ada serangan di Perancis.... Tunggu sebentar. Biasanya orang menyatakan niatnya sampai akhir Januari." Belum sampai pertengahan Januari, serangan itu terjadi.

[caption id="attachment_363516" align="aligncenter" width="600" caption="kartun terakhir yang diterbitkan Charlie Hebdo, seminggu sebelum serangan. Ramalan yang mencekam, ucap jerome bermyn dalam kicauannya. Sumber: lefigaro."]

14206387391793593910
14206387391793593910
[/caption]

Paris, Rabu 7 Januari 2014

Sumber: Le Figaro


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun